Ceramah disampaikan oleh Ust. Hilman Rosyad Shihab, Lc
Ada 5 tahapan Hijrah Spiritual :
Pertama, berubah jadi tidak tahu menjadi tahu.
Hal ini dilakukan dengan terus
mencari ilmu.
Kedua, berubah dari sekedar mengetahui menjadi memiliki niat untuk
menjalankan.
Ketiga, berubah dari sekedar berniat menjadi benar-benar mengamalkan.
Keempat, berubah dari mengamalkan sekali-sekali menjadi merutinkan.
Ketika kita sudah memulai suatu amal,
hendaklah kita rutinkan amal tersebut hingga akhir hayat kita.
Memang ada kisah tentang husnul
khatimah dan su’ul khatimah yang cukup ekstrim. Yaitu seseorang yang seumur
hidupnya selalu berbuat dosa, lalu suatu hari ia bertaubat, dan meninggal husnul
khatimah. Atau ada juga seseorang yang selalu berbuat baik dalam hidupnya,
meninggalkan semua maksiat, namun menjelang akhir hayatnya melakukan perbuatan
dosa, dan ia meninggal su’ul khatimah.
Akan tetapi secara umum, perbuatan
baik biasanya menghasilkan hal yang baik. Dan sebaliknya perbuatan buruk
menghasilkan hal yang buruk.
Maka bila pernah melakukan
perbuatan baik, lakukan terus. Bila dahulu menjadi aktivis masjid ketika
pekerjaan masih belum terlalu sibuk, jangan tinggalkan walaupun sekarang sudah
sibuk. Jika pernah tahajjud, pernah membaca Al Qur’an, pernah puasa sunnah,
rutinkan, dawamkan.
Ada hadits yang mengatakan bahwa
sebaik-baik amal adalah yang dilakukan secara kontinu walaupun sedikit. Dan
hadits lain mengatakan bahwa seorang muslim bila hari ini sama dengan kemarin,
maka ia rugi. Bila ia lebih baik dari
kemarin, maka ia beruntung. Bila ia lebih buruk dari hari kemarin, maka
ia binasa.
Kelima, untuk menjaga rutinitas, maka dakwahkanlah.
Ustadz menceritakan bahwa di awal
menjadi da’i, beliau masih merokok. Kemudian, dalam suatu pengajian, ada jamaah
yang bertanya tentang rokok, sehingga Ustadz harus menjelaskan dengan benar hukum rokok dalam
Islam. Bagian dari takdir Allah, pertanyaan tentang rokok ini sering sekali
diajukan di berbagai pengajian, sehingga menjadi cukup populer di Bandung kala
itu. Dan akibatnya Ustadz bercanda bahwa beliau semakin kesulitan untuk mencari
tempat untuk merokok. Sehingga suatu hari beliau memutuskan untuk berhenti
merokok.
Maka dakwah akan menjaga kita agar
bisa tetap konsisten.
Kelima tahapan hijrah ini harus kita lakukan secara terus menerus, mulai dari mencari ilmu, mengubahnya menjadi niat beramal, mengubah dari niat menjadi amal, merutinkan amal, dan mendakwahkannya.
Dakwah sebetulnya secara prinsipnya
bersifat fardhu ain. Pada pundak setiap muslim terdapat kewajiban dakwah.
Model dan caranya, bersifat fardhu
kifayah. Seorang da’i dengan berbicara kepada jamaah, seorang ayah dengan
mencontohkan kepada anak-anaknya, dan lain-lain.