Wednesday, March 21, 2012

Hadits : Keutamaan Membaca Al Qur'an

Dari Aisyah r.a. berkata, Rasullah saw. bersabda :

“Orang yang membaca Al Qur’an dan ia mahir maka nanti akan bersama-sama dengan para malaikat yang mulia lagi taat. Sedang orang yang membaca Al Qur’an dan ia merasa susah di dalam membacanya tetapi ia selalu berusaha maka ia mendapat dua pahala” .

[HR. Bukhari dan Muslim]

(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)

Tuesday, March 20, 2012

Cara Jitu Berhenti Jadi Pemarah, Semoga :-)

Beberapa kali saya menuliskan di sini tentang niat untuk mengurangi frekuensi marah. Rasanya sih sudah jauh berkurang ;-) Tetapi ketika saya tanyakan kepada para "stakeholder", anak-anak saya, menurut mereka belum berkurang :-)

Saya jelaskan kepada mereka, bahwa dari ceramah yang saya dengar, sebaiknya jika kita punya target perbaikan diri, buatlah skema hukuman jika perbaikan tidak dilakukan, sehingga kita lebih serius memperbaiki diri.

Anak saya lalu usul, untuk menghukum saya dengan denda bila marah. Waduh.
Dendanya 25 ribu per minggu per anak, jika dalam minggu itu saya sekali saja marah. Waduh.
Semua jenis marah tidak dibolehkan, marah ke anak, juga marah ke mbak.
Tapi saya minta keringanan, boleh marah / bersuara keras jika kaget, misalnya ketika melihat anak akan terjatuh. Mereka setuju :-)

Saya buat mekanisme musyawarah. Jadi 2/3 dari stakeholder harus sepakat bahwa saya marah, baru saya terkena denda. Dan kalaupun saya marah berkali-kali, hukumannya tidak dilipatgandakan :-)

Sekarang anak saya jadi pengawas intensif marah saya. Sudah berjalan dalam dua hari terakhir, dan rasanya cukup efektif :-)

Untuk yang mempunyai masalah yang sama, silakan dicoba ;-)

Cara Mudah Bersahabat dengan Al Qur'an

Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim]

Dari pelajaran bahasa Arab di kantor siang tadi, terjemahan untuk bagian akhir adalah "pemberi syafaat bagi sahabatnya".

Agar kita termasuk sebagai sahabat Al Qur'an, berikut 7 cara mudah mengawalinya :

Pertama,
Bawalah Al Qur'an ke mana pun kita pergi. Pilih Al Qur'an yang ukurannya pas untuk kita bawa-bawa. Masukkan ke dalam saku, dompet, tas kecil. Sehingga di mana pun kita memiliki waktu luang, kita bisa membaca Al Qur'an.

Kedua,
Simpan Al Qur'an di smartphone kita, dalam versi bacaan maupun audio. Jika membuka Al Qur'an dirasa terlalu menyolok, kita bisa membaca Al Qur'an dari smartphone, atau mendengarkan audio-nya dengan earphone.

Ketiga,
Hafalkan nama-nama suratnya, dengan nomor surat dan urutannya. Caranya sudah pernah saya tulis di sini.

Keempat,
Seringlah membacanya. Buatlah jadwal "pertemuan harian" dengan "sahabat" kita ini. Misalnya pagi hari setelah subuh, pagi hari sebelum mulai bekerja di kantor, siang hari setelah dzuhur, sore hari setelah asar, malam hari setelah maghrib, atau malam hari sebelum tidur. Rutinkan, rindukanlah waktu pertemuan itu.

Kelima,
Senanglah mendengarnya. Pasang MP3 Al Qur'an di mana pun memungkinkan. Di komputer kantor, di kendaraan, di rumah. Jadikan MP3 Al Qur'an "musik" yang paling kita senangi.

Keenam,
Berniatlah untuk menghafalkannya. Karena hafalan Al Qur'an adalah makanan untuk hati kita. Yang terbaik tentu bertarget untuk hafal seluruh Al Qur'an, namun kalau pun tidak, yang penting kita selalu berada dalam proses untuk sedikit demi sedikit menambah hafalan Al Qur'an kita.

Ketujuh,
Bacalah Al Qur'an ketika kita dalam kesulitan. Membaca Al Qur'an akan menenangkan hati, membaca Al Qur'an juga menjadi doa, dalam Al Qur'an ada berbagai jawaban persoalan hidup, dan Al Qur'an juga dapat menyembuhkan penyakit.

Bagaimana, mudah bukan? Semoga Allah senantiasa membimbing kita di jalan lurus-Nya.

Selamat mencoba dan menjadi sahabat Al Qur'an :-)

Hadits : Syafaat Al Qur'an

Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim]


Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.”

[HR. Muslim ]


Dari Abdullah bin Umar RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Puasa dan Al Qur’an memberi syafaat kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya makan minum dan memenuhi syahwatnya pada siang hari, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.’ Dan Al Qur’an pun berkata, ‘Aku telah menghalanginya tidur pada malam hari, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.’ Lalu syafaat keduanya diterima Allah.’ [HR Ahmad]



Copy paste dari :

http://genq.kmii-jepang.org/index.php/component/content/article/35-frontpage/101-yukmengejar-syafaat-dari-al-quran

Monday, March 19, 2012

Hadits : Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al Qur'an

Dari Utsman bin Affan r.a. berkata, Rasullah bersabda :

“Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an” .

[HR. Muslim]

Friday, March 16, 2012

Satu Hari, Satu Nomor Surat Al Qur'an

Tak kenal maka tak sayang.

Begitu pula dengan Al Qur'an. Untuk mencintai Al Qur'an, kita awali dengan mengenali Al Qur'an, salah satunya dengan mengingat nama-nama suratnya beserta urutannya.

Kalau diingat sekaligus 114 surat dalam satu kali menghafal, jadinya terasa berat.

Saya pernah baca di buku tentang Ustazah Yoyoh Yusroh, bahwa suami beliau, Ustadz Budi, menghafal urutan nama surat sambil memompa air yang setiap kalinya membutuhkan 120 kali pompa. Subhanallah.

Sekarang saya coba share cara yang mudah yang bisa dilakukan setiap hari. Cara ini memang tidak cepat, tapi insya Allah membuat kita setiap hari "ada interaksi" dengan Al Qur'an.

Siaaaaapppp? :-)

Begini caranya..

Setiap hari, ketika kita melihat tanggal, hubungkan tanggal tersebut dengan nomor surat Al Qur'an dan nama serta arti nama tersebut. Misalnya hari ini, tanggal 16, surat Al Qur'an ke 16 adalah An Nahl yang artinya Lebah. Cobalah setiap kali di hari itu kita melihat tanggal, kita hubungkan lagi dengan An Nahl. Setiap ada waktu luang, ingat-ingat, 16 An Nahl, Lebah.
Terus lakukan setiap hari, sampai tanggal 30. Tanggal 31 sebaiknya di-skip dulu, supaya tidak membingungkan.

Oya, untuk memudahkan menghubungkan antara angka nomor surat dengan nama surat, bisa digunakan metode asosiasi berikut.

Jika ada waktu luang, diulang kembali seluruh nomor dan nama surat yang sudah dihafalkan.

Ketika masuk tanggal 1 bulan kedua, kita tambahkan tanggal tersebut dengan 30, yaitu surat ke 31, Surat Luqman (ini saya masih nyontek, karena masih belum hafal hehehe).
Teruskan, sampai tanggal 30 bulan kedua, yang artinya kita ingat sampai surat ke 60.
Di bulan kedua ini, kita sambil mengingat kembali surat 1 sampai 30, sesuai dengan tanggalnya.
Misalnya, di tanggal 9, kita mengingat kembali surat ke-9 (At Taubah) dan mulai mengingat surat ke 39 (Az Zumar).

Di bulan ketiga, tambahkan dengan 60. Jadi di tanggal 1 adalah surat ke 61, Surat As-Shaff.
Teruskan sampai tanggal 30 bulan ketiga, yang artinya kita ingat sampai surat ke 90.
Setiap hari, kita ingat kembali hafalan di bulan pertama dan kedua.

Di bulan keempat, tambahkan dengan 90. Jadi tanggal 1 adalah surat 91, Surat Asy Syams.
Teruskan sampai tanggal 24 bulan keempat, yang artinya kita ingat sampai surat ke 114, surat terakhir, An Naas.
Juga, setiap hari kita ingat kembali hafalan di bulan pertama, kedua, dan ketiga :-)

Di bulan kelima, kembali lagi ke Surat 1, Al Fatihah.
Demikian seterusnya sampai tanggal 24 bulan ke delapan, sudah selesai mengulang sampai An Naas.

Di bulan kesembilan, kembali lagi ke Surat 1, Al Fatihah.
Demikian seterusnya sampai tanggal 24 bulan ke 12, sudah selesai lagi mengulang sampai An Naas.

Dalam setahun, insya Allah kita sudah ingat 114 surat dalam Al Qur'an. Kalau masih belum ingat, diteruskan lagi di bulan pertama tahun kedua, dan seterusnya.

Bagaimana, mudah kan?
Selamat mencobaaaa :-)

Hadits : Al Qur'an di Hari Kiamat

Dari An Nawwas bin Sam’an r.a. berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda :

“Pada hari kiamat nanti akan didatangkanlah Al Qur’an dan orang-orang yang mengamalkannya di dunia dengan didahului oleh surat Al Baqarah dan Ali Imran untuk mempertahankan orang yang mengamalkannya” .

[HR. Muslim]

(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)

Wednesday, March 7, 2012

Pamrih

Tadi pagi saya memikirkan lagu Superwoman, ada yang tau lagunya ya? Ngga usah ditulis teksnya yaa, silakan di-googling aja.. Intinya adalah cerita seorang perempuan yang merasa sudah melakukan segala sesuatunya untuk pasangannya, tapi sambutan sang pasangan kurang menyenangkan.

Beberapa hari lalu juga saya terima email, isinya surat untuk para suami, agar memperlakukan istrinya dengan lebih baik, dengan a, b, c, d.

Kalau saya mencoba berpikir logis dan positif, menurut saya lagu dan email itu kurang tepat.

Akan lebih baik kalau si perempuan yang bukan superwoman tadi mengikhlaskan saja apa yang sudah dilakukannya. Kalau dia melakukan berbagai hal untuk mengharapkan "balasan" dari sang pasangan, dan ternyata "balasan" itu tak kunjung tiba, tentunya memang menjadi sangat melelahkan hati. Dalam skala terkecil, sebenarnya ada pamrih di hati si perempuan tadi.

Padahal kalau diikhlaskan, hanya untuk Allah semata, dia akan lebih bisa menjalani hidupnya dengan tenang.

Begitu juga si istri dalam email. Tidak perlu membeberkan apa yang sudah dilakukan. Tidak perlu bercerita panjang lebar sulitnya menjadi istri serta betapa sebenarnya dia hebat. Tidak perlu menuntut suami melakukan ini itu.

Dalam ceramah Jumat lalu, temanya tentang hidup berumah tangga. Ustadzah menekankan, bahwa tak perlu saling menuntut, tak perlu saling menghitung, tak perlu ada pamrih. Berikan yang bisa diberikan, semakin banyak memberi, semakin banyak catatan amal. Syukuri jika ada balasan. Tetap tenang jika tiada. Tetap tenang dan introspeksi jika yang ada justru caci maki.

Tidak perlu menjadi perselisihan, semoga tetap tercipta kedamaian.

Jika terasa berat, minta tolonglah pada Allah. Allah-lah sebaik-baik penolong. Sang Mahakuasa, sang Maha Pemilik dan Pembolak-balik Hati, sang Maha Penyayang.

Tetap semangaaaaat :-)

Thursday, March 1, 2012

Hadits : Shalat Subuh & Shalat Isyroq

Hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama’ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka’at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah, sempurna, sempurna, sempurna.”

(HR. At-Tirmidziy no.591,
dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971, Shahih At-Targhiib no.468, Shahih Kitab Al-Adzkaar 1/213 Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy)


Berikut penjelasan lebih lanjut dari hadits ini :

Keutamaan Shalat Isyroq


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »

“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid[1] – untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna sempurna sempurna“[2].

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melakukan shalat dua rakaat[3].

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

Shalat dua rakaat ini diistilahkan oleh para ulama[4] dengan shalat isyraq (terbitnya matahari), yang waktunya di awal waktu shalat dhuha[5].

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “… sampai matahari terbit“, artinya: sampai matahari terbit dan agak naik setinggi satu tombak[6], yaitu sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit[7], karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat ketika matahari terbit, terbenam dan ketika lurus di tengah-tengah langit[8].

Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, dari Jabir bin Samurah radhiyallahu anhu: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai melakukan shalat shubuh, beliau duduk (berzikir) di tempat beliau shalat sampai matahari terbit dan meninggi”[9].

Keutamaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang berzikir kepada Allah di mesjid tempat dia shalat sampai matahari terbit, dan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak termasuk zikir, kecuali kalau wudhunya batal, maka dia boleh keluar mesjid untuk berwudhu dan segera kembali ke mesjid[10].

Maksud “berzikir kepada Allah” dalam hadits ini adalah umum, termasuk membaca al-Qur’an, membaca zikir di waktu pagi, maupun zikir-zikir lain yang disyariatkan.
Pengulangan kata “sempurna” dalam hadits ini adalah sebagai penguat dan penegas, dan bukan berarti mendapat tiga kali pahala haji dan umrah[11].

Makna “mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah” adalah hanya dalam pahala dan balasan, dan bukan berarti orang yang telah melakukannya tidak wajib lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah jika dia mampu.

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA

Artikel www.muslim.or.id