Di
kantor saya ada sharing tentang Change Management berikut.
Terdapat
perbedaan antara Change dan Transition. Change lebih berfokus pada kondisi awal
dan kondisi akhir dari perubahan yang terjadi, sedangkan Transition berfokus
pada proses perubahan yang terjadi dari kondisi awal menuju kondisi akhir.
Dalam
menghadapi perubahan, maka seseorang dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu
Conserver, Pragmatis, dan Originator.
Di
ekstrim yang sebelah kiri, Conserver lebih lama menghadapi perubahan, cendurung
pada kondisi yang sebelumnya.
Sedangkan
di ekstrim sebelah kanan, Originator sangat menyukai perubahan dan hal-hal
baru.
Pragmatis
berada di tengah-tengah.
Dalam
perusahaan, pimpinan perlu mengenali tipe dirinya dalam perubahan, dan juga tipe bawahannya.
Dalam
menghadapi perubahan, secara umum seseorang akan mengalami 4 fase, yaitu
Acknowledging, Reacting, Investigating,
Implementing.
Bagi
mereka yang masih pada tahap Reacting, peran pimpinan adalah membiarkan dulu
mereka melepaskan semua kekhawatiran. Biarkan mereka marah, sedih, dan
melakukan apa pun untuk melampiaskannya. Bila sudah mereda, baru kita ajak
bicara untuk bisa menerima kenyataan dan menatap masa depan.
Pada
tahap investigating, Karyawan mulai melihat dampak dari perubahan yang terjadi.
Maka sebagai pimpinan atau pelaksana perubahan, perlu merancang quick wins
dengan simbol-simbol yang menunjukkan bahwa perubahan terjadi secara konsisten
dan sudah menunjukkan hasil yang positif.
Biarkan
Karyawan untuk mengkontribusikan ide mereka, dan jangan menyalahkan bila
terjadi kegagalan. Karena walaupun sesuatu gagal, kita tetap memperoleh
pengalaman, dan kita memperoleh pelajaran.
Bila pimpinan bersifat originator, sangat menyukai perubahan, maka cenderung melompati tahap komunikasi dan support.
Conserver
biasanya cukup lama berada pada tahap reacting. Mereka akan mengeluh, bertanya
mengapa begini, mengapa begitu. Sampai tahap yang wajar pimpinan harus
memberikan support. Namun ada batas waktu, ketika pimpinan harus mengatakan
cukup, dan bahwa perubahan tetap harus terjadi, bahwa semua harus move on.
Lama
dari setiap fase bergantung pada kepribadian masing-masing orang dan besar
perubahan yang terjadi.
Kelemahan dari pragmatis adalah sering berubah-ubah dari fase reactive ke fase investigative, lalu kembali lagi ke reactive.
Pimpinan perlu memiliki keberanian untuk tetap pada pendirian namun tetap menjaga perilaku simpatik.
Bagi unit-unit kerja tertentu yang kebanyakan Karyawan di dalamnya bertipe Conserver, dapat diberikan informasi terlebih dahulu atas suatu perubahan, agar mereka memiliki waktu yang lebih panjang untuk fase reacting, dan dapat bersamaan dengan unit-unit lain melalui fase-fase berikutnya.
Kelemahan dari pragmatis adalah sering berubah-ubah dari fase reactive ke fase investigative, lalu kembali lagi ke reactive.
Pimpinan perlu memiliki keberanian untuk tetap pada pendirian namun tetap menjaga perilaku simpatik.
Bagi unit-unit kerja tertentu yang kebanyakan Karyawan di dalamnya bertipe Conserver, dapat diberikan informasi terlebih dahulu atas suatu perubahan, agar mereka memiliki waktu yang lebih panjang untuk fase reacting, dan dapat bersamaan dengan unit-unit lain melalui fase-fase berikutnya.
No comments:
Post a Comment