Kajian Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Ade Purnama, dikombinasikan dengan browsing hadits ke beberapa website.
Pertama, berwudhu dengan baik akan
menggugurkan dosa.
Hadits :
“Barang siapa yang
berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya,
sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim dalam Kitab
at-Thaharah)
Kedua, membaca syahadat setelah selesai wudhu akan membuka pintu surga.
Hadits :
Tidaklah ada seseorang di
antara kalian yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian setelah itu
dia membaca doa ‘Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa anna Muhammadan ‘abdullah
warasuluh’ melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga yang dia akan
dipersilakan untuk masuk melalui pintu mana pun yang dia inginkan.”
Ketiga, menjawab adzan dan doa setelah adzan akan berhak atas Syafaat di hari kiamat.
Syafaat adalah jaminan dari Rasulullah di
hari kiamat.
Hadits :
“Apabila kamu sekalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena barangsiapa membaca shatawat untukku satu kali, maka Alloh membalasnya dengan sepuluh shalawat. Lalu mintakanlah kepada Alloh Wasilah untukku. Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Alloh dan aku berharap agar aku adalah hamba Alloh tersebut. Barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka ia mendapat syafaatku” (HR. Muslim, no. 384)
“Apabila kamu sekalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena barangsiapa membaca shatawat untukku satu kali, maka Alloh membalasnya dengan sepuluh shalawat. Lalu mintakanlah kepada Alloh Wasilah untukku. Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Alloh dan aku berharap agar aku adalah hamba Alloh tersebut. Barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka ia mendapat syafaatku” (HR. Muslim, no. 384)
Seorang ulama mengatakan bahwa termasuk
kategori lalai orang yang baru berwudhu setelah adzan. Muadzin dan imam di
suatu masjid sebaiknya tetap.
Keempat, menjaga rawatib 12 rakaat sehari
akan dibangunkan rumah di surga.
Shalat rawatib dilakukan berdekatan dengan
shalat fardhu, dan tidak perlu waktu tersendiri.
“Barangsiapa
yang sholat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan
baginya rumah di surga“. (HR. Muslim no. 728).
12 rakaat tersebut adalah 4 rakaat sebelum
dzuhur, 2 rakaat setelah dzuhur, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah
isya, 2 rakaat sebelum subuh.
Yg mendekatkan diri kepada Allah dengan
seluruh sunnah tadi, akan mendapatkan cinta Allah.
Hadits :
Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub)
mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya.
(HR. Bukhari)
Sunnah lain yang sebaiknya dijaga adalah
shalat syukrul wudhu, sebagaimana yang dilakukan Bilal,
Rasul berkata, "Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga."
Bilal menjawab, "Wahai, Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya."
Rasul berkata, "Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga."
Bilal menjawab, "Wahai, Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya."
Shalat rawatib 4 rakaat sebelum Asar, bukan
sunnah muakkad.
Hadits :
'Allah merahmati orang
yang shalat empat rakaat sebelum Ashar”.
(HR. Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
(HR. Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Shalat rawatib 2 rakaat sebelum maghrib
bukan bukan sunnah muakkad.
Hadits :
“Kerjakanlah
shalat sunnah sebelum Maghrib dua raka’at.” Kemudian beliau bersabda lagi, “Kerjakanlah
shalat sunnah sebelum Maghrib dua raka’at bagi siapa yang mau.”
Karena hal ini dikhawatirkan dijadikan sebagai sunnah. (HR. Abu Daud no. 1281.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Pelaksanaan shalat rawatib 4 rakaat dapat 2
rakaat dan 2 rakaat atau langsung 4 rakaat.
Wudhu dilaksanakan dengan :
1. Berniat dengan
membaca basmalah
2. Membasuh tangan 3
kali
3. Membersihkan mulut
dan hidung 3 kali
4. Membasuh wajah 3
kali
5. Membasuh lengan 3
kali
6. Mengusap rambut
hingga ke belakang dilanjutkan dengan kedua telinga 1 kali
7. Membasuh kaki
hingga mata kaki 3 kali
Jika antrian wudhu cukup panjang, semua
dapat dilakukan 1 kali.
Untuk perempuan yang menggunakan jilbab,
jilbab cukup dibuka sedikit agar ada rambut yang terbuka, kemudian usapkan pada
rambut tersebut diteruskan dengan mengusap jilbab hingga ke belakang,
dilanjutkan dengan mengusap kedua telinga.
Dibolehkan mengusap atas sepatu atas kaos
kaki, bila dalam perjalanan, dan kaos kaki serta sepatu tersebut dikenakan
dalam keadaan berwudhu. Hal ini dapat dilakukan selama sehari semalam jika diperlukan.
Jika berwudhu di kamar mandi dengan toilet,
bacalah basmalah dalam hati. Jika selesai wudhu, bacalah syahadat di luar.
No comments:
Post a Comment