Kajian Muslimah di kantor saya hari ini diisi oleh Mbak Cici Tegal, tentang Bersyukur, yang sangat inspiratif dan juga disertai tips-tips yang mudah untuk dilakukan. Semoga bermanfaat.
Kajian diawali dengan sharing dari Mbak Cici bahwa sebaiknya kita memiliki ayat-ayat tertentu dari Al Qur’an, yang kita jadikan pegangan untuk kita baca di saat kita dalam kesulitan. Misalnya, ayat tentang kekuatan bersedekah, bahwa jika kita bersedekah, Allah akan berikan balasan 10 kali lipat, 7 kali lipat.
Kehidupan artis yang “banyak yang enak-enak”, di satu sisi merupakan berkah, merupakan kenikmatan. Namun yang perlu diwaspadai adalah kita sering kali menjadi lupa kepada Allah jika kita sedang mendapatkan kesenangan.
Di kala dalam kesulitan biasanya kita semakin mendekatkan diri kepada Allah, shalat sunnah, shalat tahajjud. Namun ketika kita sedang diberi kemudahan, rezeki dalam bentuk pekerjaan yang menyibukkan, kita seringkali jadi “kendor” dalam beribadah.
Maka yang terbaik adalah ketika kita mendapatkan kesenangan, segera bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah, tapi juga segera mengucapkan Astaghfirullah, agar terjaga dari perbuatan buruk.
1 ayat lain yang juga selalu menjadi pegangan Mbak Cici adalah “Kullu nafsin dzaaiqotul maut”, bahwa semua yang hidup akan mati. Ini akan membuat kita berusaha menghindar dari perbuatan buruk, karena kita bisa saja mati saat itu dan berakhir buruk.
Mbak Cici memberikan gambar gelas yang berisi air setengahnya. Bisa ada dua pandangan dalam melihat gelas tersebut, yang pertama adalah “Tinggal setengah”, dan yang kedua adalah “Masih setengah”.
Dua pilihan kata yang terasa sederhana, tetapi menghasilkan makna dan suasana hati yang sangat berbeda.
Ketika kita melihat “tinggal setengah”, maka kita merasa air itu tidak mencukupi, kurang, sebentar lagi habis. Ketika melihat seperti ini, kita akan mengucap “Innalilahi”, sebagai ungkapan bahwa kita mengalami musibah.
Jika kita melihat “Masih setengah”, membuat kita lega, bahwa keadaan tersebut lebih baik daripada tidak ada air sama sekali. Ketika kita melihat demikian, kita mengucap “Alhamdulillah” sebagai tanda syukur.
Dalam surat Ibrahim ayat 7 disebutkan bahwa jika kita bersyukur, Allah akan tambahkan bagi kita.
Dalam The Secret, karya Rhonda Byrne, bahwa alam semesta itu “hidup”, dan di dalamnya selalu ada tarik menarik. Yang buruk akan menarik yang buruk, yang baik akan menarik yang baik.
Jika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, ada kalanya ketika di pagi hari mengalami keburukan yang akhirnya berkepanjangan seharian. Yang pagi hari kejedot lemari lah, yang air ketika mandi nggak nyala lah, yang ritsleting baju macet lah, yang jalanan juga macet berat lah..
Itu adalah bentuk respon alam atas pemikiran buruk kita. Ketika kita berpikir buruk, maka keburukan pun akan terus berdatangan.
Mbak Cici mengikuti terapi bersyukur kepada Ust. Ardian Parlindungan, yang dimulai dengan ucapan terima kasih di pagi hari, bahwa kita masih hidup, sehat, lengkap. Mulailah hari dengan berpikir optimis, bahwa kita siap menerima segala kenikmatan dari Allah di hari itu.
Dilanjutkan dengan minum air putih (Mbak Cici minum air putih plus perasan jeruk), yang didahului dengan ucapan “Bismillah” disertai keyakinan bahwa akan memberikan kebaikan.
Ayat yang juga sangat membuat optimis ketika sedih adalah dalam surat Adh Dhuha. Yang walaupun ditujukan kepada Rasulullah, yang juga untuk kita. Bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita, dan Allah tidak membenci kita. Bahwa ketika kita yatim, sendiri, Allah lah yang akan melindungi. Ketika kita bingung, Allah akan berikan petunjuk. Ketika kita kekurangan, Allah akan berikan kecukupan.
Kita sering kali tidak menyadarinya.
Dan, ini ada syaratnya, seperti yang ada pada lanjutan ayat di Adh Dhuha tersebut. Yaitu bahwa kepada anak yatim, kita jangan sewenang-wenang. Kepada peminta-minta, berikanlah sedekah. Dan yang terpenting adalah atas nikmat dari Allah, sebutkanlah nikmat-nikmat itu dengan bersyukur.
Rhonda Byrne menyebutkan bahwa bersyukur alat pengganda hebat sebagaimana pada surat Ibrahim tadi. Dan pada akhirnya ketika banyak kemudahan datang, maka bersyukur dapat mengubah hidup.
Jika setiap menerima gaji kita, kita bersyukur, maka insya Allah gaji tersebut akan cukup, dan Allah akan datangkan rezeki dari mana saja.
Dicontohkan Einsten mengucapkan terima kasih 100x sehari.
Dengan bersyukur, kita mengubah mindset. Jangan memikirkan yang tidak ada. Syukuri yang ada.
Ketika datang aneka tagihan, tetap senang, tetap bersyukur. Tagihan kartu kredit, bukankah kita sendiri yang menggunakan? Maka saat itu kita harus bersyukur, bahwa sudah “dibantu” untuk berbelanja oleh kartu kredit. Bersyukur bahwa kita punya kartu kredit, karena banyak orang yang tidak bisa memiliki kartu kredit.
Yang penting bersyukur dahulu. Bagaimana pun caranya. Nanti pasti ada jalannya. Percayalah bahwa Allah akan memberikan jalan. Yang buruk tidak udah dipikirkan.
Bersyukur juga dapat menjadi self healing. Pernah ada kisah nyata, seorang wanita yang mengalami kelainan pada jantungnya. Selama 4 bulan wanita tersebut berkonsentasi, bersyukur atas keberadaan jantungnya, dan membayangkan jantung tersebut sehat. Dan setelah diperiksa lagi, jantungnya sudah sehat.
Jika merasa sulit bersyukur, cobalah mengkhayal.
Setiap sebelum tidur, sujud syukur, ingat-ingatlah segala kenikmatan yang telah Allah berikan hari itu. Setiap bangun pagi, Alhamdulillah siap menerima segala kenikmatan dari Allah hari itu. Silakan dicoba selama 3 hari. Hidup akan terasa lebih ringan.
Ketika kita kesal pada suatu keadaan, atau pada seseorang, segera lupakan, alihkan, pikirkan hal yang lain. Karena ketika kita kesal, segala hal yang buruk akan datang. Fokuslah kepada yang menyenangkan kita, yang kita sukai, yang kita sedang fokus mengerjakannya.
Sedikit di luar topik, tips untuk mengajak pengajian bagi kalangan yang luas dan heterogen seperti kalangan artis. Mbak Cici biasanya mengajak ke pengajian ustadz yang lucu, dengan kegiatan yang menyenangkan dengan sisipan dakwah seringan mungkin. Harus pelan-pelan, tidak bisa langsung, dan jangan menghakimi. Semua orang perlu proses, yang bisa jadi berjalan puluhan tahun.
No comments:
Post a Comment