Monday, April 30, 2012

Jauhi Menunda


“Jauhilah sifat menunda-nunda.
Nilai dirimu tergantung pada hari ini, bukan besok.
Kalau engkau beruntung, maka keberuntunganmu akan bertambah bila hari ini engkau telah beramal.
Dan kalau besok engkau rugi, engkau takkan menyesal karena hari ini engkau telah beramal.”

[Imam Hasan al-Basri]

(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)

Friday, April 27, 2012

Beri Tanda pada Hafalanmu!

Copy paste dari milis daarut tauhiid, semoga bermanfaat, tulisan dari Ustadz Bobby.

==

2012/4/24 Bobby_hero77 <bobby_hero77@yahoo.com>

Beri Tanda pada Hafalanmu!

Pernahkah Anda terpikir mengapa Allah Swt turunkan Al Quran kepada Rasulullah Saw dan para sahabat butuh waktu lebih dari 22 tahun? Mengapa harus begitu lama? Apakah mereka bukan golongan cerdas nan cendekia?! Ini fakta pertama.

Fakta selanjutnya wahyu yg turun kepada mereka tidak berurutan dimulai dari sebagian surat Al Alaq, Al Qalam, Al Muddatsir, Al Muzammil, Ad Duha, dst. Hebatnya mereka adalah kaum yg tdk bs baca-tulis! Jadi kesemuanya mereka hafal dalam kepala!!!

Setelah sekian lama menghafal ayat Al Quran sejumlah 6236, maka di saat Allah meminta mereka menyusun kembali hafalan mereka thdp  urutan surat seperti sekarang yg dimulai dari Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, dst. Mereka menjumpai tiada kesulitan.

Coba renungkan, apa rahasia dari dua fakta itu?!Inilah ilmu cara menghafal super memory yang harus kembali digali oleh ummat!

Ternyata setelah direnungi, teknik ini amat sederhana adanya. Manusia terlalu sering diilhami Allah Swt memory permanen dalam hidupnya yg tidak pernah ia lupa untuk selamanya.Contohnya adalah...., Mungkin dalam hidup Anda pernah alami kejadian yang tidak mungkin terlupa, seperti kejadian yg amat menyenangkan, menyebalkan, menyedihkan dan banyak kejadian lain yg melibatkan emosi.

Seperti kejadian Tsunami Aceh pada ujung 2004 misalnya. Bagi rakyat Aceh yg mengalami kejadian ini tidak akan mungkin pernah terlupa. Bagaimana suasana kacau-balau saat itu, teriakan manusia yg terdengar meminta tolong, gelombang air yang terlihat begitu jelas. Korban jiwa yg berjatuhan, dan banyak lagi pemandangan yg tdk mungkin terlupa. Begitu menakutkan, menyedihkan dan mengharukan. Mengobok-obok jiwa hingga tak mungkin terlupa.Itulah memory permanen yg tak mungkin terlupa. Sebab melibatkan emosi manusia, bukan sekedar hafalan yg diulang-ulang.

Demikianlah alasan mengapa Allah Swt turunkan Al Quran perlu waktu lebih dari 20 tahun. Dia Swt turunkan ayat Al Quran dengan banyak kejadian yang tak mungkin terlupa oleh kaum muslimin dalam berbagai kesempatan seperti perang Badar, perang Ahzab, dan kejadian lain yg disebut dengan ASBABUN NUZUL.

Apakah kini Anda sudah pahami kata kunci dari Memory yg Permanen? Kata kuncinya adalah EMOSI.

Libatkanlah emosi dalam setiap hafalanmu.... Beri tanda dengan emosi yg beragam; baik senang, sedih, senyum, kesal, dll.Maka Anda akan dapati bahwa Hafalan Anda akan permanen dan tidak akan lupa untuk selamanya.... :)

Bersegera Bertaubat dan Berbuat Kebaikan


Kajian muslimah Jumat ini disampaikan oleh Ibu Heni, tentang bersegera bertaubat dan berbuat kebaikan.

Dikisahkan suatu pagi matahari di masa Rasulullah, terlihat seperti berwarna putih. Sahabat bertanya apa gerangan yang terjadi, ternyata ada seseorang yang meninggal, dan dishalatkan oleh 70.000 malaikat. Dan ternyata amalan yang dilakukan oleh orang tersebut sangat “mudah”, yaitu selalu membaca surat Al Ikhlash, karena ia senang dengan surat tersebut.

Pintu taubat tertutup ketika terjadi 3 hal :
1. Roh sudah di kerongkongan
2. Matahari terbit dari sebelah barat di hari Jumat (hari kiamat)
3. Penyesalan di hari kiamat

Hari kiamat ditandai dengan terbitnya matahari di sebelah barat. Dan kiamat besar terjadi di waktu dhuha. Sungguh dahsyat hari kiamat. Namun orang yang beriman tidak akan mengalami hari kiamat. Sebelum kiamat terjadi, semua orang beriman akan Allah wafatkan dengan hembusan angin. Dan ketika kiamat terjadi, sudah tidak terdengar lagi nama Allah disebut.

Pintu surga ada 8 dan pintu neraka ada 7. Maka sebenarnya lebih banyak kesempatan untuk masuk ke surga.

Dikisahkan ada seorang pemuda berdiri di pintu surga, dan namanya sudah disebut berkali-kali, tetapi pemuda tersebut belum juga masuk ke dalam surga. Ketika ditanyakan kepadanya, ternyata pemuda tersebut menunggu ayah dan ibunya. Dan ternyata ayah dan ibunya sedang menjalani hisab yang cukup berat. Maka Allah pun berkata, maafkan ayah ibu itu, karena anaknya menanti mereka di pintu surga. Maka ayah ibu itu pun didatangkan ke pintu surga, dan sang anak mempersilakan mereka untuk masuk terlebih dahulu. Itulah perumpamaan anak yang soleh.

Sudahkah kita berbuat baik untuk orang tua kita, berbakti kepada orang tua kita yang masih hidup? Karena perbuatan baik itu bisa membawa kita ke surga. Untuk orang tua kita yang telah tiada, sudahkah kita berdoa setiap hari untuk mereka?

Di tengah kesibukan kita sebagai ibu yang bekerja, sempatkan untuk menengok, menyapa, dan menanyakan kabar orang tua kita.

Jika kita sedang berada dalam musibah ataupun masalah, renungkanlah bakti kita kepada orang tua. Sesungguhnya doa terbaik untuk berbagai hal adalah doa dari orang tua. Perbaikilah hubungan dengan orang tua, maka Allah akan mudahkan seluruh urusan baik di dunia maupun di akhirat.

Dikisahkan ada seorang sahabat yang bernama Al Qamah, yang mengalami sakaratul maut yang sulit. Rasulullah pun memintakan kepada ibunya agar mau memaafkan dia, namun hati sang ibu yang begitu sakit atas tingkah lakunya dahulu, sang ibu belum mau memaafkan. Akhirnya Nabi memerintahkan agar Al Qamah dibakar. Mendengar hal itu, muncul rasa kasih dari sang ibu, ia pun menangis, dan saat itulah ruh Al Qamah diangkat.

Ada kalanya orang tua memang menjadi ujian. Terutama jika telah mencapai usia lanjut, dengan kondisi sakit. Namun jika kita menjadi anak yang berbakti kepada orang tua yang dalam kondisi demikian, insya Allah akan Allah mudahkan ketika kita nanti di usia lanjut.

Sebuah kisah nyata, seseorang yang dengan sepenuh hati merawat ibu mertuanya. Setiap pagi sebelum berangkat bekerja, ia rawat dulu ibu mertuanya itu, dan ketika pulang kembali, ia juga merawatnya. Ketika ia sendiri sudah tua, Allah berikan kesehatan bahkan sampai di usia lanjut.

Ali bin Abi Thalib berkata, jangan menunda-nunda amal soleh. Dalam surat Ali Imran Allah berfirman, bersegeralah pada ampunan Allah. Salah satu tipu daya setan adalah kesukaan kita untuk menunda-nunda. “Nanti deh”, “Nanti malam deh”, “Besok deh”, “Nanti kalau sudah pensiun saya akan mengaji”, “Nanti saja kalau sudah tua”.

Ali bin Abi Thalib juga berkata, ada 3 waktu bagi manusia :
1.  Waktu yang digunakan untuk dirinya, untuk mandi, makan, tidur, dan kebutuhan kita lainnya.
2.  Waktu yang digunakan untuk kesenangan, yang biasanya waktu menjadi berlalu tanpa terasa.
3.  Waktu untuk Allah.
Mari kita evaluasi kembali, seberapa banyak waktu yang digunakan untuk Allah?

Jika kita melihat tanda di nisan di komplek pemakaman, maka hanya ada sedikit sekali informasi tentang kita. Nama, tanggal lahir, tanggal wafat. Tidak ada hobi, pekerjaan, dll.

Maka yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan usia yang diberikan Allah itu. Umur yang pendek dapat menjadi “bernilai panjang”, karena amal soleh yang Allah lipat gandakan ganjarannya (Surat 6 ayat 160).

Jika ibu memiliki anak yang “sulit”, maka sebenarnya semakin sulit anak, semakin banyak pahala untuk Ibu. Jika anak melawan, ingatkan bahwa jika anak membuat ibu marah, Allah akan marah kepadanya. Namun ibu harus berusaha agar jangan sampai sakit hati. Sediakan beribu maaf untuk anak. Dia melakukan itu karena belum mengerti. Akan ada masanya ia mengerti nanti, Allah akan bukakan hatinya sedikit demi sedikit.

Thursday, April 26, 2012

Ketika Perjalanan Terasa Berat

Dosen saya pernah berpesan ketika melepas kami setelah lulus, jalanilah hidup, dan ketika perjalanan itu terasa berat, justru itulah jalan yang benar, teruskan perjalananmu.

Yang juga mirip mungkin pepatah barat yang mengatakan, "when the going gets tough, the tough gets going."

Terkadang ketika muncul hambatan, kesulitan, kita berpikir untuk berhenti, mencari jalan lain, merasa bahwa jalan itu bukan yang seharusnya dipilih.

Tapi kita bisa melihatnya dari perspektif yang berbeda.

Tentunya, kita perlu memastikan dulu bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Ini tidak berlaku untuk pilihan yang jelas-jelas tidak bisa dibenarkan :-)

Nah, kalau jalannya sudah benar, maka ketika muncul hambatan dan kesulitan, maka justru itu semacam ujian, apakah kita masih akan tetap konsisten di jalan itu? Justru itu semacam seleksi, siapa saja yang bisa melanjutkan sampai finsih, dan siapa yang menyerah di tengah perjalanan?

Boleh kita berhenti sejenak, introspeksi kembali, apakah kita masih di jalan yang benar. Namun, bukan berhenti seterusnya. Jika kita yakin apa yang kita lakukan benar, dan untuk kebaikan, maka lanjutkan kembali. 

Mari terus berjalan :-)

Tips Menghafal Ayat Pendek

Menghafal ayat-ayat pendek, yaitu di juz-juz akhir terutama juz 30, termasuk gampang-gampang sulit, atau sulit-sulit gampang? Atau sulit-sulit-sulit? :-)

Terasa gampang karena ayatnya pendek, sehingga jika kita ulang 1 ayat tersebut beberapa kali, dalam waktu tidak terlalu lama, kita sudah bisa menghafalkannya.

Begitupun jika kita lanjutkan sampai ayat-ayat berikutnya. Terasa gampang.

Namun, tantangannya muncul jika kita sudah menghafal cukup banyak ayat. Misalnya 10 sampai 20 ayat. Yaitu, merangkai antar ayat, menyusun ayat-ayat tersebut sesuai urutannya.

Maka, untuk ayat-ayat pendek, berikut tips dari Cak Amin, guru hafalan Al Qur'an saya :

1. Rangkai beberapa ayat menjadi 1 hafalan, misalnya 3-5 ayat, sehingga total menjadi  1,5 - 2 baris.
2. Hafalkan rangkaian ayat tersebut secara bersambung. Jadi misalnya kita akan menghafalkan 5 ayat pendek, baca dari ayat 1 sampai 5, kemudian ulang kembali dari ayat 1 sampai 5, demikian seterusnya.
3. Jika rangkaian pertama sudah hafal, tetapkan rangkaian berikutnya, hafalkan rangkaian tersebut dengan cara yang sama.
4. Teruskan sampai selesai 1 surat. 

Insya Allah akan lebih efektif untuk ayat-ayat yang pendek. Selamat mencoba, semoga bermanfaat :-)

Makan Dulu atau Shalat Dulu?


Copy paste dari Pengajian Kitab Shohih Muslim via Blackberry dari Ust. Syarif Matnadjih :

أَخْبَرَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا حَضَرَ الْعَشَاءُ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ

Dari Anas bin Malik dari Nabi Saw beliau bersabda, "Apabila makan malam telah dihidangkan, sedangkan shalat telah diiqamahkan maka mulailah dengan makan malam terlebih dahulu." (HR. Muslim : 866)

Makan terlebih dulu atau menyegerakan sholat?, pertanyaan dan  keadaan ini hampir terjadi pada setiap kita, dan hadits kali ini menjawabnya, bila makanan sudah tersedia dan iqomah telah dikumandangkan maka mendahulukan makan lebih utama, bahkan pada hadits lain nabi saw juga mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa saat menyantap makanan tersebut.

Islam memang agama yang sangat 'toleran' bila sudah berhadapan dengan 'kepentingan' manusia, risalah yang dibawa oleh nabi penuh dengan 'kemudahan' bagi ummatnya.

Tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah mendahulukan makan dari sholat hanya diperkenankan bila makanan sudah dihidangkan, bila belum, maka tentu sholat harus didahulukan.

Wednesday, April 25, 2012

Hadits dan Inspirasi Senyum

Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah (HR At Tirmidzi)

Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu,  walaupun itu hanya bermuka cerah pada orang lain
(HR Muslim)

Setiap kali Anda tersenyum kepada seseorang, itulah perwujudan cinta. Hadiah yang indah bagi orang tersebut (Bunda Teresa)

Dunia selalu terlihat lebih cerah di balik senyuman
(Anonim)

Senyum adalah cara paling murah untuk mengubah penampilan Anda
(Charles Gordy, penulis)

Orang kadang tidak menyadari bahwa Anda mengenakan pakaian kuno jika Anda memiliki senyum yang lebar
(Lee Mildon, penulis)


Hari ini tersenyumlah kepada orang yang tak Anda kenal. Mungkin saja itu adalah satu-satunya keceriaan yang ia dapatkan sepanjang hari
(H. Jackson Brown Jr, penulis)

Setiap hari yang Anda jalani tanpa senyum adalah kesia-siaan
(Lee Smith, mantan pemain baseball)

Catatan : Inspirasi dicuplik dari majalah Readers Digest Mei 2012

Hidup : "Hanya" Olah Raga Hati dan Pikiran

Menghadapi hidup, sebenarnya "hanya" diperlukan olah raga hati dan pikiran.

Ketika sedang ada masalah, hati yang perlu dilapangkan, dibuka seluas-luasnya, agar kita bisa sabar menghadapi masalah tersebut. Dan saat itu pula, kita harus mengolah pikiran, berpikir keras, berpikir kreatif, untuk mencari solusinya.

Ketika sedang memperoleh kesenangan, maka hati perlu dikendalikan, agar ingat untuk bersyukur. Dan di saat itu pula kita harus mengerem pikiran untuk mencukupkan diri dengan apa yang sudah Allah berikan.

Hidup menjadi runyam ketika peran-peran itu kita terapkan secara tidak tepat.

Ketika ada masalah, hati justru terasa sempit, stress, marah. Jika itu terjadi, maka sulit bagi kita untuk berpikir mencari solusi.

Ketika menerima kesenangan, kita senang berlebihan sehingga lupa bersyukur. Dan kita malah berpikir, berkreasi, mencari lagi kesenangan yang lebih tinggi lagi.

Mari bersiap berolah raga hati dan pikiran dengan tepat menghadapi berbagai dinamika kehidupan.


Bagaimana Kita Meninggal Nanti


Berita seseorang meninggal bermacam-macam. Ada yang meninggal setelah bermain sepak bola, dalam perjalanan ke masjid, setelah shalat subuh, setelah menonton pertandingan sepak bola, dan banyak lagi. Dan kondisi akhir ini yang biasanya akan dibahas di antara para pelayat.

Pernahkah berpikir, bagaimana kita akan meninggal nanti? 

Ustadzah Iin pernah menyampaikan, secara logis, orang akan meninggal dengan kondisi yang memang paling sering dilakukan dalam kebiasaan sehari-harinya.

Yang sehari-harinya sering ke masjid, maka kemungkinan meninggal tidak jauh dari kegiatan ke masjid. Bisa sepulang dari masjid, bisa ketika dalam perjalanan ke masjid, atau meninggal di masjid. 

Yang sehari-harinya banyak shalat termasuk shalat sunnah, maka kemungkinan akan meninggal tidak jauh dari kegiatan shalat. Bisa selesai shalat, atau ketika shalat, atau ketika bersiap-siap akan shalat. 

Begitu pula yang sehari-harinya senang menonton pertandingan bola, senang bermain bola, senang berjalan-jalan ke mall, senang melukis, senang membaca buku, dan berbagai kegiatan lainnya baik yang positif maupun negatif, maka kemungkinan akan meninggal di sekitar kegiatan tersebut.

Dari perkiraan kemungkinan itu, maka yang terbaik adalah kita perbanyak kondisi dan kegiatan yang baik, agar itulah yang menjadi kegiatan kita di akhir hayat nanti. Dan kita hindari dan tinggalkan kegiatan yang buruk, agar terhindar dari akhir yang buruk. Semoga Allah senantiasa membimbing setiap langkah kita.

Tuesday, April 24, 2012

Bolehkah Bersedekah untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal?

