Thursday, August 21, 2014

Dijauhkan dari Laknat Allah

Dari ceramah dzuhur, tetapi mohon maaf lupa dicatat siapa Ustadz/Ustadzah-nya, dan juga tidak sampai selesai. Semoga tetap bermanfaat.

Ad dunya mal'unah wa ma fiha illa bitsalatsin, semua di dunia akan dilaknat dan semua yg ada di dalamnya, kecuali 3.


Dilaknat artinya tidak diberkahi, tidak diselamatkan, tidak diberikan keberkahan.

1. Dzakarallah : yang selalu dzikir, ibadah, ingat pada Allah

Sebagai hamba Allah, istri, ibu, pekerja, anggota masyarakat, daiyah, anak.
Setiap menyisir rambut anak kita, setiap lembar rambut bernilai ibadah untuk kita.

Ketika kita bekerja, niatkan bahwa kita keluar ini karenamu ya Allah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, membantu suami, bukan meninggalkan kewajiban kita.

2. Orang berilmu

Syarat ibadah diterima adalah adanya ilmu, ikhlas, dan ada contoh dari Rasulullah. 

Friday, August 15, 2014

Mempersiapkan Anak Menghadapi Akil Balig

Kajian Jum’at disampaikah oleh Ustadzah Fitri dari Sanggar Senyum yang juga seorang Kepala Sekolah SDIT.

Ustadzah Fitri sering menemui kasus bahwa anak remaja tidak siap untuk menjadi akil balig. Misalnya, belum memahami apa dan bagaimana itu haid, bagaimana membersihkan pembalut, takut dan malu diejek teman dan dimarahi orang tua ketika sudah akil balig.

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua untuk mempersiapkan anak menghadapi akil balig :

1. Jaga komunikasi intensif

Komunikasi intensif harus dimulai sejak dini, dan semakin intensif ketika anak berusia 9 tahun. Lakukan komunikasi tentang hal apa saja, siapkan waktu khusus untuk masing-masing anak, agar dialog dapat berlangsung dengan lebih terbuka.

Dengan demikian akan terbangun trust, bahwa ayah dan ibu adalah orang yang tepat, yang akan menjadi sahabat jika ada masalah, yang dapat menjadi teman komunikasi yang “asik” menurut anak.

Jangan menunggu masalah baru memulai komunikasi, karena akan tertanam image bagi anak, bahwa ketika orang tua berkomunikasi artinya ada masalah, artinya akan dimarahi, diomeli, dan diberi nasihat.

Buat suasana yang menyenangkan untuk anak, agar anak merasa senang dan rileks, tidak ada rasa khawatir “mau diapain nih aku”.

2. Ketika ada masalah, sampaikan bahwa kita sebagai orang tua mereka adalah sahabat yang baik.

Sampaikan, bahwa referensi kita dapat menjadi referensi untuk anak. Sejak usia 9 tahun sudah bisa dimulai dialog tentang akil balig. Tanyakan apa yang sudah mereka ketahui tentang akil balig, jelaskan dan jawab pertanyaan yang diajukan anak. Jika ada pertanyaan yang belum bisa terjawab, mintalah waktu dan carilah informasi, kemudian berikan jawabannya.

Sampaikan bahwa orang tua perlu mengetahui masa penting anak, dan akil balig adalah salah satu masa penting anak. Minta anak untuk bertanya dan menyampaikan tentang akil balig pertama kali kepada orang tua, bukan kepada teman.

3. Ubah cara pandang

Sering kali kita membuat pernyataan kepada anak kita yang berusia 9-11 tahun “Nak, kok begitu sih, kamu kan sudah besar”. Padahal mereka bagaimana pun masih anak-anak, dan masih memerlukan referensi dari kita.

Dan justru semakin besar anak kita, maka sebenarnya mereka memerlukan perhatian yang lebih besar.

Agar Didoakan Malaikat

Dari Kajian Dzuhur yang disampaikan oleh Ust. Hasan Bishri.

Keistimewaan Do’a Malaikat
Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (QS. Fushshilat: 38).
“Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).

Manusia Yang Didoakan Malaikat

1. Bersuci Sebelum Tidur

“Siapa yang bermalam dalam kondisi suci, maka Malaikat akan bermalam bersamanya. Tidaklah ia terbangun kecuali Malaikat mendo’akannya: ‘Ya Allah ampunilah hamba-Mu si Fulan, karena dia telah bermalam dalam kondisi suci.” (HR. Ibnu Hibban, dan dishahihkan Syekh al-Arnauth)

Apabila engkau hendak tidur di pembaringan, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan, dan bacalah: Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena rasa takut dan penuh haram kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus. Jika kamu mati di malam itu, kamu mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah do’a tersebut sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur.” (HR. Bukhari: 247, dan Muslim: 2710) 

‫: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ.


2. Itikaf di Masjid

Nabi saw. bersabda: “Para Malaikat selalu mendo’akan kalian selama masih ada di tempat shalatnya (Masjid). Mereka berkata: ‘Ya Allah kasihilah dia, ya Allah ampunilah dia, ya Allah terimalah taubatnya.” (HR. Muslim)

3. Berjamaah di Shaf Depan

Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-nya bershalawat pada mereka yang ada di Shaf terdepan.” (HR. Nasa-i dan dishahihkan Syekh al-Albani)  


4. Berjamaah di Shaf Sebelah Kanan

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya berdo’a untuk mereka yang ada di Shaf kanan. (HR. Abu Daud dan dihasankan al-Albani)

5. Mengisi Shaf yang Kosong

Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-nya bershalawat pada mereka yang mengisi Shaf kosong.” (HR. Nasa-i dan dishahihkan Syekh al-Albani)

6. Membaca ‘Aamiiin” Bersamaan dengan  Imam

“Jika seseorang di antara kalian mengucapkan “amin” dan bersamaan dengan itu malaikat yang di langit juga mengucapkannya sehingga bertepatan bacaan yang satu dengan yang lainnya, maka Allah
 akan mengampuni dosa orang tersebut yang telah lalu.” (HR. Muttafaq ‘alaih) 


7. Shalat Shubuh Berjamaah

“Siapa yang shalat Shubuh lalu tetap duduk di mushollanya, maka para Malaikat mendo’akannya. Do’a Malaikat tersebut adalah: ‘Ya Allah ampunilah dia, ya Allah sayangilah dia.” (HR. Ahmad dan dihasankan Imam Ahmad Syakir)

8. Infaq di Pagi Hari

Ketika semua hamba di setiap pagi hari, ada dua malaikat yang turun. Yang pertama berdo’a: ‘Ya Allah, berilah ganti pada orang yang telah berinfaq.’ Dan yang kedua berdo’a: ‘Ya Allah, lenyapkanlah harta orang yang enggan berinfaq.” (HR. Muttafaqun)

9. Mengajar Kebaikan ke Sesama

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya, serta para penghuni Langit dan Bumi, sampai semut di lubangnya dan ikan, mereka semua mendo’akan orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan al-Albani).

10. Mendo’akan Sesama secara Ghaib

“Tidaklah seorang Muslim yang mendo’akan saudaranya tanpa sepengatuhannya, kecuali Malaikat berkata: “Kabulkan ya Allah, dan bagimu juga.” (HR. Muslim)

11.   Menjenguk Orang Sakit

“Tidaklah seorang Muslim menjenguk sesamanya kecuali Allah akan mengirim untuknya 70.000 Malaikat untuk mendo’akannya. Jika menjenguknya di pagi hari, maka dido’akan sampai sore. Jika jenguknya malam, maka dido’akan sampai pagi.”
(HR. Hakim dan dishahihkan al-Albani).


12. Bersantap Sahur

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berdo’a pada orang-orang yang bersantap sahur.” (HR. Ibnu Hibban, dan dishahihkan al-Albani) 


13. Menjamu Orang Berbuka Puasa

"Sesungguhnya orang yang puasa akan didoakan oleh para malaikat apabila ada orang lain yang berbuka dengannya sampai kenyang (selesai)."
(HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya)

14. Bershalawat Pada Rasulullah

"Tidaklah Seorang hamba bershalawat kepadaku kecuali para malaikat akan mendoakannya selama dia masih bershalawat. Maka hendaklah seorang hamba bershalawat sedikit atau banyak."
(HR. Ahmad dan dishahihkan al-Albani).


15. Berdoa Saat Berduka

“Jika kamu jenguk orang sakit atau bertakziyah, maka berdo’alah kebaikan. Karena para Malaikat akan mengamini do’a kalian.” (HR. Muslim)