Monday, April 10, 2017

Serba Serbi Bulan Rajab

Kajian disampaikan oleh Ustadzah Bannasari di Mushalla Tarbiyah pada hari Jum'at, 10 Rajab 1438 / 7 April 17.

Bulan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan Haram, yaitu Muharram, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Masjidil Haram : masjid yang suci.

Al Qadhi Abu Ya'la adalah seorang hakim, yang menguasai ilmu yg sangat luas. Beliau memiliki majelis ilmu yang ramai didatangi orang, sampai digambarkan majelisnya penuh sesak dan orang ketika shalat akan sujud di punggung orang yang lain.

Dalam bulan haram diharamkan berbagai pembunuhan, dan hal ini sudah diyakini sejak di masa jahiliyah. Kemuliaan Rajab sudah ada sebelum Islam datang, dan ada beberapa nama lain untuk bulan Rajab yang menunjukkan penghormatan.

Dalam buku Zadul Maisir, tafsir dari Ibnu Jauzy, dijelaskan bahwa pada bulan haram tsb perbuatan haram lebih ditekankan untuk ditinggal, serta baik untuk melakukan ketaatan.

Ibnu Hajar Al Atsqalani (guru para muhadits) menjelaskan tentang keajaiban dan fadilah bulan Rajab, bahwa tidak ada dalil shahih khusus untuk puasa dan ibadah malam di bulan Rajab. Dan ada 8 hadits maudhu dan hadits dhaif tentang bulan Rajab. Yang benar tentang bulan Rajab, adalah secara umum bahwa ibadah diutamakan, dan larangan dihindarkan.

Di bulan yang lain, kebaikan akan dibalas 10 kebaikan, dan niat baik akan dibalas dengan 1 kali kebaikan. Dan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa keburukan baru akan dicatat  sebagai 1 keburukan setelah 7 hari, untuk memberi kesempatan manusia untuk bertaubat.

3 dari 4 bulan haram sebelum waktu haji, Rajab terpisah tetap memiliki tingkat yang sama.

Dalam bulan Rajab Allah sembunyikan waktu dan ibadahnya, seperti pada lailatul qadr dan hari ijabah doa Jum'at.

Maka yang dapat kita lakukan di bulan Rajab adalah memperbanyak amal soleh dan meminimalkan dosa, termasuk juga menghindari bid'ah.

Tentang Isra’ Mi'raj, sebenarnya tidak ada dalil yang menunjukkan kepastian bulan terjadinya Isra’ Mi'raj. Dalam buku Fathul Bari, Syarah Sahih Bukhari, dijelaskan ada 10 pendapat tentang bulan terjadinya Isra’ Mi’raj, antara lain ada yang mengatakan terjadi di bulan Ramadhan, Syawal, Rajab, Rabiual Awal, Rabiul Akhir.

Yang jelas pada saat itu terjadi keajaiban, dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memimpin shalat bagi Nabi dan Rasul di Masjidil Aqsha, sampai masjid itu penuh. Malam itu adalah malam yang mulia walaupun tidak dapat dipastikan kapan terjadinya.

Yang penting bagi kita adalah menyakini kebesaran Allah tentang hal itu, bukan tentang kapan terjadinya dan apa ibadah yang kita lakukan.


Tanya Jawab :

Bagaimana mengetahui suatu hadits dhaif atau maudhu?

Ada buku kumpulan hadits dhaif dan hadits maudhu.

Tanda yang lain adalah :
-              Seringkali hadits-nya “berlebihan”, dengan amalan yang cukup ringan, diberikan balasan yang sangat besar. Padahal ada hadits yang mengatakan bahwa balasan tergantung dengan beratnya amalan.

-              Umumnya adalah hadits-hadits tentang keutamaan amal.

No comments: