Thursday, April 21, 2011

Silaturrahim

Ceramah Dzuhur siang ini disampaikan oleh Ust. Abdul Muhit Murtadho, Lc. Seperti biasa saya datang agak terlambat, mudah2an tidak terlalu banyak yang hilang. Semoga bermanfaat :-)

Yang dianggap sebagai rahim atau kerabat ada beberapa pendapat :
1. Mahram
2. Yang saling mewarisi
3. Seluruh kerabat yang memiliki garis keturunan

Beberapa bentuk menyambung silaturrahim :

1. Ketika ada yang mendapatkan kegembiraan, kita ikut gembira dengan mengucapkan selamat. Misalnya ada kerabat yang melahirkan atau menikah.
2. Ketika ada yang mendapatkan kesusahan, kita ikut berduka cita. Ketika ada yang sakit kita mengunjungi, ketika ada meninggal kita datang dan mengantarkan jenazahnya.
3. Ketika ada undangan, kita menghadiri, jika tidak ada udzur syar'I.
4. Tidak ada rasa dengki dan hasud.
5. Ketika ada saudara satu yang bermusuhan dengan yang lain, kita hadir untuk mendamaikan.
6. Mendoakan kerabat yang jauh, yang kita tidak memiliki lagi cara menghubunginya.
7. Berdakwah mengajak ke petunjuk, amar maruf nahi munkar, kepada saudara yang tersesat atau tidak memahami suatu perkara.

Bentuk perilaku yang menjadikan seseorang dianggap tidak menyambungkan silaturrahim :

1. Ketika ada yang meminta bantuan, kita mampu untuk membantu, tetapi kita tidak memberikan bantuan.
2. Tidak saling memberikan hadiah, padahal dari saling memberi hadiah akan tumbuh rasa kasih sayang.
3. Tidak saling mengunjungi.
4. Keluarga mendapatkan kebaikan dan berkah, kita tidak ikut bergembira dan tidak mengucapkan selamat.
5. Ada kerabat yang mendapatkan kesusahan, kita tidak ikut bersedih.
6. Ada pertemuan keluarga, kita tidak pernah datang, dan tidak bersedia menjadi tuan rumah.
7. Jika tidak disambung silaturrahim, maka tidak mau berinisiatif untuk menyambung silaturrahim. Jika seseorang menyambung silaturrahim karena inisiatif orang lain, maka orang tersebut tidak dianggap menyambung silaturrahim.Tetapi dianggap melakukan sesuatu yang wajar saja. Justru yang dianggap menyambung silaturrahim adalah ketika orang lain memutuskan silaturrahim, ia menyambungkan.
8. Tidak memberikan dakwah kepada orang yang sesat, tidak melakukan amar maruf nahi munkar.
9. Berbuat buruk kepada kerabat baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Manfaat silaturrahim :

1. Penyebab pelakunya tersambung hubungannya dengan Allah SWT, Allah akan memuliakan kita.
2. Merupakan amal yang memasukkan ke surga dan menjauhkan dari neraka. Yang pertama adalah beribadah pd Allah, tidak melakukan perbuatan syirik, shalat, zakat, serta menyambung silaturrahim
3. Termasuk sedang menjalankan perintah Allah. Dalam surat Ar Ra’d ayat 19-21, tentang ulul albab, disebutkan sifat ulul albab, yaitu yang menyambung yang Allah perintahkan untuk disambung, salah satunya adalah silaturrahim.
4. Merupakan amal yang paling disukai oleh Allah. Pertama iman kepada Allah, silaturrahim, amar maruf nahi munkar. Sedangkan yang Allah benci adalah syirik, memutus silaturrahim, amar munkar nahi maruf.
5. Di hari akhir nanti kerabat akan datang dan memberikan kesaksian, yang bisa menjadi kebaikan ataupun keburukan bagi kita.
6. Memanjangkan umur.
7. Melapangkan rezeki.
8. Menghindarkan dari kematian buruk.

Silaturrahim juga merupakan bukti keimanan. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa mereka yang mememutus silaturrahim, maka amalnya tidak diterima, tidak bisa masuk surga, dan bagi kaum yang di dalamnya ada seseorang yang memutuskan silaturrahim, maka rahmat tidak akan diturunkan.

Bahkan dengan keluarga non muslim pun, kita tetap harus menjalin silaturrahim.

Sedikit di luar pembahasan, yaitu tentang hukum memberikan ucapan natal.
Fatwa MUI menyatakan bahwa muslim dilarang untuk memberikan ucapan selamat natal.
Namun, beberapa ulama kontemporer yaitu seorang ahli tafsir (maaf tidak sempat tercatat namanya) menyebutkan bahwa jika sekedar basa-basi atau ucapan saja, misalnya dari seorang pejabat atau pimpinan dan jika diucapkan tidak ada kemudharatan, maka dibolehkan.
Yusuf Qardhawi pun membolehkan, asal hati tidak mempercayai apa yang mereka lakukan sebagai kebenaran.
Namun, ini adalah jika kondisi memaksa. Jika tidak ada keharusan, maka yang paling aman adalah tidak memberikan ucapan selamat.

No comments: