Kajian muslimah Jumat ini disampaikan oleh Ibu Heni,
tentang bersegera bertaubat dan berbuat kebaikan.
Dikisahkan suatu pagi matahari di masa Rasulullah, terlihat
seperti berwarna putih. Sahabat bertanya apa gerangan yang terjadi, ternyata
ada seseorang yang meninggal, dan dishalatkan oleh 70.000 malaikat. Dan
ternyata amalan yang dilakukan oleh orang tersebut sangat “mudah”, yaitu selalu
membaca surat Al Ikhlash, karena ia senang dengan surat tersebut.
Pintu taubat tertutup ketika terjadi 3 hal :
1. Roh sudah di kerongkongan
2. Matahari terbit dari sebelah barat di hari Jumat (hari
kiamat)
3. Penyesalan di hari kiamat
Hari kiamat ditandai dengan terbitnya matahari di sebelah
barat. Dan kiamat besar terjadi di waktu dhuha. Sungguh dahsyat hari kiamat.
Namun orang yang beriman tidak akan mengalami hari kiamat. Sebelum kiamat
terjadi, semua orang beriman akan Allah wafatkan dengan hembusan angin. Dan
ketika kiamat terjadi, sudah tidak terdengar lagi nama Allah disebut.
Pintu surga ada 8 dan pintu neraka ada 7. Maka sebenarnya
lebih banyak kesempatan untuk masuk ke surga.
Dikisahkan ada seorang pemuda berdiri di pintu surga, dan
namanya sudah disebut berkali-kali, tetapi pemuda tersebut belum juga masuk ke
dalam surga. Ketika ditanyakan kepadanya, ternyata pemuda tersebut menunggu
ayah dan ibunya. Dan ternyata ayah dan ibunya sedang menjalani hisab yang cukup
berat. Maka Allah pun berkata, maafkan ayah ibu itu, karena anaknya menanti
mereka di pintu surga. Maka ayah ibu itu pun didatangkan ke pintu surga, dan
sang anak mempersilakan mereka untuk masuk terlebih dahulu. Itulah perumpamaan anak
yang soleh.
Sudahkah kita berbuat baik untuk orang tua kita, berbakti
kepada orang tua kita yang masih hidup? Karena perbuatan baik itu bisa membawa
kita ke surga. Untuk orang tua kita yang telah tiada, sudahkah kita berdoa
setiap hari untuk mereka?
Di tengah kesibukan kita sebagai ibu yang bekerja,
sempatkan untuk menengok, menyapa, dan menanyakan kabar orang tua kita.
Jika kita sedang berada dalam musibah ataupun masalah,
renungkanlah bakti kita kepada orang tua. Sesungguhnya doa terbaik untuk
berbagai hal adalah doa dari orang tua. Perbaikilah hubungan dengan orang tua,
maka Allah akan mudahkan seluruh urusan baik di dunia maupun di akhirat.
Dikisahkan ada seorang sahabat yang bernama Al Qamah,
yang mengalami sakaratul maut yang sulit. Rasulullah pun memintakan kepada ibunya
agar mau memaafkan dia, namun hati sang ibu yang begitu sakit atas tingkah
lakunya dahulu, sang ibu belum mau memaafkan. Akhirnya Nabi memerintahkan agar
Al Qamah dibakar. Mendengar hal itu, muncul rasa kasih dari sang ibu, ia pun
menangis, dan saat itulah ruh Al Qamah diangkat.
Ada kalanya orang tua memang menjadi ujian. Terutama jika
telah mencapai usia lanjut, dengan kondisi sakit. Namun jika kita menjadi anak
yang berbakti kepada orang tua yang dalam kondisi demikian, insya Allah akan
Allah mudahkan ketika kita nanti di usia lanjut.
Sebuah kisah nyata, seseorang yang dengan sepenuh hati
merawat ibu mertuanya. Setiap pagi sebelum berangkat bekerja, ia rawat dulu ibu
mertuanya itu, dan ketika pulang kembali, ia juga merawatnya. Ketika ia sendiri
sudah tua, Allah berikan kesehatan bahkan sampai di usia lanjut.
Ali bin Abi Thalib berkata, jangan menunda-nunda amal
soleh. Dalam surat Ali Imran Allah berfirman, bersegeralah pada ampunan Allah. Salah
satu tipu daya setan adalah kesukaan kita untuk menunda-nunda. “Nanti deh”, “Nanti
malam deh”, “Besok deh”, “Nanti kalau sudah pensiun saya akan mengaji”, “Nanti
saja kalau sudah tua”.
Ali bin Abi Thalib juga berkata, ada 3 waktu bagi manusia
:
1. Waktu
yang digunakan untuk dirinya, untuk mandi, makan, tidur, dan kebutuhan kita
lainnya.
2. Waktu
yang digunakan untuk kesenangan, yang biasanya waktu menjadi berlalu tanpa
terasa.
3. Waktu
untuk Allah.
Mari kita evaluasi kembali, seberapa banyak waktu yang
digunakan untuk Allah?
Jika kita melihat tanda di nisan di komplek pemakaman,
maka hanya ada sedikit sekali informasi tentang kita. Nama, tanggal lahir,
tanggal wafat. Tidak ada hobi, pekerjaan, dll.
Maka yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan
usia yang diberikan Allah itu. Umur yang pendek dapat menjadi “bernilai panjang”,
karena amal soleh yang Allah lipat gandakan ganjarannya (Surat 6 ayat 160).
Jika ibu memiliki anak yang “sulit”, maka sebenarnya
semakin sulit anak, semakin banyak pahala untuk Ibu. Jika anak melawan,
ingatkan bahwa jika anak membuat ibu marah, Allah akan marah kepadanya. Namun
ibu harus berusaha agar jangan sampai sakit hati. Sediakan beribu maaf untuk
anak. Dia melakukan itu karena belum mengerti. Akan ada masanya ia mengerti
nanti, Allah akan bukakan hatinya sedikit demi sedikit.
No comments:
Post a Comment