Copy paste dari : http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2010/04/12/5013/bolehkah-bersedekah-untuk-orang-tua-yang-sudah-meninggal/

Berbakti kepada orang tua sangat dianjurkan Islam. Bahkan, dalam beberapa ayat disebutkan bergandengan dengan perintah ibadah kepada Allah Ta'ala. Hal ini untuk menunjukkan besarnya urusan berbakti kepada orang tua.
Allah Ta'ala berfirman,
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS. Al Isra': 23)
Berbuat baik kepada orang tua mencakup seluruh kebaikan, baik dengan berkata yang baik, bersikap yang sopan, mentaati perintahnya, menjauhi larangan, dan menafkahi mereka.
Ringkasnya, berbakti kepada kedua orang tua ketika masih hidup adalah berbuat baik kepada mereka dengan lisan, sikap, bantuan fisik dan harta. Semua Ini hukumnya wajib. Tidak boleh seseorang cuek tidak perhatian kepada kedua orang tuanya, apalagi sampai menyakiti keduanya.
Sebaliknya, durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar. Di samping berlawanan dengan perintah Allah untuk berbuat baik pada mereka, juga karena perilaku kufur kepada kebaikan mereka berdua. Padahal di antara akhlak Islam yang dijunjung tinggi adalah bersyukur atau berterima kasih kepada yang telah memberikan kebaikan padanya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
"Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia (atas kebaikan mereka)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan juga oelh al Abukhari dalam al Adab al Mufrad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam al Shahihah)
Dan secara khusus Alah memerintahkan agar bersyukur kepada orang tua,
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Luqman: 14)
Adapun sesudah meninggal, maka cara berbakti kepada orang tua sebagai bentuk terima kasih kepada keduanya adalah dengan mendoakan dan memohonkan ampunan bagi mereka, melaksanakan wasiat mereka, menghormati teman-teman mereka, dan memelihara hubungan kekerabatan yang hanya bisa disambung melaului keduanya. Itulah lima perkara yang merupakan bakti kepada kedua orang tua setelah mereka meninggal dunia.
Kemudian di masyarakat kita, sering cara berbakti kepada orangtua setelah tiada dengan bershadaqah di atasnamakan mereka. Bagaimana hukumnya, boleh ataukah tidak?
Bersedekah atas nama keduanya hukumnya boleh. Tapi tidak harus, misalnya dengan mengatakan kepada sang anak, "Bersedekahlah." Namun yang lebih tepat, "Jika engkau bersedekah, maka itu boleh." Jika tidak bersedekah, maka mendoakan mereka adalah lebih utama, berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَه
"Jika seorang manusia meninggal, terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga; Shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim dalam al-Washiyah no. 1631).
Bershadaqah atas nama keduanya hukumnya boleh. Tapi tidak harus . .
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwa doa itu berstatus memperbaharui amal. Ini merupakan dalil bahwa mendoakan kedua orang tua setelah meninggal adalah lebih utama daripada bersedekah atas nama mereka, dan lebih utama daripada mengumrahkan mereka, dan membacakan Al-Qur'an untuk mereka. Sebabnya, karena tidak mungkin Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggantikan yang utama dengan yang tidak utama, bahkan tentunya beliau pasti menjelaskan yang lebih utama dan menerangkan bolehnya yang tidak utama. Dalam hadits tadi beliau menjelaskan yang lebih utama.
Adapun tentang bolehnya yang tidak utama, disebutkan dalam hadits Sa'd bin Ubaidillah, yaitu saat ia meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk bershadaqah atas nama ibunya, lalu beliau mengizinkan. (HR. Al-Bukhari dalam al-Washaya no.2760).
Juga seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, ibuku meninggal tiba-tiba, dan aku lihat, seandainya ia sempat bicara, tentu ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?" Beliau menjawab, "Boleh." (HR. Al-Bukhari dalam al-Jana'iz no.1388; Muslim dalam al-Washiyah no. 1004).
Yang jelas, disarankan untuk banyak-banyak mendoakan kedua orang tua yang sudah wafat sebagai pengganti pelaksanaan umrah, sedekah dan sebagainya, karena hal itulah yang ditunjukkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kendati demikian, tidak boleh diingkari bolehnya bersedekah, umrah, shalat atau membaca Al-Qur'an atas nama mereka atau salah satunya. Adapun bila mereka memang belum pernah melaksanakan umrah atau haji, ada yang mengatakan bahwa melaksanakan kewajiban atas nama keduanya adalah lebih utama daripada mendoakan. Walllahu a'lam.
Disarankan untuk banyak-banyak mendoakan kedua orang tua yang sudah wafat sebagai pengganti pelaksanaan umrah, sedekah dan sebagainya, karena hal itulah yang ditunjukkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Fatwa Syaikh Ibnul Utsaimin
Beliau rahimahullah pernah ditanya;
Apakah boleh saya bersedekah dari harta saya atas nama ibu saya ? Dan apakah pahala sedekah saya itu akan sampai kepadanya? Semoga Allah mengasihimu!
Jawaban :
Ya, boleh. Seseorang boleh bersedekah atas nama ibunya atau ayahnya yang sudah meninggal dunia dan pahalanya akan sampai kepada yang diatasnamakan. Dalilnya adalah hadits yang disebutkan dalam Shahih al-Bukhari, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alahi wasallam dan berkata,
إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأُرَاهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ أَفَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا
"Ibu saya meninggal tiba-tiba, dan saya yakin seandainya dia bisa bicara, dia bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya ?”
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا
“Ya, boleh, bershadaqahlah atas namanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga berdasarkan izin Nabi sallallahu 'alahi wasallam kepada Sa’ad bin Ubadah yang hendak menjadikan pohon kurmanya yang ada di Madinah sebagai sedekah atas nama ibunya yang sudah meninggal. (HR. Bukhari)
Namun demikian, perlu diketahui, bahwa yang lebih utama bagi seseorang adalah mendoakan ibu bapaknya dan menjadikan pahala amal shalihnya untuk dirinya sendiri, karena seperti itulah yang dilakukan oleh para penghulu umat ini, bahkan itulah yang tersirat dalam sabda Nabi sallallahu 'alahi wasallam:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ، أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُوْ لَهُ
"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).
bahwa yang lebih utama bagi seseorang adalah mendoakan ibu bapaknya dan menjadikan pahala amal shalihnya untuk dirinya sendiri, karena seperti itulah yang dilakukan oleh para penghulu umat ini . . .
Kendati begitu, tidak apa-apa seseorang melakukan amal-amal shalih dengan niat atas nama ayahnya atau ibunya yang telah meninggal.
(Kitab ad-Da’wah (5), Syaikh Ibnu Utsaimin, 2/151)
Oleh: Purnomo WD
(PurWD/voa-islam.com)

Catatan Pinjaman Uang - Al Baqarah 282

Merujuk ke Al Baqarah 282, ayat terpanjang dalam Al Qur'an, dikatakan bahwa jika ada proses pinjam meminjam, diperintahkan untuk membuat catatan. Beberapa point dari ayat tersebut adalah:

1.  Buat catatan
2.  Harus ada saksi, 2 laki-laki atau 1 laki-laki dan 2 perempuan
3.  Saksi tidak boleh menolak jika dipanggil
4.  Catatan harus dibuat, baik untuk pinjaman yang berjumlah besar maupun berjumlah kecil

5.  Hal ini lebih adil di sisi Allah, lebih menguatkan kesaksian, mendekatkan pada ketidakraguan
6.  Jika perdagangan tunai, tidak mengapa jika tidak ada catatan

Hari ini ada teman saya yang pinjam uang, saya coba terapkan perintah Allah ini. Saya buat catatan pinjamannya, dan kami juga memilih saksi. Namun, soal saksi ini masih belum sempurna, karena baru ada 1 saksi, itu pun perempuan. Bagian dari tahap pembelajaran (lagi-lagi pembenaran hehehe..)

Untuk kemudahan di era cyber, email, dan internet ini, dan juga dalam rangka meminimalkan penggunaan kertas, catatan ini tidak perlu di-print dan ditandatangani. Cukup dikirimkan via email ke seluruh pihak terkait. Persetujuan melalui e-mail dianggap sah sebagai pengganti tanda tangan.

Berikut saya copy paste isi catatan perjanjian yang saya buat, mudah-mudahan bisa menjadi referensi. Ayo mencatat! :-)



CATATAN PEMINJAMAN UANG

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai perintah Allah SWT, dengan ini dilakukan pencatan pinjaman uang dengan data sebagai berikut :

Tanggal Peminjaman                      :               

Nama Peminjam                              :              
Alamat                                                  :               
No. KTP                                                  :     
No. HP                                                  :               

Nama Pemberi Pinjaman              :               
Alamat                                                  :     
No. KTP                                                  :                
No. HP                                                  :               

Jumlah Dana yang Dipinjamkan :               
Jaminan (bila ada)                                       :               
Rencana Pengembalian                 :               

Pada hari ini jaminan telah diserahterimakan kepada pemberi pinjaman dan uang pinjaman telah ditransfer ke rekening peminjam dengan bukti transfer sebagaimana terlampir.

Demikian catatan ini dibuat, semoga kita semua senantiasa berada dalam ridha dan perlindungan-Allah SWT.

#tempat, #tanggal


Saksi



(       ) 
Peminjam



(        )
Pemberi Pinjaman



(       )

Yang Baru Hari Ini :-)

Hari ini ada dua hal baru :-)

Pertama, blog Carik Catatan "sedikit" berubah tampilan, mudah-mudahan lebih enak dibaca :-)

Kedua, saya buat blog baru, isinya foto-foto.
Saya bukan fotografer serius sih, tapi senang juga kalau liat obyek yang indah. Fotonya juga ngga pake kamera serius, pake blackberry aja :-)
Sambil melihat keindahan, sambil kita ingat Sang Maha Indah, Sang Pencipta.
Silakan mampir di Indah Cipta-Nya :-)

Monday, April 23, 2012

Ayo, Mau Belajar Bahasa Apa Tahun Ini?

Barusan baca di republika online, ada pembahasan tentang metode belajar bahasa asing yang efektif, karena menyesuaikan dengan kemampuan otak mengakusisi bahasa baru.

Namanya metode Pimsleur.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/12/04/22/m2uxns-ingin-kuasai-10-bahasa-ini-tips-paul-pimsleur

Berikut link-link berkaitan dengan metode ini :
http://www.pimsleurmethod.com/free-pimsleur.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Pimsleur_language_learning_system

Metode ini lebih menekankan pada cara belajar audio, melalui pendengaran.

Ada juga metode lain, Rosetta Stone, yang ini kabarnya ada aspek visualnya dan menggunakan online learning.

Dulu saya pernah belajar bahasa Perancis, belajar sendiri dengan buku dan kaset dari CCF, nitip ke temen yang belajar di CCF. Pernah coba belajar Bahasa Jerman, dari buku punya teman juga. Pernah juga belajar bahasa Jepang termasuk huruf-hurufnya :-) Tapi ya itu, ngga ada yang tuntas :-)
Sekarang yang agak intensif adalah belajar bahasa Arab di kantor.

Nah setelah ada 2 metode itu, jadi mau mulai lagi nih.. Dan jadi punya cita-cita baru, belajar bahasa baru, setiap tahun 1 bahasa, wehehehe.. Keren gaaa :-)

Coba pilih-pilih di dua webiste itu, yang Rosetta Stone rasanya lebih cocok dengan saya, karena saya (sepertinya) visual. Tapiii, harganya mengagetkan, 200 USD :-D

Akhirnya saya coba dulu yang Pimsleur, ada yang gratisannya dulu, hehehe..

Ayo, mau belajar bahasa apa tahun ini?


Friday, April 20, 2012

Menggapai Hidayah dan Membentuk Generasi Madani


Ceramah muslimah Jumat kali ini, diisi dr. Diana Abbas Thalib, Direktur RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu, aktivis Yayasan Rahmatan lil 'alamin, istri dari Bapak Ustadz Hidayat Nurwahid, calon Gubernur Jakarta 2012. 

Ceramah diawali dengan sharing Ibu Diana tentang transformasi hidup beliau ketika memperoleh hidayah. 

Belliau sebagai seorang dokter yang sekaligus seorang eksekutif perusahaan, dengan gaya hidup eksekutif perempuan pada umumnya. Mandi harus ke salon, beli baju harus di luar negeri, model baju sesuai trend, sepatu tinggi 7 cm. Dengan penghasilan tinggi, tetapi pengeluaran juga sangat tinggi, tanpa tujuan hidup yang jelas. 

Sampai akhirnya beliau naik haji. Di perjalanan beliau membawa buku tentang jilbab, namun setiap bab yang dibaca sekilas menggambarkan "seramnya" akibat tidak memakai jilbab, maka beliau mengurungkan niat membaca buku tersebut. 

Dan ketika di masjid nabawi, beliau seperti mendengar suara, ditampilkan suasana di padang mahsyar. Betapa bahwa bekal yang nanti akan dibawa adalah amal soleh, dan ilmu yang berguna adalah ilmu agama. Maka runtuhlah seluruh keangkuhan dan mulailah beliau berniat untuk memperbaiki diri. Buku tentang jilbab kembali dibaca, dan yakinlah beliau bahwa memakai jilbab sama hukumnya dengan shalat, puasa, yaitu wajib.  

Selama hidup, di sekolah, dalam karir, beliau selalu mengejar nilai terbaik, agar tidak ikut ujian perbaikan, agar semua target tercapai. Maka beliau pun bertekad untuk memperoleh nilai terbaik, mencapai target tertinggi untuk akhirat.

