Hari ini ada ceramah pembekalan haji, disampaikan oleh Ust. Amir
Faishol Fath.
Allah mewajibkan kita untuk haji, salah satu pertimbangannya
adalah dari sisi geografis.
Allah pencipta langit dan bumi, dan menciptakan pusat di alam yaitu
Mekkah. Dalam Al Qur’an, Mekkah disebut sebagai ummul quro atau ibu negeri atau
induk semua negeri.
Maka tempat yang pertama ada di bumi adalah Mekkah, dan rumah yang
dibangun pertama adalah ka’bah. Ka’bah adalah tempat bertumpu semua cita-cita, arah
hidup manusia, pusat, menjadi arah shalat. Dan orang ke Mekkah untuk bertemu
dengan ka’bah.
Ulama membagi 2 kalangan yang datang ke Mekkah. Mereka yang akan
ke Mekkah tapi tidak akan ke ka’bah, misalnya untuk keperluan bisnis, maka
tidak perlu menggunakan ihram. Mereka
yang akan ke Mekkah dan akan ke ka’bah, harus mengikuti tata cara, yaitu datang
ke miqat, berganti pakaian dengan ihram, berniat umrah, lalu thawaf, shalat 2
rakaat, sa’i, dan tahallul. Maka cara bertemu dengan ka'bah adalah dengan
berumroh. Dan bagi yang akan pergi haji, umroh adalah bagian dari haji.
Ka’bah tadinya lebih lebar, yaitu sampai dengan hijir Ismail.
Namun dalam pembangunannya, dananya tidak cukup, karena harus dipastikan
berasal dari dana yang halal. Maka bangunan ka’bah pun dipotong sampai
bentuknya yang sekarang.
Dari rukun Yamani membaca “rabbana aatina dst” s.d. rukun hajar
aswad. Setelah itu, tidak ada bacaan apa-apa. Haji tidak untuk membebani, tidak
ada rukun yang berupa bacaan. Ibadah haji berfokus pada ibadah yang berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Berbagai
bacaan doa yang sering dianjurkan dalam ibadah haji bukan berasal dari
Rasulullah, melainkan dari ulama untuk membantu agar jamaah tidak melakukan
hal-hal yang kurang bermanfaat.
Secara singkat perjalanan haji adalah sebagai berikut :
Rumah - miqat - ganti jadi ihram - niat - pindah ke mekkah -
thawaf sai tahallul - tunggu 8 dzulhijjah - ke mina - tunggu wukuf - 9
dzulhijjah - ke arafah tunggu tergelincir matahari - wukuf, istighfar (godaan saat
wukuf adalah ingin segera selesai berdoa) - setelah makan siang sampai maghrib
- matahari terbenam : muzdalifah - tidur, isya dan maghrib ta’khir - sampai
subuh - ke mina lempar jumrah aqabah - cukur tahallul awwal - mengenakan pakaian biasa tetapi belum boleh berhubungan
suami istri sampai tahallul tsani - tetap di mina melempar jumrah ula, wustha,
aqabah 11 dzulhijjah – tetap di mina melempar jumrah ula wustha aqabah 12 dzulhijjah
- mabit lagi, jika nafar awwal 12 dzulhijjah pulang, jika nafar tsani 13
dzulhijjah pulang - ke mekkah - thawaf ifadhah – sa’i – lalu menunggu waktu sampai
thawaf wada'.
Selama di tanah suci jangan panik, jangan mengeluh, jangan marah,
hadapi semua dengan senyum.
Inti dari ibadah haji adalah memastikan bahwa hamba benar-benar
mengikuti kata Allah, kepatuhan total pada Allah. Maka setelah itu, di mana pun
berada tidak akan pernah melakukan maksiat. Hidupnya akan tenang dan bahagia.
Jika seseorang ingin bahagia, dekati Allah. Hal ini bisa
diibaratkan dengan HP yang dekat dengan server/BTS, maka sinyal akan kuat, mudah
komunikasi, stabil, bahagia. Server/BTS kita adalah Allah. Jika kita dekat dengan
Allah maka kita akan stabil, tenang, dan bahagia.
Ibadah haji adalah mendekati Allah pada puncak kepatuhan. Karena yang
dilarang pada waktu ihram adalah hal yang sebenarnya baik, seperti menggunakan
harum-haruman, memotong kuku, melakukan hubungan suami istri. Tetapi Allah
larang, dan kita patuh. Dan hakikat kepatuhan adalah iman, yang akan
menghasilkan kejujuran.
