Beberapa kali saya menuliskan di sini tentang niat untuk mengurangi frekuensi marah. Rasanya sih sudah jauh berkurang ;-) Tetapi ketika saya tanyakan kepada para "stakeholder", anak-anak saya, menurut mereka belum berkurang :-)
Saya jelaskan kepada mereka, bahwa dari ceramah yang saya dengar, sebaiknya jika kita punya target perbaikan diri, buatlah skema hukuman jika perbaikan tidak dilakukan, sehingga kita lebih serius memperbaiki diri.
Anak saya lalu usul, untuk menghukum saya dengan denda bila marah. Waduh.
Dendanya 25 ribu per minggu per anak, jika dalam minggu itu saya sekali saja marah. Waduh.
Semua jenis marah tidak dibolehkan, marah ke anak, juga marah ke mbak.
Tapi saya minta keringanan, boleh marah / bersuara keras jika kaget, misalnya ketika melihat anak akan terjatuh. Mereka setuju :-)
Saya buat mekanisme musyawarah. Jadi 2/3 dari stakeholder harus sepakat bahwa saya marah, baru saya terkena denda. Dan kalaupun saya marah berkali-kali, hukumannya tidak dilipatgandakan :-)
Sekarang anak saya jadi pengawas intensif marah saya. Sudah berjalan dalam dua hari terakhir, dan rasanya cukup efektif :-)
Untuk yang mempunyai masalah yang sama, silakan dicoba ;-)
No comments:
Post a Comment