Saya sering melihat beberapa teman menuliskan status di FB,
BB, Twitter, YM, dll dsb, dengan berbagai berita buruk : bete, kesal, macet,
sakit, lelah, bosan, malas, pusing, dll dsb.
Hehehe, sekedar tes sebentar, bagaimana perasaan kita ketika
membaca rentetan berita buruk di atas? Seperti sempat terbawa ke situasi
buruknya ya?
Memang sih, ketika ketika berada dalam situasi yang tidak
menyenangkan, rasanya kita perlu “menumpahkan” perasaan itu. Salah satu cara
yang sekarang “ngetrend” adalah menuliskannya di status.
Mungkin perlu dievaluasi lagi, apa tujuan “menumpahkan” itu?
Sekadar supaya orang mengetahui apa yang kita rasakan? Lalu setelah orang
mengetahui, kita ingin diapakan? Diperhatikan, dibangkitkan, diberi motivasi? Mengapa
perlu orang lain untuk memperhatikan, membangkitkan, dan memotivasi?
Yang terjadi adalah, setiap kita membaca status kita, kita makin merasa situasi memburuk, dan orang lain yang membaca pun bisa jadi malah terbawa suasana buruk. Berani bertanggung jawab untuk itu?
Please grow up :-) Bangkitlah sendiri, motivasilah dirimu sendiri. Banyak orang
lain yang memiliki problem yang lebih besar, menghadapi situasi yang lebih
sulit.
Kalau tetap terasa sulit, kembalikan ke Allah. Pada dasarnya
segala sesuatu, walaupun ada orang yang melakukannya, terjadi karena ketetapan
Allah. Kembalikan ke Allah, minta kemudahan dan solusi pada Allah, dan
bangkitlah lagi.
Coba ubah statusnya menjadi lebih positif misalnya :
berusaha mencari titik terang, pasti ada solusinya, macet kesempatan
berkontemplasi, berjuang melawan flu, semangaaaaat, be happyyyy, smiiiile :-)
Kita juga makin bersemangat, orang yang membaca juga ikut bersemangat.
Semoga bermanfaat :-)
No comments:
Post a Comment