Secara umum, perempuan identik dengan tiga yang sepertinya negatif, yang padahal berakar dari sesuatu yang belum tentu negatif, sehingga bisa diubah, ditransformasikan, dihijrahkan menjadi sesuatu yang positif.
Tiga hal itu adalah gossip, belanja, dan sifat emosional. Apa benar bisa berubah menjadi hal yang positif? Bisaaaa..
Pertama, gossip.
Gossip sebenarnya berawal dari keinginan untuk update informasi.
Keinginan ini bisa diubah sedikit saja, yaitu hijrah jenis informasi yang kita ingin update. Daripada update informasi tentang selebriti, tetangga, bos, teman kantor, bukankah lebih bermanfaat jika kita update informasi tentang perkembangan dunia, perkembangan teknologi, agama, dan ilmu lain yang bermanfaat? Maka kalau kita di depan TV, daripada nonton siaran infotainment, lebih baik cari siaran berita. Daripada baca tabloid gossip, lebih baik baca majalah berita, majalah resep, buku kesehatan, atau buku kisah istri-istri Rasulullah. Daripada makan siang sambil menggosip lebih baik makan siang dengan cepat lalu ikut pengajian di mushalla.
Kedua, hobi belanja.
Hobi belanja ini, berawal dari keinginan untuk mempercantik diri.
Transformasinya adalah, mengubah sasaran yang dipercantik. Kecantikan fisik pakaian, sepatu, tas, kamar, dapur, rumah, meja kerja, kendaraan, HP, dan semua yang saat ini menemani kita, hanya akan menemani kita di dunia ini saja. Padahal kita hidup di dunia hanya sebentar, hanya seperti pagi hari yang segera berlalu. Maka yang paling penting untuk dipercantik adalah rumah kita di akhirat nanti. Maka hijrahkan belanja kecantikan kita ke kecantikan akhirat. Banyaklah memberikan infaq, shadaqah, perbanyak ibadah. Daripada belanja tas baru padahal tas lama masih ada, lebih baik menyumbang ke korban bencana alam. Daripada beli HP baru padahal HP lama masih bagus hanya sedikit lemot saja, lebih baik menyantuni anak yatim.
Ketiga, sifat emosional.
Sifat emosinal berawal dari perasaan yang halus dan sensitif yang sayangnya sering mengakibatkan marah-marah, mudah tersinggung, dan ngambek.
Sifat emosional dan perasaan halus ini bisa ditransformasikan dengan mengubah sasarannya. Daripada berperasaan yang halus dan sensitif kepada omongan orang lain lalu sering marah, ngambek, dan tersinggung, lebih baik berperasaan halus dan sensitif terhadap orang yang perlu bantuan, kepada ajakan menuju kebaikan, kepada anak kita yang membutuhkan kesabaran dan bimbingan, kepada bawahan kita yang perlu pengertian kita.
Bagaimana, mudah kan untuk berhijrah?
Di bulan Muharram, bulan hijrahnya Rasulullah, mari kita ubah citra muslimah, menjadi muslimah yang berdaya. Muslimah ayo berhijrah!
No comments:
Post a Comment