Di tahun baru 1432 H ini, saya ingin share sebuah prinsip perubahan diri, yang saya peroleh dari salah satu guru hidup saya, yaitu Ayah saya :-)
Perubahan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi. Yang pertama adalah meninggalkan kebiasaan buruk. Dan yang kedua adalah memulai kebiasaan baik.
Sesuai dengan sifat manusia, terdapat perbedaan dalam melakukan kedua perubahan tersebut. Sifat manusia yang berperan di sini adalah sifat sebagaimana digambarkan pada peribahasa ”sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit” dan ”alah bisa karena biasa”.
Maka dalam kebiasaan, manusia cenderung untuk terus meningkat. Sesuatu yang pernah dimulai, biasanya lambat laun akan menjadi sering dilakukan, menjadi lebih lama dilakukan, dan akhirnya terbiasa.
Maka, ada perbedaan strategi untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan baik.
Untuk memulai kebiasaan baik, kita dapat melakukannya secara bertahap. Dari hal yang paling sederhana, dari skala yang kecil, dari periode yang jarang. Lambat laun, kita akan terbiasa, dan kita akan dapat melakukan peningkatan. Menuju ke kebaikan yang lebih luas, dalam skala dan jumlah yang lebih signifikan, dan semakin sering dilakukan.
Misalnya, kita ingin membiasakan bersedekah. Kita bisa mulai dengan 1 bulan sekali, setiap kali menerima gaji, dengan besaran misalnya Rp. 5.000.
Jika sudah terbiasa, pada tahap berikutnya, bisa kita tingkatkan, menjadi 1 minggu sekali, misalnya setiap hari Jum’at ke kencleng di masjid kantor, dengan besaran 10.000.
Selanjutnya, bisa ditingkatkan lagi, dan terus ditingkatkan lagi.
Sedangkan untuk meninggalkan kebiasaan buruk, harus dilakukan secara total, drastis, tidak bisa dilakukan secara bertahap. Karena selama kita masih melakukan suatu kebiasaan buruk, walaupun dalam skala yang kecil dan jarang kita lakukan, kecenderungannya adalah kita akan terus melakukan kebiasaan tersebut, malah meningkat, dan bukan menghilangkannya.
Misalnya, kita punya kebiasaan menonton tayangan gosip. Kita tidak bisa berusaha menghilangkan kebiasaan itu dengan cara bertahap. Misalnya kita coba turunkan jadwal menonton, dari setiap hari menjadi dua hari sekali. Kecenderungannya, kita malah akan meningkatkan lama menonton di setiap dua hari sekali itu. Dan lama-lama kita malah kembali ke menonton setiap hari. Yang benar adalah kita benar-benar hentikan sama sekali menonton tayangan gosip. Titik. :-)
Memang yang perlu diingat adalah, bahwa saat memulai adalah biasanya memang saat yang paling berat.
Mungkin bisa dianalogikan dengan ketika kita menderita sariawan. Ketika sariawan sedang cukup parah, maka saat sariawan paling menyakitkan adalah ketika kita bangun tidur. Karena sariawan cenderung tidak tersentuh dan mulut kita tidak banyak bergerak.
Sentuhan pertama pada sariawan, biasanya sangat menyakitkan dan mengejutkan. Namun sentuhan kedua dan berikutnya, biasanya menjadi lebih terasa ringan, dan akhirnya kita bisa makan dan minum dengan sedikit saja terasa sakit.
Ini berlaku di saat kita memulai kebiasaan baik, maupun meninggalkan kebiasaan buruk.
Tapi jika kita memang merasa hal itu adalah yang terbaik untuk kita, dan kita memang berkomitmen, maka harus segera dimulai. Sekarang.
Demikian sharing kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua yang sedang berniat untuk memulai kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk :-)
No comments:
Post a Comment