Kemarin ada teman yang baru saja terkena penyakit jantung, dan agak khawatir bahwa kematian akan segera tiba. Satu hal yang membuatnya sedih adalah karena dia belum dikaruniai anak, dan dia merasa “kurang lengkap”.
Dia merujuk ke hadits yang berikut :
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Maka, karena dia masih belum punya anak, dia merasa sumber amalan untuk akhiratnya jadi berkurang satu.
Memang benar, dari 3 sumber tersebut, teman saya itu berkurang satu sumber. Sehingga seolah-olah, dibandingkan dengan orang lain, yang bisa memperoleh kiriman pahala sejumlah 3, dia hanya bisa menerima 2 saja.
Padahal, sebenarnya cara pandangnya bisa diubah. 3 sumber tersebut adalah cara, alternatif, atau metode “pengiriman” amal soleh bagi seseorang setelah wafat. Namun jumlahnya bisa sangat berbeda-beda antar sumber, juga bisa berbeda-beda bagi setiap orang.
Bisa saja seseorang yang hanya punya 1 sumber, misalnya amal jariyah, tetapi jumlah amal jariyah yang dilakukannya selama hidup sangat besar, sehingga kelanjutannya ketika ia wafat pun menjadi sangat besar.
Bisa juga ada seseorang yang sebenarnya punya 3 sumber, ia punya anak, ia pernah beramal jariyah, ia pernah punya ilmu yang bermanfaat, tetapi tidak masing-masing sangat minimal kualitasnya, maka kelanjutannya ketika ia wafatpun bisa jadi sangat minim.
Selain itu, rezeki berupa anak adalah ketetapan dari Allah. Tidak ada yang perlu disedihkan dari ketetapan yang sudah Allah berikan. Pasti itu adalah ketetapan yang terbaik.
Dan kalau kembali merujuk ke 3 sumber amal soleh tadi,seseorang yang tidak dikaruniai anak sebenarnya secara logis akan memiliki keleluasaan dibandingkan dengan mereka yang mempunyai anak. Yaitu di sisi waktu dan keuangan. Dan keluangan itu sebenarnya sangat bisa didayagunakan untuk memaksimalkan dua sumber pahala yang lain. Waktu dapat dimanfaatkan untuk menuntut ilmu, dan memperbanyak amal soleh dan ibadah. Dana dapat memperbanyak amal jariyah dan juga infaq shadaqah lainnya.
Kalaulah ada yang perlu disedihkan, maka itu adalah kesedihan karena kita masih belum maksimal mendekat kepada-Nya, belum maksimal melakukan perintah-Nya, dan belum maksimal meninggalkan larangan-Nya, serta belum maksimal bersabar dan bersyukur atas segala yang telah Allah berikan.
No comments:
Post a Comment