Ceramah dzuhur dari Ustadz Hilman Rosyad di Masjid Tarbiyah, bulan Jumadil Awal dan Jumadil Akhir 1438, pekan terakhir.
Prinsip iman
pada hari kiamat ada 3 hal yaitu :
1 Bahwa
kiamat pasti terjadi, maka kita tidak boleh meragukannya.
2 Bahwa
kiamat adalah saat pertanggungjawaban atas apa yang kita perbuat di dunia
3 Bahwa
hasil dari pertanggungjawaban tersebut adalah balasan surga atau neraka
Ada dua
jenis kiamat yaitu kiamat sughra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Yang sering
dijelaskan dalam Al Qur’an adalah kiamat kubra, yaitu ketika berakhirnya dunia.
Kiamat terdiri
atas 4 tahap yaitu :
1 Yaumul
qiyamah atau yaumul ba’ats (hari kebangkitan)
2 Yaumul
mahsyar, yaitu ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar
3 Yaumul hisab,
yaitu hari perhitungan
4 Yaumul jaza’,
yaitu hari pembalasan
1 Yaumul
Qiyamah
Pada yaumul
qiyamah atau yaumul ba’ats terjadi hari kiamat dengan berbagai ciri pada Al Qur’an
dan seluruh manusia akan dibangkitkan dari kematian.
2 Yaumul
Mahsyar
Pada yaumul
mahsyar, dalam hadits disebutkan bahwa manusia akan menjadi seperti biji yang
disemai di padang mahsyar, lalu tumbuh seperti kecambah sampai menjadi seperti
bentuk akhirnya. Kemudian Allah dekatkan matahari sampai berjarak 1 jengkal
dari bumi.
Semua orang
akan berkeringat dengan berbagai ketinggian sesuai dosanya selama hidup.
Ada yang
sampai mata kaki, ada yang sampai leher, tapi tidak ada yang tenggelam.
Ada 7
kelompok orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah di padang Mahsyar :
Pertama,
imam yang adil
Baik pemimpin
negara, komunitas, keluarga, dan juga pemimpin bagi diri sendiri.
Kedua, remaja
yang bertumbuh dalam suasana beribadah kepada Allah.
Maka
kewajiban orang tua membesarkan anak sejak dini dengan Islam.
Ketiga,
seseorang yang hatinya terkait dengan masjid.
Hal ini pun
harus sejak kecil terbina. Dalam hadits disebutkan bahwa sebaik-baik tempat
adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. Namun seringkali kita
lebih merasa nyaman berada di mall, dan perlu kita pertanyakan kepada diri kita
sendiri, apakah kita merasa nyaman berada di masjid?
Ustadz saat
ini sedang menggalakkan kampanye masjid ramah anak. Situasi perkotaan saat ini
menyebabkan orang tinggal di rumah yang sempit dan sifat konsumtif menyebabkan
terlalu banyak barang sehingga rumah menjadi makin sempit. Ruang gerak anak
menjadi terbatas.
Sehingga
ketika mereka ke masjid yang luas, mereka akan gembira berlari kian kemari, apa
lagi bila bertemu dengan teman. Itu adalah hal yang wajar terjadi sebagai
anak-anak.
Bila kita
membawa anak ke masjid dan ia duduk tenang mendengarkan ceramah selama dua jam,
barangkali justru kita perlu segera ke dokter karena anak kita bisa jadi sedang
sakit.
Sebaiknya
disiapkan ruang khusus untuk anak-anak, ada ruang bermain, ada pemimbing,
sehingga anak-anak senang pergi ke masjid. Juga ketika remaja, masjid
seharusnya menjadi tempat membina remaja. Dan ketika dewasa, hatinya akan
tertambat ke masjid. Dan kemudian tumbuh rasa cinta kepada sesama jamaah masjid,
kepada sesama muslim. Yang akan berlanjut pada kriteria selajutnya.
Yaitu
keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yang bertemu dan
berpisah karena Allah.
Pada orang
yang senantiasa berada dalam lingkungan yang baik, akan tumbuh Imunitas pada
dosa dan maksiat, yang menjadi kriteria kelompok berikutnya.
Yaitu
kelima, orang yang ketika diajak bermaksiat dengan kondisi tidak mungkin diketahui
siapa pun, ia menolak karena takut pada Allah.
Baik dalam
bentuk zina, peluang korupsi, ataupun berkhianat pada kontrak kerja bagi
karyawan.
Keenam,
adalah orang yang rajin bersedekah.
Yang karena sudah terbiasa maka tidak ingin
dilihat orang lain, sehingga bahkan dapat dikatakan bahwa tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Hal ini juga
masih berkait dengan situasi sebelumnya yaitu ketika seseorang tumbuh dalam
kebiasaan ibadah kepada Allah, akan rajin ke masjid, saling mencintai dengan sesama
muslim, akan dengan sendirinya bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Ketujuh,
adalah orang yang berdzikir sendirian dengan berurai air mata.
Karena ia
yakin akan adanya Allah, ia akan sungguh-sungguh berdzikir, memohon ampun dan
beristighar akan dosa-dosanya.
3 Yaumul
Hisab
Sebagaimana
dijelaskan dalam surat Al Insyiqaq.
Yaitu
orang-orang mendapatkan catatan amal dari sebelah kanan, akan kembali kepada
keluarganya yang sama-sama beriman dan bergembira.
Sedangkan
orang-orang dengan catatan amal yang buruk mereka menghindari hisab, tapi tetap
dipanggil dan akhirnya masuk ke neraka sa’ir.
Dijelaskan
juga tentang adanya mizan, yaitu timbangan kebaikan dan keburukan. Kemudian
shirath yaitu jalan kecil ketika keselamatan bergantung pada poin kebaikan yang
kita miliki, dan bahwa segala yang kita perbuat akan dipertanggungjawabkan.
Di Yaumul
Hisab ini ada syafaat yang diberikan kepada umat nabi Muhammad.Yaitu mereka
yang beriman kepada Allah, beriman dari hati yang paling dalam, tentang
kebenaran kerasulan Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, dan
bersungguh-sungguh mencari peluang dan kunci syafaat. Mereka bisa jadi banyak
dosa dan akan masuk neraka, tetapi Allah selamatkan.
Kunci
syafaat ada 3 yaitu :
Pertama,
memperbanyak shalawat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Terdapat 5
kemungkinan untuk membaca shalawat :
A Pada saat
shalat, karena shalawat merupakan rukun shalat.
B Pada doa
setelah adzan. Oleh karenanya bila ada adzan, dengarkan dan jawab satu per
satu, setelah selesai bacakan doa.
C Ketika mendengar,
membaca, dan menulis nama Rasulullah dan turunannya. Untuk memperbanyak, kita
lakukan dengan membaca kitab hadits, membaca sirah nabawiyah. Bila sudah
selesai, ulangi baca kembali.
D Ketika
membuka dan menutup majelis, untuk itu perbanyaklah menghadiri majelis yang ada
shalawat di dalamnya.
E Ketika
membuka dan menutup doa
Kedua, membaca
Al Qur'anul karim. Al Qur'an akan memberikan syafaat, Al Qur'an akan mendatangkan
syafaat Rasulullah.
Bila
memungkinkan hafalkan seluruhnya 30 juz.
Sebagai
prioritas adalah 2 surat yaitu Al Baqarah dan Ali Imran. Kedua surat tersebut
dijamin akan menjadi syafiani, yaitu dua surat pensyafaat. Dihafal, difahami
maknanya, dan diamalkan isinya. Dalam kedua surat tersebut terdapat banyak perintah
dan larangan.
Menghafal Al
Baqarah dan Al Imran sebaiknya mulai digalakkan, sedangkan hafalan juz 29 dan 30
dapat dikatakan “terlalu mainstream”.
Bila belum
bisa menghafal, paling tidak sebulan sekali kedua surat tersebut dibaca,
tentunya beserta surat lainnya, yang artinya minimal kita membaca 1 Day 1 Juz.
Ketiga,
mengurus anak yatim. Yang merupakan perkara yang rumit dalam prakteknya.
4 Yaumul Jaza
Adalah hari
pembalasan, berupa surga dengan segala kenikmatannya yang digambarkan di Al Qur’an.
Dalam surat
Ali Imran 134 digambarkan bahwa surga seluas bumi dan langit.
Ada anjuran
yang mengatakan bila kita membaca 100 kali laa ilaha ilallah, akan diberikan
pohon rindang yang bila rindangnya dikelilingi maka kita memerlukan waktu 24
jam.
Kenikmatan surga
digambarkan dalam Al Qur’an dengan sederhana, yaitu “apa yang kauinginkan”.
Berbagai
buah-buahan, 70 bidadari, minuman susu, madu, khamr dari anggur, beras, dan
gandum terbaik yang tidak membuat mabuk, dan para pelayan. Puncak kenikmatan di
surga belum pernah terdengar dan terlihat.
Sebaliknya,
neraka adalah puncak nestapa. Karena penghuninya akan dibakar, dengan api yang
panasnya 70 kali panas api di bumi. Disetrika dari kiri dan kanan. Minuman yang
makin diminum makin membuat haus, dan makanan yang berduri. Digambarkan bahwa
neraka untuk Abu Thalib, ketika kakinya dibakar, maka bergolak sampai ke
otaknya. Dan itu terjadi abadi.
Sedapat
mungkin kita gambarkan surga dan neraka itu di depan mata. Dan selanjutnya miliki
keinginan untuk ke surga dan ketakutan ke neraka.
No comments:
Post a Comment