Dari penjelasan Ustadz Husain, Pembina Karantina Al
Qur'an Masjid UI, 26 April 2015
Tiga tips dalam menghafal Al Qur'an :
Pertama, Ikhlas
Karena Allah yang memberikan Al Qur'an pada kita, bukan
kita yang mengambil.
Badan dan pikiran nyaman, tidak tergesa-gesa, rileks dan
fresh.
Berdoa kepada Allah agar Allah mudahkan dalam menghafal.
Kedua, Syukur
Walaupun ada hari-hari hafalan hanya sedikit bertambah,
tetap bersyukur.
Karena sebagaimana pada surat Ibrahim Allah berfirman,
bersyukurlah nanti akan ditambahkan.
Bila suatu hari hafalan kita hanya sedikit bertambah,
maka itu adalah ujian Allah atas kesungguhan kita dalam menghafal.
Ketiga, Istiqamah
Sering kita mengatakan bahwa kita sibuk sehingga tidak
punya waktu untuk menghafal Al Qur'an.
Yang benar adalah kita harus menyiapkan waktu untuk
menghafal Al Qur'an.
Dari program Karantina Tahfizh akan diperoleh kebiasaan atau habit dalam
berinteraksi dengan Al Qur'an, karena selama 2 hari 3 malam akan terus menerus
bersama Al Qur'an.
Metode yang digunakan pada Karantina Tahfizh berasal dari Sudan, dimulai di
Indonesia di Makassar tahun 2014, yaitu Karantina Menghafal Al Qur'an 30 juz
dalam 40 hari.
Karena orang Indonesia ternyata bisa selesai dalam 30
hari, maka dibuat 30 juz dalam 30 hari, atau 1 juz per hari.
Menghafal Al Qur'an adalah masalah pembiasaan.
Ketika Ustadz Husain mengikuti Karantina 30, di hari
pertama hanya bisa 5 halaman, jauh dari target 1 juz sehari. Namun dengan
pembiasaan, hari berikutnya menjadi 7 halaman, 10 halaman, bahkan hari
hari-hari terakhir bisa 2-3 juz dalam sehari.
Seperti belajar, setiap orang memiliki metode
masing-masing yang paling cocok dan paling efektif, sehingga ia bisa menghafal
dengan mudah dengan cara itu.
Yakinlah bahwa Al Qur'an mudah dihafal, sebagaimana
firman Allah pada beberapa ayat di surat Al Qamar.
No comments:
Post a Comment