Kejadian macet terparah Jakarta, Senin 25 Oktober 2010, membuat orang menjadi trauma. Bagaimana tidak. Banyak orang terjebak macet dan kesulitan mendapatkan kendaraan umum. Lokasi yang biasanya ditempuh dalam waktu 1 jam, bisa molor sampai 6 bahkan 7 jam! Seorang teman bercerita, biasanya ia pulang dari kantor jam 5 sore, sudah sampai di rumah jam 6 sore, hari itu dia sampai di rumah jam 1 malam!
Tidak heran beberapa orang menjadi trauma. Begitu melihat Jakarta hujan di sore hari, panik, langsung buru-buru mau pulang. Begitu melihat awan hitam di sore hari, juga panik. Sebenarnya, apakah memang kondisi lalu lintas Jakarta sedemikian rentannya terhadap hujan di sore hari?
Mari kita tengok beberapa kecenderungan lalu lintas Jakarta, hasil dari pengamatan saya menjalani lalu lintas Jakarta selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Jika kita perhatikan, ada hari-hari tertentu yang Jakarta cenderung lebih macet dibandingkan dengan hari-hari lainnya, yaitu Senin dan Jumat. Penyebabnya sepertinya ada beberapa hal :
1. Adanya orang-orang yang di akhir minggu (Jum’at sore) pergi ke luar kota dan kembali di Senin pagi.
2. Ada beberapa kantor yang mewajibkan karyawannya ke kantor di jam tertentu di Senin pagi, tapi sedikit membebaskan di hari lain.
3. Adanya kecenderungan untuk clubbing, gathering, kumpul-kumpul di Jum’at sore, menjelang akhir minggu.
Hari Selasa dan Kamis, biasanya jalanan lengang. Hari Rabu biasanya sedikit lebih padat. Yang ini saya belum ketemu analisisnya :-)
Berikutnya, hujan memang cenderung menyebabkan Jakarta lebih macet. Sebenarnya apa hubungannya hujan dengan macet? Kira-kira begini analisisnya :
1. Ketika hujan, mereka yang biasanya jalan kaki / naik bus / naik motor, akan memilih untuk naik mobil / taksi. Maka biasanya di saat hujan, taksi penuh.
2. Beberapa genangan di jalanan Jakarta menyebabkan mobil harus melambatkan lajunya. Arus yang tidak lancar ini, menyebabkan tertumpuknya kendaraan di titik-titik tertentu. Jika hujan lebih deras dengan durasi yang lebih lama, maka genangan akan meliputi area yang semakin luas, dengan kedalaman yang semakin parah. Beberapa jalan akan tertutup, dan kendaraan harus berpindah ke jalan lain yang juga sudah penuh.
3. Ketika hujan, karyawan kantor cenderung mempercepat kepulangan. Waktu kepulangan yang hampir berbarengan, menyebabkan jumlah kendaraan di satu waktu melebihi jumlah normalnya. Hal ini juga yang terjadi di saat Ramadhan.
4. Hujan dengan angin akan memperparah keadaan. Karena ada kejadian pohon dan baliho tumbang yang menyebabkan beberapa jalur tertutup.
Lalu, apa yang terjadi di hari Senin, 25 Oktober 2010?
Itu adalah hari Senin, dengan hujan deras plus angin kencang, dengan durasi hujan yang sangat lama (kalau saya tidak salah ingat, hujan sudah dimulai sejak jam 15 sore, dan terus deras sampai jam 19 malam, dan setelah itu terus rintik-rintik sampai malam).
Maka faktor penyebab macet pun bertumpuk di hari itu. Senin yang memang padat, ditambah hujan deras dan lama yang menyebabkan genangan di area yang luas plus dalam, adanya angin kencang menyebabkan tumbangnya beberapa pohon, dan ditambah dengan kecenderungan orang untuk segera pulang ketika hujan.
Maka Senin itu adalah memang kejadian luar biasa. Bahkan sebuah analisis mengatakan, kemacetan separah itu baru terjadi pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir.
Lalu, bagaimana kalau kita mengalami lagi hujan sore hari di Jakarta? Tetap tenang dan lakukan pengecekan berikut :
1. Hari apakah itu? Jika bukan Senin atau Jumat, maka kemungkinan besar tidak akan macet parah.
2. Apakah hujan sangat deras? Jika rintik-rintik, maka tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan.
3. Jika deras, apakah durasinya lama? Durasi hujan yang deras biasanya hanya 15-30 menit. Setelah itu hanya rintik-rintik saja. Jika demikian, kemungkinan besar juga aman.
4. Apakah ada angin kencang? Jika tidak ada angin kencang, kemungkinan besar juga aman.
Selamat mengamati Jakarta, dan semoga tetap tenang ketika ada awan hitam dan hujan sore datang :-)
Oya, ini analisis dari saya pribadi, silakan diberikan tanggapan kalau ada yang dirasa kurang tepat yaa :-)
No comments:
Post a Comment