Thursday, February 21, 2013

Kantorku Surgaku



Siang ini di kantor saya ada kajian bulanan, yang disampaikan oleh Ustadz Nanang Mubarok, dengan tema Kantorku Surgaku.

Sebelum kajian dimulai, ada sambutan dari Pak Dirut dengan beberapa point yang juga bermanfaat. Yaitu bahwa setiap karyawan dalam pekerjaan memiliki posisi yang merupakan amanah. Bila apa yang kita rencanakan berhasil, pada dasarnya itu karena rencana kita bersesuaian dengan rencana Allah. Awali seluruh kegiatan kita dengan "bismillah", agar semoga semua menjadi bernilai ibadah.

Tema Kantorku Surgaku sangat penting, karena sebagian besar waktu kita dihabiskan di kantor. Jika kita tidak merasa kantor sebagai tempat bernaung, maka sangatlah disayangkan.

Kajian Ustadz Nanang dimulai dengan pertanyaan.

Siapa yang mau masuk surga?
Semua jamaah pun mengacungkan tangan.

Pertanyaan kedua, siapa yang mau masuk surga duluan?
Jamaah mulai ragu untuk mengacungkan tangan :-)
Karena masuk surga duluan, artinya meninggal duluan :-)

Kemudian dikisahkan tentang dialog Nabi Ibrahim dengan malaikat Izrail ketika malaikat Izrail akan mencabut nyawa beliau.

Nabi Ibrahim menitipkan pesan kepada malaikat Izrail untuk diteruskan kepada Allah : Adakah kekasih tega mencabut nyawa kekasihnya?

Malaikat Izrail menyampaikan pesan tersebut kepada Allah, dan Allah menyampaikan pesan untuk Nabi Ibrahim : Adakah kekasih yang tidak rindu untuk segera berjumpa dengan kekasihnya?

Mendengar pesan tersebut, Nabi Ibrahim pun berkata kepada malaikat Izrail : Segera cabut nyawaku.

Ustadz pun mengulang pertanyaan kedua tadi, dan kali ini jamaah lebih yakin untuk mengacungkan tangan :-)

Dalam bekerja ada amanah terhadap orang lain, bekerja bukan hanya untuk diri sendiri. Berbeda dengan shalat, yang hanya untuk diri kita sendiri. Sehingga, kemungkinan kita melakukan dosa ketika kita bekerja, sangatlah besar.

Orang yang beriman seharusnya sangat produktif. Maka seharusnya bangsa kita yang mayoritas muslim adalah bangsa yang sangat produktif. Yang merasa bangga bukan karena ekspor tetapi karena produksinya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Ada 5 alasan mengapa kantor menjadi surga kita :

1. Adanya waktu yang terabaikan

Sebagaimana dalam hadits dikatakan bahwa ada 2 nikmat yang membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.

Dalam hidup kita sebagai pekerja, hampir 60% waktu digunakan untuk bekerja.

Dalam hadits dikatakan umur muslim rata-rata antara 60-70 tahun, dan sedikit yang mencapai 80 tahun. Dan umur muslim pada ummnya tak jauh dari usia Rasulullah.

Dalam perkiraan hitungan usia tersebut, jika dalam sehari kita 1 jam beribadah pada Allah dan 12 jam beraktivitas penunjang pekerjaan, maka diperoleh hitungan bahwa total dalam seluruh hidup hanya 2 tahun yang digunakan untuk shalat. Apa bisa diandalkan untuk ke surga? Sepertinya sulit.

Sedangkan total waktu kerja dapait mencapai 25 tahun. Sungguh akan sangat bernilai jika kita dapat mengoptimalkan waktu kerja sebagai jalan ke surga.

2. Surga adalah obsesi

Sebagaimana dalam surat Asy Syuara QS 42: 20.

Serta dalam hadits dikatakan bahwa kesuksesan sejati adalah ketika seseorang masuk ke surga dan dijauhkan dari neraka.

Ustadz memberikan pilihan, mana yang kita pilih, seimbang dunia akhirat atau fokus pada akhirat?

Sebagian menjawab seimbang dunia akhirat, sebagian menjawab fokus pada akhirat.

Pertanyaan dilanjutkan. Apakah sama antara akhirat dan dunia?
Karena jika seimbang, maka harus sama agar tidak berat sebelah.
Padahal, akhirat dan dunia tidaklah sama. Akhirat abadi, dunia hanya sebentar. Maka sebenarnya tidak bisa seimbang. Ketika seimbang, maka sesungguhnya kita sedang melalaikan akhirat.

Dan ketika kita melalaikan akhirat untuk suatu alasan dunia, Allah berikan musibah, yaitu alasan berikutnya.

Sebagai contoh, ketika tiba waktunya makan siang di jam istirahat kerja, maka ada yang memilih makan siang dahulu baru shalat dzuhur, dengan alasan lebih baik makan memikirkan shalat daripada shalat memikirkan makan. Dan ketika selesai makan, maka ia tidak langsung shalat, dengan alasan perut masih terasa penuh. Maka ia mencari lokasi yang tenang dan adem dan bisa jadi tertidur. Kemudian Dirut mencarinya, ia pun segera menghadap Dirut dan kembali menunda shalatnya. Ketika Dirut memberikan tugas yang urgen, ia pun kembali menunda shalatnya untuk mengerjakan tugas tersebut. Sampai tiba waktu asar.

3. Banyak ayat dan hadits yang menyatakan bahwa Allah memuliakan pekerja.

Kerja dapat menjadi sarana kita bertemu Allah sebagaimana dalam surat Al Kahfi ayat 110.

4. Surga dekat dengan pekerja.
Dengan kerja kita dapat berjumpa dengan surga. Dengan bekerja, kita sejajar dengan nabi, karena semua nabi bekerja. Kita melakukan lanjutan risalah nabawiyah.

Kerja dapat kita pandang sebagai rahmah, amanah, ibadah, dakwah, jihad, dan investasi.

5. Kantor adalah sajadah panjang.
Rezeki ada di muka bumi. Kita harus bekerja agar mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam kerja ada hamparan pahala, ampunan, berkah

Pernah ada seorang sahabat Rasulullah, Saad bin Muad Al Anshory yang meminta izin kepada Rasulullah untuk tidak ikut perang, karena keluarganya sedang kelaparan. Beberapa lama kemudian rombongan Rasulullah berjumpa dengan Saad di tengah gurun sedang mencari kayu bakar sampai tangannya melepuh dan berdarah. Ketika Rasulullah bertanya, mengapa tangannya sampai demikian, Saad menjelaskan bahwa ia mencari kayu bakar untuk menafkahi keluarganya. Rasulullah pun memeluk Saad dan mencium tangannya dan mengatakan bahwa tangan tersebut haram untuk masuk neraka.

Ketika kita bekerja karena Allah, lelah seluruh badan dan pikiran kita karena pekerjaan, maka surga balasannya dan kelelahan dapat menjadi penghapus dosa. Dan di dalam surga ada ada derajat yg tidak dapat disentuh kecuali oleh mereka yang lelah karena bekerja.


No comments: