Sebelum dimulai, analisis ini sebagian besar berdasarkan pengamatan saya atas Lego. Ditambah dengan sedikit studi literatur di internet tentang perkembangan perusahaan Lego. Kalau ada yang kurang tepat, mohon dimaafkan :-)
Bagi mereka yang di tahun 2010-an ini berusia sekitar 30-40 tahun dan di masa kecilnya hidup di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Medan, Surabaya, tentunya sudah tidak asing lagi dengan mainan Lego. Mainan Lego menyertai pertumbuhan kita sampai kira-kira usia SMP. Merakit berbagai bentuk, membuat rumah-rumahan, mobil-mobilan, baik sesuai contoh, atau karangan kita sendiri. Senangnya :-)
Dengan munculnya game console dan game komputer, pamor Lego sempat menurun drastis. Tidak dapat disangkal, dibandingkan dengan PS, Nintendo, dan game komputer yang hingar bingar dan banyak sekali variasinya, main Lego menjadi terasa "kok gini aja sih".
Tanda-tanda hilangnya Lego terasa di toko-toko mainan. Lego menjadi sangat langka, stoknya jauh berkurang, dan berada di sudut-sudut yang tidak menarik.
Entah memang demikian di seluruh dunia, atau pas di toko yang saya kunjungi ya? :-)
Saya sempat sedih, apakah Lego akan mati? Sayang sekali jika mati. Dengan main Lego, kita berlatih untuk sabar, tekun, sekaligus kreatif. Kita bisa bermain sesuai contoh, tapi juga bisa berkreasi sesuai imajinasi. Dua sisi yang sangat positif bukan?
Tapi, Lego ternyata hebat. Mereka berhasil come back.
Bagaimana caranya? Apa bisa mainan Lego bersaing dengan game komputer dan game console?
Di sinilah kuncinya, ketika tidak bisa bersaing, maka berkolaborasilah.
Maka Lego pun mulai masuk ke arena game console dan membuat www.lego.com. Dari sana, anak-anak kembali diperkenalkan dengan serunya merakit Lego. Maka setelah bermain game-nya, mereka pun tertarik untuk mencari Lego untuk dirakit. Ide yang cerdas!
www.lego.com pun dikemas sangat menarik. Diawali dengan mendaftar sebagai member, anak-anak diberi kesempatan untuk meng-upload kreasi Lego mereka di dunia nyata, dan mendapatkan point dari sana, yang berguna untuk mencapai target-target pada game online.
Ada fasilitas email, message board, forum, page untuk setiap member. Dengan tugas-tugas yang diberikan oleh admin yang disebut Networker.
Ada juga fasilitas desain digital, yaitu anak-anak dapat membuat desain Lego sesuka mereka, dengan berbagai komponen Lego. Desain digital ini dapat dipesan komponennya ke Lego, dan dibangun di dunia nyata.
Di sini juga ada fasilitas untuk mencoba membuat program robot Lego, yaitu Lego Mindstorm.
Dan sekarang Lego pun mulai jeli, untuk bekerja sama dengan produsen film kartun. Karakter-karakter kartun dibuat menjadi rakitan lego. Anak-anak pun kembali suka dengan lego. Termasuk anak saya :-)
Selamat datang kembali Lego :-)
Oya saya bukan karyawan Lego lho ya, hanya pehobi dan simpatisan saja :-)
No comments:
Post a Comment