Malaikat melakukan thawaf di langit ketujuh, di Baitul Ma'mur,
dalam rombongan setiap 70 ribu malaikat. Sementara masih panjang sekali antrian
malaikan yang akan berthawaf, sehingga 1 malaikat hanya akan berthawaf 1 kali
hingga hari kiamat. Jika ditarik garis lurus dari Baitul Ma’mur ke bumi,
lokasinya ada di ka’bah. Maka ka’bah tidak bisa digeser dan dipindahkan.
Ibadah shalat menetap di suatu tempat, ada rukun berupa bacaan.
Ibadah puasa boleh berpindah-pindah tempat, tetapi tidak ditentukan. Ibadah
haji berpindah tempat sesuai yang ditentukan, tetapi tidak ada rukun bacaan. Maka
ibadah haji sebenarnya tidak berat, yang berat ada di aspek biaya dan proses
serta banyaknya orang berkumpul.
Tips perjalanan haji :
Pertama, lihat yang senyatanya, jangan yang seharusnya. Karena
dalam perjalanan haji, tidak ada yang pasti. Kemacetan, antrian, penundaan
perjalanan harus dihadapi dengan sabar sebagai takdir yang sudah Allah
tentukan.
Kedua, utamakan orang lain, dan jangan egois. Berniatlah membantu
orang lain, maka Allah akan memberikan kemudahan. Ketika mengambil air zamzam,
carilah orang lain yang akan kita beri. Ketika dalam antrian prasmanan,
ingatlah orang lain jangan sampai kehabisan. Mereka yang sering menemukan kesulitan
biasanya karena memikirkan diri sendiri.
Ketiga, ringankan beban. Jangan terlalu banyak bawaan karena
perjalanan berpindah-pindah. Simpelkan, gunakan pakaian untuk beberapa kali
tidak menjadi masalah.
Tempat penting di Mekkah :
Hajar aswad (4 buah pecahan batu dalam ikatan semen). Hajar aswad
tidak wajib untuk dicium, kalau bisa silakan. Ketika thawaf jangan utamakan
mencium.
Ketika thawaf jangan masuk hijir Ismal, akan membatalkan thawaf, karena
hijir Ismail adalah bagian dari ka’bah, dan thawaf harus dilakukan di luar ka’bah.
Jika mau masuk hijir Ismail, lakukan setelah selesai thawaf, dan lakukan shalat
dua rakaat mutlaq.
Multazam bukan pintu ka'bah, melainkan tempat di antara hajar
aswad dan pintu ka’bah, yaitu tempat berdoa yang mustajab. Tidak perlu menempel
pada multazam.
Pada dasarnya setiap tempat di sekeliling ka'bah mustajab untuk
dikabulkannya doa.
Umroh berkali-kali sebenarnya tidak ada pahala. Yang lebih baik
adalah memperbanyak thawaf. Thawaf berkeliling 7x, 1x-nya sama dengan umrah,
dan dapat dihadiahkan kepada orang tua dan kerabat lainnya.
Maqam Ibrahim, lakukan shalat 2 rakaat, juga tempat yang mustajab.
Tahallul disunnahkan cukur habis menggunakan pisau. Ketika ada
sahabat yang meminta untuk tidak dicukur habis, Rasulullah 3 kali menyampaikan
bahwa yang mendapatkan rahmat hanya yang dicukur habis.
Sa’i mengikuti perjalanan Hajar, yang artinya Allah memuliakan
wanita.
Selesai thawaf, minum air zamzam dengan menghadap kiblat dan
mengusapkan air zamzam di kepala. Minta apa yang diinginkan, seperti ingin hafal ratusan ribu hadits, ingin
hafal qur'an, yang tentunya diikuti dengan usaha maksimal.
Sempatkan ke Madinah, yang intinya adalah Raudhah. Mekkah bagian
dari surga adalah hajar aswad. Di Madinah, ada Raudhah. Di sana lakukan shalat
2 rakaat dan sujud sambil berdoa (jika berdoa sambil duduk biasanya akan diusir
untuk memberikan kesempatan bagi jamaah lain).
3 tempat lain yang utama di Madinah : Masjid quba (jika berwudhu
di hotel lalu shalat di masjid Quba, pahalanya sama dengan umrah), Uhud (banyak
sahabat yang syahid), Baqi (ucapkan salam dari ayah ibu nenek kita, agar
didoakan oleh sahabat yang ada di Baqi).
No comments:
Post a Comment