Dari ceramah dzuhur hari ini, disampaikan oleh Ustadz Adidi,
SPdi.
Nasihat Malaikat Jibril kepada Rasulullah pada saat dalam
perjalanan Isra Mi’raj :
Pertama,
Hiduplah sesukamu, tapi ingatlah bahwa semua yang hidup akan
mati.
Kita harus ingat bahwa dunia adalah tempat bercocok tanam
untuk persiapan akhirat.
Ustadz Adidi pernah menyaksikan seorang yang mengalami
sakaratul maut sampai sekitar 2 minggu. Akhirnya ustadz setempat menanyakan
kepada keluarga, apa yang biasa dikerjakan oleh orang tersebut. Dijawab oleh
keluarganya bahwa orang tersebut tidak memiliki pekerjaan, yang sehari-hari
dilakukan adalah berjudi. Maka ustadz tersebut berinisiatif untuk mengambil
kartu yang biasa digunakan untuk berjudi, menempelkan di dahi orang itu, dan
wafatlah ia dengan wajah yang ketakutan. Barangkali orang tersebut melihat
gambaran siksaan yang akan diterimanya, na’udzubillahi min dzalik.
Berbeda dengan kisah lain, tentang seorang ustadz kampung
yang wafat dengan tenang. Permintaan terakhir ustadz ini adalah agar dibacakan
Al Qur’an oleh kerabatnya agar ia dapat mengakhiri hidup dalam kondisi
mendengarkan bacaan Al Qur’an. Beliau pun wafat dengan menyedekapkan tangannya
sendiri, tanpa perlu disedekapkan. Beliau dishalatkan oleh banyak orang
walaupun bukan ustadz. Masya Allah.
Kedua,
Cintai apa saja yang kau ingin cintai, tapi ingat bahwa
semua yang ada di dunia akan dipisahkan dengan kita.
Sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat, yang ketika Islam
membutuhkan dana, Utsman bin Affan menyumbangkan 1/3 hartanya, Umar bin Khattab
menyumbangkan separuh hartanya, dan bahkan Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan
seluruh hartanya.
Mereka menyadari 3 poin berikut tentang harta :
1.
Semua adalah titipan Allah
2.
Semua akan dimintai pertanggungjawaban, dan yang
terbaik adalah jika digunakan di jalan Allah
3.
Berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul
khairat
Amal ada dua jenis :
1.
Amal nafsiah, yang hanya berdampak bagi diri
sendiri, seperti shalat, puasa, haji.
2.
Amal tuawiyah, yang berdampak bagi diri sendiri
dan orang lain, seperti zakat dan infaq.
Ada cerita seorang yang tinggal di Jepang, lulusan STM
setingkat SMA, memiliki pendapatan sekitar 3 milyar per bulan. Setelah ditanya
lebih lanjut, penyebab begitu mudahnya ia mendapatkan rezeki adalah karena
setiap hari ia selalu mencari orang yang bisa ditolong, baik dengan uang,
nasihat, ataupun apa saja yang bisa ditolongnya.
No comments:
Post a Comment