Friday, July 26, 2013

Ceramah Ramadhan 1434 Hari Ke-2 – Hikmah Sabar

Ceramah hari ini disampaikan oleh Mas Pepeng “Jari-Jari” dan istrinya,  Mbak Tami, tentang hikmah sabar.

Mas Pepeng menjelaskan, bahwa orang sukses bukan mereka yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, tetapi justru orang sukses adalah mereka yang tidak terpengaruh lingkungan.

Setiap pagi kita perlu bertanya, apa peran kita pagi ini?

Bagaimana pun sabarnya seseorang, pasti ada keterbatasan. Pasti ada saat ingin marah.

Dalam keluarga, suami adalah imam. Imam harus memberikan contoh yang baik dan benar.

Dalam menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan, yang pertama adalah “Accept”, menerima. Terima dulu apa yang terjadi, apa yang Allah berikan. Kita bisa kuat, bisa juga tidak. Mintalah pertolongan kepada Allah. Insya Allah akan ada jalan.

Maka sabar adalah proses. Terima dulu, apa pun hadiah dari Allah, jadilah orang yang sabar.

Mas Pepeng dan Mbak Tami dikaruniai 4 anak laki-laki yang saat ini berusia 20-27 dengan badan yang besar. Hikmahnya terasa ketika Mas Pepeng sakit, mereka berperan membantu ayahnya bergerak.

Hal yang bisa dicontoh dari Mas Pepeng adalah selalu mau belajar, tetap bersemangat, tidak pernah keliatan loyo, galau, ataupun marah. Kalaupun marah, itu adalah marah untuk prinsip.

Menghadapi sakit yang tidak bisa sembuh, seringkali kita menganggap masa depan adalah beberapa tahun di depan kita. Padahal masa depan yang sebenarnya adalah akhirat. Dan kita harus yakin bahwa kesembuhan adalah janji dari Allah. Pasti akan terjadi happy ending. Dua pilihannya, sembuh dan bisa kembali berjalan, atau menghadap kepada Allah dalam keadaan penuh barokah.

Musibah itu adalah ketika kita tidak dekat dengan Allah. Sakit sesungguhnya bukan musibah. Karena justru ketika sakit, kita akan mendekat kepada Allah. Tidak perlu kita bertanya “Why me?” Karena Allah bisa dengan mudah menjawab “Why not?”

Dalam kesakitan, jika kita ingat kepada Allah, kita akan tenang. Rasa sakit menjadi tidak terasa. Karena Allah ada, lebih dekat dari urat leher kita. Selalu dekatlah kepada Allah.

Tentang banyaknya perceraian, Mas Pepeng menyampaikan bahwa banyak orang menjadi quitter, menyelesaikan masalah dengan lari dari masalah. Perselisihan tentu ada, harus dihadapi, biarkan Allah yang menyelesaikan. Sakinah mawaddah wa rahmah seperti 3 lingkaran yang beririsan di tengah, yaitu cinta.

Menikahi orang yang kita cintai, sangat mudah, di awal mudah “kesetrum”. Dengan berjalannya waktu, jika kita tidak pandai mengelola, “setrum” akan hilang. Kita perlu memperkecil perbedaan. Mawaddah adalah mencintai orang yang kita nikahi. Rahmah datang dari Allah.

Kita perlu mendukung dengan jelas atas perilaku apa pun dari pasangan. Begitu banyak mukjizat. Setiap detik. Kita harus menyepakati sikap pasangan, berikan value. Tetap tampil cerah seperti tidak ada masalah. Benturan selalu ada, serahkan kepada Allah.

Setiap orang pasti punya ilmu yang subhanallah.

Kita harus memberi nilai pada apapun yang kita hadapi. Setiap ada celah, buatlah menjadi spesial. Mbak Tami mempunyai prinsip, selalu ada celah, lihat sudut pandang lain, supaya tetap eksis dan tetap bersyukur.

Jangan pernah berpikir untuk berpisah. Pandang sebagai tugas baru dari Allah. Manusia sering menilai dengan tanggung. Jangan menggantungkan nilai pada manusia, bahkan kepada suami dan anak sekalipun. Biarlah Allah yang menilai. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Hanya Allah yang selalu memperhatikan hamba-Nya.

Jadilah pendengar yang baik.

Pria wanita harus saling belajar. Menjadi sahabat di masa tua, bisa bicara segala hal.

Kecerdasan linguistik sebenarnya diajarkan Islam. Ditandai dengan indahnya kisah Al Quran. Rasulullah adalah seorang yang ahli komunikasi.

Tingkatan komunikasi dari berbagai ilmu, tahap pertama adalah komunikasi sampai dari pihak pertama ke pihak kedua, tanpa noise. Dari ilmu antropologi, ditambahkan bahwa kedua pihak harus saling mengerti. Dari ilmu komunikasi, ditambahkan bahwa harus ada interaksi transaksi. Dari ilmu psikologi, harus menggetarkan hati .

Saat ini banyak pasangan yang genting. Lihatlah kelebihan, kekurangan pasti banyak.


Prinsip Mas Pepeng, pantang mati sebelum ajal. Betapa banyak saat ini manusia yang sepertinya hidup, padahal mereka adalah zombie, yang selalu berkeluh kesah. You get what you think. Tidak mungkin galah kalau dekat dengan Allah. Kalau tidak senang, apa harus marah? Mereka yang marah, itulah mereka yang mati sebelum ajal. 

No comments: