Monday, January 19, 2015

Nasihat Malaikat Jibril

Dari ceramah dzuhur hari ini, disampaikan oleh Ustadz Adidi, SPdi.

Nasihat Malaikat Jibril kepada Rasulullah pada saat dalam perjalanan Isra Mi’raj :

Pertama,
Hiduplah sesukamu, tapi ingatlah bahwa semua yang hidup akan mati.

Kita harus ingat bahwa dunia adalah tempat bercocok tanam untuk persiapan akhirat.

Ustadz Adidi pernah menyaksikan seorang yang mengalami sakaratul maut sampai sekitar 2 minggu. Akhirnya ustadz setempat menanyakan kepada keluarga, apa yang biasa dikerjakan oleh orang tersebut. Dijawab oleh keluarganya bahwa orang tersebut tidak memiliki pekerjaan, yang sehari-hari dilakukan adalah berjudi. Maka ustadz tersebut berinisiatif untuk mengambil kartu yang biasa digunakan untuk berjudi, menempelkan di dahi orang itu, dan wafatlah ia dengan wajah yang ketakutan. Barangkali orang tersebut melihat gambaran siksaan yang akan diterimanya, na’udzubillahi min dzalik.

Berbeda dengan kisah lain, tentang seorang ustadz kampung yang wafat dengan tenang. Permintaan terakhir ustadz ini adalah agar dibacakan Al Qur’an oleh kerabatnya agar ia dapat mengakhiri hidup dalam kondisi mendengarkan bacaan Al Qur’an. Beliau pun wafat dengan menyedekapkan tangannya sendiri, tanpa perlu disedekapkan. Beliau dishalatkan oleh banyak orang walaupun bukan ustadz. Masya Allah.

Kedua,
Cintai apa saja yang kau ingin cintai, tapi ingat bahwa semua yang ada di dunia akan dipisahkan dengan kita.

Sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat, yang ketika Islam membutuhkan dana, Utsman bin Affan menyumbangkan 1/3 hartanya, Umar bin Khattab menyumbangkan separuh hartanya, dan bahkan Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan seluruh hartanya.

Mereka menyadari 3 poin berikut tentang harta :
1.       Semua adalah titipan Allah
2.       Semua akan dimintai pertanggungjawaban, dan yang terbaik adalah jika digunakan di jalan Allah
3.       Berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat

Amal ada dua jenis :
1.       Amal nafsiah, yang hanya berdampak bagi diri sendiri, seperti shalat, puasa, haji.
2.       Amal tuawiyah, yang berdampak bagi diri sendiri dan orang lain, seperti zakat dan infaq.

Ada cerita seorang yang tinggal di Jepang, lulusan STM setingkat SMA, memiliki pendapatan sekitar 3 milyar per bulan. Setelah ditanya lebih lanjut, penyebab begitu mudahnya ia mendapatkan rezeki adalah karena setiap hari ia selalu mencari orang yang bisa ditolong, baik dengan uang, nasihat, ataupun apa saja yang bisa ditolongnya.


No comments: