Bersyukur intinya adalah berpikir positif. Yakin bahwa ketentuan Allah yang terjadi adalah yang terbaik. Bahwa kondisi yang kita alami bisa jauh lebih buruk. Kali ini kita coba bahas untuk masalah keuangan.
Fenomena orang gajian saat ini adalah, begitu gajian, langsung uangnya habis, untuk bayar berbagai tagihan. Sehingga ada ungkapan ”Gajian mah cuma numpang lewat doang”.
Sesungguhnya walaupun ”Cuma numpang lewat”, kita sungguh harus bersyukur. Bahwa masih ada yang ”lewat”, artinya masih ada sumber pendapatan untuk membayar semua tagihan-tagihan yang datang.
Kondisinya bisa lebih parah.
Jumlah tagihan lebih besar daripada gaji yang masuk. Besar pasak daripada tiang. Pada tahap ini, ada kalanya muncul keluhan ”Haduh sudah mulai mantab nih hidup, makan tabungan”.
Sesungguhnya walaupun ”Mantab”, kita sungguh harus bersyukur. Bahwa masih ada tabungan yang bisa kita gunakan. Bukankah tabungan memang digunakan ketika diperlukan?
Kondisinya bisa lebih parah.
Lebih besar pasak daripada tiang, dan tidak ada tabungan. ”Mesti ngutang terus sama tetangga”.
Sesungguhnya walaupun harus ngutang, kita sungguh harus bersyukur. Bahwa masih ada orang yang bersedia kita hutangi. Bukankah itu artinya kita masih dipercaya bahwa akan membayar?
Kondisinya bisa lebih parah.
Lebih besar pasak daripada tiang, tidak ada tabungan, tidak ada lagi orang yang mau menghutangi.
Namun, sesungguhnya dalam kondisi inipun kita harus tetap bersyukur, karena kita masih punya penghasilan. Mungkin kita harus evaluasi lagi penggunaannya agar bisa mencukupi.
Kondisinya bisa lebih parah.
Tidak ada sumber penghasilan, tidak ada tabungan, tidak ada lagi orang yang mau menghutangi. Hidup menunggu belas kasihan. Kondisi yang sangat sulit. Dibutuhkan kekuatan luar biasa, agar bisa bangkit dan kembali mandiri.
Kembali ke kondisi kita masing-masing. Di manakah kita saat ini?
Bersyukurlah, bersyukurlah, bersyukurlah. Barang siapa bersyukur, maka Allah akan tambahkan. Barangsiapa kufur (tidak bersyukur) maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih.
Dengan bersyukur hidup akan terasa lebih tenang. Dan Allah akan tambahkan rezeki dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
Kalaupun kita dalam kesulitan keuangan, sesungguhnya masih banyak aspek lain yang dapat kita syukuri. Keluarga, kesehatan, dan yang terpenting adalah keislaman kita (bagi yang muslim).
Namun tentunya, di sisi lain, kita tetap harus melakukan evaluasi atas pengeluaran kita. Jangan-jangan memang ada kesalahan prioritas dalam kita membelanjakan uang kita. Pada dasarnya Allah berikan rezeki yang cukup. Jika dirasa tidak cukup, seharusnya bisa dicukup-cukupkan. Mungkin harus kita turunkan beberapa standar kehidupan kita.
Mari kita perbanyak bersyukur. Bersyukur sepanjang waktu.
No comments:
Post a Comment