Kembali ke tempat kerja, pada saat itu belum ada yang memakai jilbab, dan kondisi kerja yang berhubungan dengan dunia perhotelan dan pihak dari mancanegara, dirasa kurang cocok dengan busana muslimah. Tetapi beliau dapat meyakinkan perusahaan bahwa jilbabnya tidak akan menutupi kreativitas dan keilmuan. Beliau membuktikan bahwa tetap dapat berkinerja baik, sehingga akhirnya perusahaan dapat menerima dan membolehkan banyak muslimah di perusahaan tersebut untuk juga ikut berjilbab. 

Dimulai dengan keputusan memakai jilbab, maka berubah pula seluruh gaya hidup beliau. Mulailah dilakukan telaah pemanfaatan waktu, telaah berbagai aktivitas. Misalnya nonton di bioskop, berapa waktu yang dihabiskan mulai dari perjalanan pulang pergi, dan apa manfaat yang diperoleh.  

Jika barat berprinsip "time is money", pepatah Arab mengatakan "waktu adalah pedang", prinsip beliau adalah "waktu adalah ibadah". Target beliau adalah deposito yang besar, di akhirat nanti.  

Lebih lanjut beliau menyampaikan tentang Bapak Hidayat Nurwahid, yang melakukan segala sesuatu karena Allah, dengan niat untuk bermanfaat bagi masyarakat. Majunya beliau mencalonkan diri menjadi gubernur adalah untuk kebaikan umat, kenaikan martabat Jakarta. Agar Jakarta dapat memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder. Berpihak kepada lingkungan dan juga masyarakat kecil.  

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang amanah, yang tidak korup dan memiliki kemampuan. Pemimpin yang tidak bisa bersenang-senang sebelum seluruh warga merasa senang. Pemimpin adalah pelayan.

Kita perlu untuk selalu sadar bahwa maut bisa datang kapan saja. 

Permasalahan di Jakarta sudah sangat berkomplikasi. Pendidikan perlu diperbaiki agar lebih menyeluruh, mencakup intelektual dan juga emosional. Terjadi banyak krisis moral, kasus narkoba, korupsi sistemik, pergaulan bebas, generasi yang sulit diatur, mungkin juga karena hasil dari harta yang diperoleh secara tidak jujur.  

Perempuan ditakdirkan berjuang. Dari struktur tubuhnya, jika diibaratkan, laki-laki buatan cina, sedangkan perempuan buatan jerman. Perempuan memiliki "spare part" yang lebih kuat, ketangguhan, dan daya juang.  Karena itu beliau mengajak semua ibu untuk berjuang, untuku sebanyak-banyak masyarakat, seluas-luas jangkauan.

Tips dari beliau untuk dapat beraktivitas secara efektif di berbagai peran sebagai ibu, istri, berkarir, beraktivitas, juga beribadah, secara singkat beliau sampaikan : niatkan segala sesuatu untuk ibadah dan be smart.

Hidup 24 jam, 8 jam di kantor, 8 jam tidur, 8 jam yang lain.

Jika kita tidur tidak diniatkan ibadah, tidak disertai doa, maka akan sia-sia. Jika hidup kita sampai usia 63, maka 21 tahun hidup kita akan sia-sia.

Niatkan kerja juga untuk ibadah. Buat kerja menjadi multi mission : mencari nafkah, mengamalkan ilmu, mencari ilmu, tetapkan target, termasuk berapa seminar yang ingin dihadiri. Lakukan selalu muhasabah pribadi secara periodik, misalnya setahun sekali. Evaluasi seluruh pencapaian kita dalam setahun. Shalat, puasa sunnah, membaca Al Quran. Lalu buat rencana untuk tahun depan..

Dalam jiwa kuat ada tubuh kuat. Yang penting kekuatan kemauan. Berikan manfaat untuk sebanyak mungkin orang, lahirkan ilmu, berikan hidayah untuk orang lain. Perempuan memiliki kemauan keras. Seperti yang dilakukannya ketika melahirkan. Hadirkan kemauan keras itu untuk melakukan hal yang bermanfaat.

Perempuan bekerja sudah meninggalkan anak di rumah. Jangan sampai di kantor hanya menjadi karyawan biasa-biasa. Paling tidak harus menjadi General Manager, setelah itu menjadi business owner, lalu setelah itu menjadi entrepreneur. Tetapkan mimpi yang setinggi mungkin. 

Niatkan bekerja untuk ibadah, maka 21 tahun lagi akan bernilai ibadah. 

Tinggal tersisa 21 tahun lagi. Evaluasi dengan baik, minimalkan kegiatan yang kurang bermanfaat, main ke mal, ngerumpi di kafe, kena macet tanpa melakukan hal yang bermanfaat, agar 21 tahun yang tersisa tidak sia-sia. 

Pertanyakanlah selalu, berapa amal soleh yang mau dibawa ke akhirat nanti?