Thursday, April 30, 2015

Menghadapi Perubahan

Di kantor saya ada sharing tentang Change Management berikut.

Terdapat perbedaan antara Change dan Transition. Change lebih berfokus pada kondisi awal dan kondisi akhir dari perubahan yang terjadi, sedangkan Transition berfokus pada proses perubahan yang terjadi dari kondisi awal menuju kondisi akhir.

Dalam menghadapi perubahan, maka seseorang dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu Conserver, Pragmatis, dan Originator.

Di ekstrim yang sebelah kiri, Conserver lebih lama menghadapi perubahan, cendurung pada kondisi yang sebelumnya.
Sedangkan di ekstrim sebelah kanan, Originator sangat menyukai perubahan dan hal-hal baru.
Pragmatis berada di tengah-tengah.

Dalam perusahaan, pimpinan perlu mengenali tipe dirinya dalam perubahan, dan  juga tipe bawahannya.

Dalam menghadapi perubahan, secara umum seseorang akan mengalami 4 fase, yaitu Acknowledging, Reacting, Investigating,  Implementing.

Bagi mereka yang masih pada tahap Reacting, peran pimpinan adalah membiarkan dulu mereka melepaskan semua kekhawatiran. Biarkan mereka marah, sedih, dan melakukan apa pun untuk melampiaskannya. Bila sudah mereda, baru kita ajak bicara untuk bisa menerima kenyataan dan menatap masa depan.

Pada tahap investigating, Karyawan mulai melihat dampak dari perubahan yang terjadi. Maka sebagai pimpinan atau pelaksana perubahan, perlu merancang quick wins dengan simbol-simbol yang menunjukkan bahwa perubahan terjadi secara konsisten dan sudah menunjukkan hasil yang positif.

Biarkan Karyawan untuk mengkontribusikan ide mereka, dan jangan menyalahkan bila terjadi kegagalan. Karena walaupun sesuatu gagal, kita tetap memperoleh pengalaman, dan kita memperoleh pelajaran.

Bila pimpinan bersifat originator, sangat menyukai perubahan, maka cenderung melompati tahap komunikasi dan support.

Conserver biasanya cukup lama berada pada tahap reacting. Mereka akan mengeluh, bertanya mengapa begini, mengapa begitu. Sampai tahap yang wajar pimpinan harus memberikan support. Namun ada batas waktu, ketika pimpinan harus mengatakan cukup, dan bahwa perubahan tetap harus terjadi, bahwa semua harus move on.


Lama dari setiap fase bergantung pada kepribadian masing-masing orang dan besar perubahan yang terjadi.

Kelemahan dari pragmatis adalah sering berubah-ubah dari fase reactive ke fase investigative, lalu kembali lagi ke reactive.

Pimpinan perlu memiliki keberanian untuk tetap pada pendirian namun tetap menjaga perilaku simpatik.

Bagi unit-unit kerja tertentu yang kebanyakan Karyawan di dalamnya bertipe Conserver, dapat diberikan informasi terlebih dahulu atas suatu perubahan, agar mereka memiliki waktu yang lebih panjang untuk fase reacting, dan dapat bersamaan dengan unit-unit lain melalui fase-fase berikutnya. 

No comments: