Friday, February 10, 2012

Berharap Comro, Ternyata Misro – Perumpamaan Hidup

Siang tadi ada penjual makanan di kantor saya. Dia jual misro dan comro, dengan bentuk yang sama persis, sehingga dia sendiri kesulitan membedakan, yang mana misro, dan yang mana comro.

Oya, barangkali ada yang belum tahu, misro dan comro sama-sama makanan khas Jawa Barat yang terbuat singkong yang diparut lalu digoreng, bedanya pada isinya. Yang satu diisi gula merah, sehingga namanya misro, atau singkatan dari amis di jero, artinya manis di dalam. Satu lagi diisi oncom (sejenis tempe tetapi pedas), sehingga namanya comro, atau singkatan dari oncom di jero, artinya oncom di dalam :-)

Kembali ke siang tadi, saya memesan 4 comro dan 4 misro ke sang penjual, dan sang penjual berterus terang tentang kebingungannya membedakan. Saya bilang tidak apa-apa, yang penting jumlahnya 8. Maka digabungkanlah ke-8 miscomro itu di dalam 1 kantong plastik bening.

Comro dan misro kedua-duanya sama-sama saya suka. Namun hari ini, saya sedang ingin makan comro, dan misronya rencananya akan saya berikan ke anak saya sebagai oleh-oleh sore nanti.

Mulailah saya pilih-pilih di antara 8 miscomro itu. Ada 2 yang gulanya terlihat meleleh ke luar, maka tidak saya pilih, karena pasti misro. Saya ambil 1 yang tidak ada lelehan gula, eh, ternyata misro. Saya ambil pilihan kedua, ternyata masih misro. Sampai saya makan 4, misro semua :-) Dan saya makan 4 misro itu dengan terburu-buru, karena membayangkan nikmatnya comro. Penasaran, sisa 4 akhirnya saya sobek sedikit, sehingga akhirnya ketahuan bahwa semua yang tadi saya beli adalah misro :-D

Bayangan rasa oncom pedas gurih yang sudah di ujung lidah masih menggelayut, yang berakhir dengan sedikit kekecewaan karena tidak terwujud :-)

Tiba-tiba saya jadi berpikir ulang, hei, bukankah saya juga suka misro, misro juga enak, kenapa harus kecewa?

Dan lebih jauh lagi saya berpikir, mungkin begitu juga yang terjadi dengan kita dalam hidup *halah jauh banget ya mikirnya :-D

Kita memimpikan sesuatu yang menurut kita baik, sehingga kita jadi kurang mensyukuri dan menikmati apa yang sudah kita miliki, apa yang sudah Allah berikan kepada kita sebagai rezeki-Nya. Kita sibuk membayangkan yang kita inginkan, sehingga apa yang ada di depan mata terasa tidak enak.

Padahal jika kita coba renungi lagi, pasti ada sisi positif dari apa yang sudah kita punya. Dan pasti Allah tidak berikan yang kita inginkan, karena tidak baik buat kita.

Seperti juga misro itu enak sebagai makanan manis legit, dan mungkin Allah tidak berikan comro buat saya, karena akan membuat sakit perut :-)

Lalu apakah kita tidak boleh berharap akan sesuatu yang lebih baik? Tidak boleh punya target? Oooo tentu boleh :-) Tetapi harus diarahkan untuk hal-hal yang memang bisa kita usahakan. Jadi kita berusaha untuk mencapai sasaran tersebut.

Untuk hal-hal yang sifatnya “datang begitu saja”, maka itulah saatnya kita berhenti memikirkan comro, dan coba menikmati misro yang kita punya :-)

No comments: