“Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat.”
Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Bersusah payah dalam mencari nafkah.”
[H.R.Bukhari]
*semoga jerih payah kita dalam mencari nafkah menjadi penghapus dosa kita.. aamiin..
Thursday, May 31, 2012
Tuesday, May 29, 2012
Info Buku : Menghafal Al Qur'an Itu Mudah
Berikut copy paste dari Republika Online hari ini,
informasi tentang buku "Menghafal Al Qur'an Itu Mudah".
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/buku-islam/12/05/29/m4rgjc-menghafal-alquran-itu-mudah
Dan berikut salah satu toko online yang menjual buku
tersebut :
(toko online nya bukan punya saya, bukan promosi :-) )
Semoga bermanfaat.
===
Menghafal Al Quran Itu Mudah
REPUBLIKA.CO.ID, Allah menurunkan Alquran sebagai
petunjuk dan tuntunan hidup manusia. Selama berabad- abad lamanya Alquran tetap
terjaga keasliannya dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubahnya walaupun
hanya satu ayat.
Ini karena Allah yang memberikan jaminan bahwa Dia yang
akan menjaga sendiri kemurnian kitab suci yang diturunkannya tersebut.
Rasulullah SAW dan para sahabat menghafal Alquran dengan
begitu mudah.
Mereka menyimpan ingatan ayat demi ayat, surah demi surah
yang begitu banyak. Mereka adalah orang yang pertama kali menghafal, memahami,
dan mengamalkan ajaran Alquran selama hidupnya.
Buku ini membahas tentang metode menghafal Alquran yang
bernama Kauny Quantum Memory. Menurut penulis, salah satu teknik yang digunakan
adalah baby reading. Teknik ini untuk memudahkan hafalan dan bacaan.
Secara sederhana, teknik ini seperti kita mengajarkan
kata demi kata kepada anak-anak. Kita tak perlu mengeja atau menjelaskan
deretan huruf yang ada, tetapi langsung mencontohkan bunyi tersebut. Lalu
membacanya berulang-ulang agar terekam dalam ingatan.
Ibaratnya, kita mengajarkan anak naik sepeda. Kita tak
perlu menjelaskan kepada anak mana sadel, ban, jari-jari, atau stang. Tak perlu
juga kita menjelaskan definisi, makna, serta asal-usul sepeda.
Hal yang perlu kita lakukan adalah menyuruh anak naik
sepeda, lalu kayuh, dan terus kayuh. Yang terpenting adalah bagaimana sang anak
mau berlatih berulang-ulang hingga bisa mengendarainya dengan senang.
Teknik ini sebenarnya pernah dicontohkan Rasulullah SAW.
Rasulullah hanya membaca langsung rangkaian huruf tanpa mengeja dari ayat yang
langsung didengarnya dari Malaikat Jibril. Demikian juga para sahabat, mereka
hanya mendengar langsung ayat tersebut berulang-ulang hingga mereka menyerap
dan menghafalnya dengan mudah.
Beberapa kelebihan metode Kauny Quantum Memory, antara
lain program pelatihannya dijalankan secara profesional, metode pembelajarannya
sistematis, mudah, dan cepat, menggunakan metodologi yang berdasarkan riset dan
uji coba, menggunakan metode relaksasi untuk menghafal, dan membangkitkan
ketajaman panca indera dan kemampuan bawah sadar untuk menghafal. Bagi Anda
yang sangat menginginkan bisa menghafal Alquran, metode ini bisa menjadi salah
satu pilihan.
Judul : Kauny
Quantum Memory
Penulis : Ustadz
Bobby Herwibowo
Penerbit : Zaytuna
Cetakan : I, Maret
2012
Halaman : xxxiii +
331
==
Hadits : Keutamaan Adzan
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda :
“Apabila kamu sekalian mendengar nida’ (adzan) maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh orang yanag adzan,
Kemudian bacalah shalawat atasku satu kali maka Allah akan memberikan Rahmat kepadanya sepuluh kali.
Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku karena itu adalah suatu derajat didalam surga yang hanya disediakan untuk seorang hamba Allah,
Dan aku berharap semoga akulah yang mendapatkannya.
Barangsiapa yang memintakan wasilah kepada Allah untukku niscaya ia akan mendapatkan syafa’at.”
[H.R. Muslim]
“Do’a yang diucapkan antara adzan dan iqomah itu tidak akan ditolak”
[H.R. Abu Daud dan At Turmudzy]
(Copy paste dari e-mail Hikmah Pagi di kantor)
“Apabila kamu sekalian mendengar nida’ (adzan) maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh orang yanag adzan,
Kemudian bacalah shalawat atasku satu kali maka Allah akan memberikan Rahmat kepadanya sepuluh kali.
Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku karena itu adalah suatu derajat didalam surga yang hanya disediakan untuk seorang hamba Allah,
Dan aku berharap semoga akulah yang mendapatkannya.
Barangsiapa yang memintakan wasilah kepada Allah untukku niscaya ia akan mendapatkan syafa’at.”
[H.R. Muslim]
“Do’a yang diucapkan antara adzan dan iqomah itu tidak akan ditolak”
[H.R. Abu Daud dan At Turmudzy]
(Copy paste dari e-mail Hikmah Pagi di kantor)
Monday, May 28, 2012
Perfeksionis harus Sabar
Menjadi seorang perfeksionis, kalau untuk hal yang berada dalam kendali kita, maka tidak ada masalah. Kita bisa lakukan sendiri, dan lakukan sesempurna yang kita inginkan. Tinggal masalah "daya tahan" kita untuk terus melakukan hal tersebut sampai tingkat kesempurnaan yang kita inginkan.
Persoalan akan muncul jika sifat perfeksionis terjadi untuk hal yang di luar kendali kita. Apa lagi kalau orang yang melakukan tugas tersebut, tidak punya sifat perfeksionis yang sama, apa lagi jika cenderung asal-asalan. Sakit kepala amat sangat bagi sang perfeksioni :-)
Maka, untuk kasus ini, sifat perfeksionis harus didampingi dengan sifat sabar. Sabar menerima ketidaksempurnaan, sabar membimbing, sabar mengingatkan, sabar menyampaikan, bisa jadi berulang-ulang, dan terus berulang-ulang, sabar mencari cara untuk menyampaikan agar pihak lain tersebut tidak tersinggung.
Sekarang pertanyaanya, apakah biasanya orang perfeksionis adalah seorang yang sabar?
Seharusnya, harus :-)
Karena kalau tidak, terlalu berat bagi semua pihak. Berat untuk si perfeksionis, berat juga untuk pihak yang berinteraksi dengan dia.
Lalu bagaimana kalau kita perfeksionis tetapi kita tidak penyabar? Sepertinya salah satu harus ada yang diubah. Perfeksionisnya yang dikurangi, atau sabarnya yang mulai ditambah. Pelan-pelan, lama-lama terbiasa.
Persoalan akan muncul jika sifat perfeksionis terjadi untuk hal yang di luar kendali kita. Apa lagi kalau orang yang melakukan tugas tersebut, tidak punya sifat perfeksionis yang sama, apa lagi jika cenderung asal-asalan. Sakit kepala amat sangat bagi sang perfeksioni :-)
Maka, untuk kasus ini, sifat perfeksionis harus didampingi dengan sifat sabar. Sabar menerima ketidaksempurnaan, sabar membimbing, sabar mengingatkan, sabar menyampaikan, bisa jadi berulang-ulang, dan terus berulang-ulang, sabar mencari cara untuk menyampaikan agar pihak lain tersebut tidak tersinggung.
Sekarang pertanyaanya, apakah biasanya orang perfeksionis adalah seorang yang sabar?
Seharusnya, harus :-)
Karena kalau tidak, terlalu berat bagi semua pihak. Berat untuk si perfeksionis, berat juga untuk pihak yang berinteraksi dengan dia.
Lalu bagaimana kalau kita perfeksionis tetapi kita tidak penyabar? Sepertinya salah satu harus ada yang diubah. Perfeksionisnya yang dikurangi, atau sabarnya yang mulai ditambah. Pelan-pelan, lama-lama terbiasa.
Friday, May 25, 2012
Menyikapi Rahasia
Hikmah (disalin dari kalender :-) )
Sesuatu yang menjadi rahasia orang lain, kita tidak boleh suka mencari tahu.
Saat kita harus menjaga rahasia itu, maka hal itu merupakan amanah yang tidak boleh diabaikan.
Sesuatu yang menjadi rahasia orang lain, kita tidak boleh suka mencari tahu.
Saat kita harus menjaga rahasia itu, maka hal itu merupakan amanah yang tidak boleh diabaikan.
Thursday, May 24, 2012
Surat Pilihan Prioritas Hafalan
Bagi yang ingin menghafalkan surat-surat atau ayat-ayat pilihan, dapat mencoba menghafal surat-surat berikut. Surat-surat ini dipilih berdasarkan hadits shahih yang menyatakan bahwa surat tersebut disarankan untuk dihafalkan atau dirutinkan untuk dibaca. Semoga bermanfaat.
Pertama : Al Kahfi 1 - 10
http://abinyaraafi.wordpress.com/2012/05/11/hadits-hadits-shohih-tentang-keutamaan-surat-al-kahfi/
Kedua : Al Mulk (30 ayat)
http://rumaysho.com/belajar-islam/tafsir-al-quran/3102-keutamaan-surat-al-mulk-mencegah-dari-siksa-kubur.html
Ketiga : As Sajdah (30 ayat)
http://caksaif.com/?p=221
Pertama : Al Kahfi 1 - 10
http://abinyaraafi.wordpress.com/2012/05/11/hadits-hadits-shohih-tentang-keutamaan-surat-al-kahfi/
Kedua : Al Mulk (30 ayat)
http://rumaysho.com/belajar-islam/tafsir-al-quran/3102-keutamaan-surat-al-mulk-mencegah-dari-siksa-kubur.html
Ketiga : As Sajdah (30 ayat)
http://caksaif.com/?p=221
Wednesday, May 23, 2012
Kepemimpinan Umar Bin Khaththab – Kesederhanaan dan Wafatnya Umar
Salah satu contoh gubernur di masa Umar adalah Said bin
Amir, yang sangat sederhana. Awalnya beliau tidak bersedia menjadi gubernur,
namun akhirnya bersedia menjadi gubernur di Hama’, Syria.
Secara periodik, Umar mengunjungi wilayah penaklukan,
mengumpulkan seluruh rakyat beserta gubernur yang memimpinnya, dan bertanya
kepada rakyat tentang kepemimpinan gubernur tersebut, apakah ada keluhan dari
rakyatnya.
Untuk Said bin Amir, ada 4 keluhan dari rakyatnya yaitu :
beliau setiap hari baru keluar di siang hari, tidak dapat ditemui di malam
hari, di hari jumat baru keluar sangat siang, dan sering ketika berbicara
beliau menangis.
Said bin Amir pun menjelaskan bahwa beliau setiap hari
keluar di siang hari, karena beliau tidak memiliki pembantu sehingga harus
membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah serta mengadon roti. Di malam
hari ia tak dapat ditemui, karena siang hari untuk rakyatnya, malam hari untuk
Allah. Di hari Jum’at ia keluar sangat siang, karena baju beliau sangat
terbatas, yang dicuci di hari itu, dan harus ditunggu hingga kering, baru dapat
dipakai kembali. Dan beliau sering menangis karena teringat dengan ancaman
Allah.
Umar pun hidup sangat sederhana, sehingga sulit membedakan
Umar dengan rakyatnya. Suatu hari sekelompok pasukan mencari Umar, membayangkan
Umar yang telah menaklukkan wilayah yang demikian luas memiliki singgasana yang
luar biasa. Ternyata Umar saat itu sedang tertidur di luar mesjid, di bawah
sebuah pohon, seperti rakyat biasa.
Umar wafat dibunuh oleh Fairuz Abu Lu’lu’, seorang Persia
yang mendendam pada Umar karena penaklukannya. Umar sakit selama 3 hari, dan
menjelang wafat beliau bertanya siapa yang membunuhnya. Ketika disampaikan
bahwa yang membunuhnya adalah budak dari Mughirah bin Sub’ah, yaitu Fairuz Abu
Lu’lu’, beliau merasa tenang karena dibunuh oleh orang yang belum pernah sujud
sekalipun, sehingga di depan Allah nanti tidak berhadapan dengan orang bukan
kafir.
Umar memang pernah berdoa kepada Allah, “Tulangku mulai
lemah, badanku semakin kurus, berikan aku rezeki syahid di negeri nabiku.” Dan
beliau pun wafat syahid. Sebagaimana pernah dikisahkan ketika Rasulullah berada
di atas Gunung Uhud bersama sahabat dan Gunung Uhud bergetar, Rasulullah
bersabda, “Tenanglah engkau wahai Uhud, sesungguhnya di atasmu adalah seorang
nabi, seorang yang membenarkan, serta 2 orang syahid.” Pada saat itu Rasulullah
sedang bersama dengan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khaththab, serta Utsman
bin Affan.
Tulisan lain yang berkaitan :
Tulisan lain yang berkaitan :
Kepemimpinan Umar Bin Khaththab – Administrasi Negara dan Pendidikan
Beberapa hal lain yang dibangun di masa Umar bin Khaththab :
sistem administrasi, kantor-kantor pemerintahan, pelaksanaan sensus sebagai dasar
pembagian harta bagi seluruh kaum muslimin, bahkan sampai ke Yaman dan Iraq
kalau mencukupi, renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di tahun 638, proses
kodefikasi hukum Islam, penanggalan dimulai dari waktu hijrah, serta santunan
untuk setiap bayi yang lahir.
Ustadz kembali bercerita tentang kunjungan ke Gaza, ketika
beliau melakukan ziarah kubur, ada sekitar 20 orang sedang bekerja bakti di
area pekuburan tersebut. Ternyata mereka adalah para narapidana, yang sedang
dipenjara dan diberikan pendidikan. Dan selama mereka dalam penjara,
keluarganya diberikan tunjangan dari pemerintah sebesar USD 200 setiap
bulannya. Mereka dipenjara karena kesalahan-kesalahan kecil, seperti mencuri,
menjambret, berkelahi, namun tetap perlu diberikan pelajaran. Setelah
diperbaiki akhlaknya dan dididik dalam penjara, mereka dapat dibebaskan dan
siap kembali ke masyarakat.
Kembali ke pengembangan yang dilakukan oleh Umar bin
Khaththab, yaitu menggaji tentara dan tarawih jamaah.
Umar menjadikan Madinah sebagai pusat fatwa fiqh. Di masa
Umar, seluruh sahabat besar tidak diperkenankan keluar dari Madinah, kecuali
jika ditugaskan. Maka mereka yang akan belajar, akan datang ke Madinah. Dengan
cara ini, tidak banyak terjadi perselisihan di daerah. Di zaman Utsman bin Affan,
kebijakan ini diubah sesuai dengan perkembangan zaman saat itu.
Di masa Umar, masjid menjadi tempat belajar. Di seluruh
daerah penaklukan selalu dibangun masjid, dan ditunjuk pemimpin yang berperan
sebagai imam, gubernur, sekaligus “alim”, pemimpin pengetahuan.
Di zaman Umar juga dimulai penyebaran bahasa Arab ke seluruh
dunia, karena saat itu Islam mulai tersebar ke seluruh dunia, dan untuk
mempelajarinya diperlukan kemampuan bahasa Arab.
Juga dikembangkan lembaga keuangan dan peradilan.
Zakat adalah pendapatan negara, wajib dibayarkan oleh umat
Islam. Orang miskin tidak perlu merasa rendah diri, karena zakat adalah hak
mereka. Zakat membuat harta tidak hanya berputar di kalangan pemodal. Bagi non
muslim diterapkan jizyah, yaitu pajak sebagai pengganti penjaga keamanan, yang
besarannya disesuaikan dengan kemampuan.
Tulisan lain yang berkaitan :
Tulisan lain yang berkaitan :
Kepemimpinan Umar Bin Khaththab – Kebebasan
Umar juga memberikan kebebasan, selama berada dalam koridor
yang telah ditetapkan. Umar sangat menghargai pendapat semua orang. Suatu
ketika Umar memberikan peraturan yang membatasi besar mahar, agar tidak terlalu
mahal. Seorang Ibu berkata padanya, “Apakah kau akan membatasi sesuatu yang
Allah tidak batasi?” Umar menghargai pendapat Ibu tersebut, kemudian dilakukan
pembahasan tentang hal itu, yang ternyata pendapat Ibu tersebut memang benar.
Peraturan itu pun dibatalkan oleh Umar.
Kebebasan juga diberikan bagi pemeluk agama lain. Karena
prinsip Islam adalah “laa iqraha fiddiin”, tidak ada paksaan dalam beragama,
karena sudah jelas perbedaan antara petunjuk dan kesesatan. Ketika Islam
menguasai suatu wilayah baru, diberikan kebebasan, tidak ada pemaksaan untuk
masuk Islam. Dalam perang, tidak boleh menghancurkan tempat ibadah, tidak boleh
membunuh anak kecil dan orang tua. Yang
diperangi hanyalah yang memerangi.
Pada perang saat ini, justru korban terbanyak adalah
masyarakat sipil, dengan trauma yang berkepanjangan.
Ustadz Muqadam baru saja kembali dari Gaza, Palestina.
Beliau menceritakan betapa sulitnya kondisi kehidupan masyarakat di sana.
Listrik hanya ada 30%, hanya mengalir 8jam dalam sehari. Beliau mengunjungi
sebuah rumah sakit bantuan dari Eropa, di dalamnya ada ratusn korban perang,
dan mereka bukan tentara. Seorang pimpinan lembaga kewanitaan, Ir. Ibtisam,
menceritakan tentang akibat bom fosfor, yang menghanguskan korban, tetapi juga
berdampak bagi mereka yang menyelamatkan, seperti ibu tersebut yang kemudian
menderita kanker dan 5 bulan sekali harus ke Turki untuk mengecek kankernya.
Di zaman Islam dahulu, peperangan hanya berlangsung singkat,
dengan pihak yang berperang saja, dan rakyat sipil tetap dapat menjalani kehidupan
seperti biasa. Setelah perang berakhir, keesokan harinya biasanya masyarakat
menyatakan dirinya masuk Islam.
Kaum kafir dzimmi dilindungi Allah dan Rasul, berkedudukan
sama bahkan dengan pemimpin Islam. Dalam suatu kisah, Ali bin Abi Thalib sedang
berperang, dan baju besinya terjatuh, lalu diambil oleh seorang Yahudi. Ali bin
Abi Thalib meminta baju tersebut kepadanya, dan menuduhnya mengambil baju itu.
Orang Yahudi ini tidak menerima tuduhan itu, dan melaporkan Ali kepada Hakim
Syuraih. Hakim Syuraih bertanya kepada
Ali, “Apakah engkau memiliki saksi bahwa ia yang mengambil?” Ali menjawab,
“Tidak ada.” Maka hakim pun memutuskan bahwa Ali kalah. Selesai persidangan,
orang Yahudi tersebut berkata, “Sungguh agama yang adil, saya mengakui bahwa
memang saya yang mengambil, dan saya masuk Islam.”
Tulisan lain yang berkaitan :
Tulisan lain yang berkaitan :
Kepemimpinan Umar Bin Khaththab – Musyawarah dan Keadilan
Ceramah hari ini disampaikan oleh Ust. DR. Muqodam Cholil,
MA, tentang kepemimpinan Umar Bin Khaththab, yang akan saya bagi menjadi empat tulisan
berikut :
Pertama, tentang Musyawarah dan Keadilan, pada tulisan ini.
Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa
Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin
al-Khaththab orangnya.”
Umar senantiasa mengikuti Al Qur’an dan sunnah, dan banyak
perkembangan baru dalam Islam yang dimulai di masa kepemimpinannya.
Musyawarah sebelumnya tidak dikenal. Seluruh wilayah
kekuasaan Islam menggunakan sistem diktator dengan prinsip raja adalah hukum.
Umar memulai “wasyawirhum bil amri” dalam berbagai urusan. Salah satunya adalah
ketika beliau akan wafat, beliau mengangkat tim untuk memilih khalifah
selanjutnya. Berbeda dengan Rasulullah yang tidak menunjuk siapa pun, dan Abu
Bakar yang menunjuk Umar. Tim tersebut terdiri atas 6 orang, antara lain Ustman
Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Zubair, Sa’ad Bin Abi Waqash, Ubaidillah.
Prinsip Umar adalah bahwa pendapat 3 orang ibarat simpul dari 3 tali yang tidak
bisa lagi dibuka simpulnya.
Prinsip keadilan dan persamaan sangat dipegang teguh di masa
pemerintahan Umar. Suatu ketika Umar sedang memberikan pidato di Madinah, salah
seorang rakyatnya menyatakan bahwa Umar tidak adil, dan dia tidak akan taat
sebelum memperoleh penjelasan akan hal tersebut. Sehari sebelumnya Umar
membagikan harta untuk umat Islam berupa sepotong kain. Orang itu berkata “Kain
itu sangat terbatas sehingga tidak akan cukup untuk dijahit menjadi baju, pasti
engkau mengambil lebih dari 1 potong kain.” Umar pun meminta anaknya, Abdullah
bin Umar untuk menjelaskan, dan anaknya pun berkata, “Bagianku aku berikan
padanya.” Maka kain tersebut dapat dijahit menjadi baju untuk Umar.
Postur tubuh Umar bin Khaththab sangat besar. Hal tersebut
merupakan salah satu ciri pemimpin yang baik, yaitu Allah berikan “ilm wal
jism”, ilmu dan fisik.
Dalam kisah yang lain, dalam sebuah pertandingan pacuan kuda
di Mesir, putera Gubernur Amr bin Ash mengalami kekalahan, dan ia pun memukul
orang yang mengalahkannya dan melarangnya untuk ikut pacuan kuda lagi. Orang
tersebut melapor kepada Umar. Umar memberikan surat kepada Amr bin Ash,
mengundang untuk datang, dan dalam surat itu disampaikan juga tulang dengan
garis lurus. Ketika mereka bertemu, Umar berkata kepadanya, “Mengapa engkau
memperbudak manusia?” Dan mempersilakan orang pelapor untuk memukul Gubernur
yang lalu digantikan dengan anaknya yang memang bersalah. Adapun makna tulang
dan garis lurus adalah bahwa semua manusia akan mati menjadi tulang belulang, maka
bersikap adillah seperti garis lurus.
Di masa kempimpinan Umar, tidak ada rakyat yang didzalimi,
orang tua dan janda disantuni. Ketika Umar sedang berkeliling di malam hari di
sekitar pemukiman rakyatnya, ia mendengar syair syahdu seorang perempuan yang
terlalu lama ditinggalkan oleh suaminya yang sedang berjihad. Sepulang dari
perjalanannya, Umar pun bertanya pada puterinya, Hafshah, tentang berapa lama
seorang perempuan sanggup bertahan tanpa suami. Hafshah menjawab 6 bulan. Maka
sejak saat itu waktu pengiriman mujahidin dibatasi tidak boleh melebihi dari 6
bulan.
Dalam perjalanan berkeliling malam hari lainnya, Umar
mendengarkan percakapan seorang ibu penjual susu dengan anaknya. Sang Ibu
berkata, “Campurlah susu itu dengan air, agar jumlahnya menjadi lebih banyak.”
Sang anak menolak dan berkata, “Tidak Ibu, nanti Umar akan marah jika
mengetahui.” Sang Ibu berkata lagi, “Umar tidak mengetahui kita melakukannya.”
Sang anak berkata lagi, “Umar memang tidak mengetahui, tetapi Tuhannya Umar
mengetahui.” Umar pun memberi tanda pada pintu rumah itu, dan kemudian
memerintahkan puteranya, Asim agar menikah dengan anak itu. Dan di kemudian
hari mereka memiliki anak, Umar bin Abdul Aziz, yang menjadi salah satu
khalifah terbaik.
Sehari Menjadi Sekretaris
Hari ini semua karyawan di divisi saya pergi ke luar kota termasuk sekretaris divisi. Karena satu dan lain hal, telepon ibu sekretaris divisi di-forward ke saya.
Maka, hari ini saya jadi sekretaris divisi, tepatnya penerima telepon sekretaris divisi, hehehe.. Ternyata, sekretaris divisi itu sibuk juga yah :-) Dan walaupun berkaitan dengan hal-hal kecil, tapi cukup banyak dan beraneka ragam. Tanya nama karyawan, tanya lokasi dan nomor telepon pejabat tertentu, sampai tanya infocus :-)
Untungnya saya sendiri memang cukup hobi dengan jenis-jenis pekerjaan pendataan dan administratif seperti itu, jadi saya punya juga datanya. Hanya saja tadi waktu ada telepon, belum saya siapkan :-) Sekarang, sudah dikopi ke layar desktop komputer, tinggal di-klik kapan saja :-)
Menarik juga, pengalaman baru :-)
Maka, hari ini saya jadi sekretaris divisi, tepatnya penerima telepon sekretaris divisi, hehehe.. Ternyata, sekretaris divisi itu sibuk juga yah :-) Dan walaupun berkaitan dengan hal-hal kecil, tapi cukup banyak dan beraneka ragam. Tanya nama karyawan, tanya lokasi dan nomor telepon pejabat tertentu, sampai tanya infocus :-)
Untungnya saya sendiri memang cukup hobi dengan jenis-jenis pekerjaan pendataan dan administratif seperti itu, jadi saya punya juga datanya. Hanya saja tadi waktu ada telepon, belum saya siapkan :-) Sekarang, sudah dikopi ke layar desktop komputer, tinggal di-klik kapan saja :-)
Menarik juga, pengalaman baru :-)
Belajar Sepanjang Hayat
Beberapa hari yang lalu saya merasa agak miris ketika ada diskusi dengan sesama orang tua murid. Selesai Ujian Nasional, ibu-ibu ingin agar anak-anak diliburkan untuk istirahat, karena "kasihan belajar terus". Plus diskusi tentang salah satu guru yang mengajar dengan metode yang kurang jelas, sehingga nilai menjadi juga tidak jelas, dan "tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke sekolah favorit".
Saya sambil bercanda menyampaikan, belajar kan bukan hanya untuk ujian, jadi walaupun ujian sudah selesai, seharusnya nggak usah diliburkan. Saya sampaikan sambil bercanda, tapi sebenarnya saya "dead serious" :-D
Untuk perbaikan metode belajar, saya sangat setuju. Tapi tujuannya jangan hanya sekedar agar nilainya menjadi memenuhi syarat untuk melanjutkan ke sekolah favorit.
Sedih sekali melihat kenyataan orang tua murid sekarang, yang menggeber anaknya belajar hanya untuk nilai raport, hanya untuk nilai UN, hanya untuk melanjutkan ke sekolah favorit.
Belajar seharusnya menjadi kegiatan sepanjang hayat, kegiatan yang diniatkan untuk mendalami ilmu, sebagai bagian dari ibadah. Belajar seharusnya dinikmati, bukan dianggap sebagai beban.
Sementara itu dulu, semoga bermanfaat :-)
Saya sambil bercanda menyampaikan, belajar kan bukan hanya untuk ujian, jadi walaupun ujian sudah selesai, seharusnya nggak usah diliburkan. Saya sampaikan sambil bercanda, tapi sebenarnya saya "dead serious" :-D
Untuk perbaikan metode belajar, saya sangat setuju. Tapi tujuannya jangan hanya sekedar agar nilainya menjadi memenuhi syarat untuk melanjutkan ke sekolah favorit.
Sedih sekali melihat kenyataan orang tua murid sekarang, yang menggeber anaknya belajar hanya untuk nilai raport, hanya untuk nilai UN, hanya untuk melanjutkan ke sekolah favorit.
Belajar seharusnya menjadi kegiatan sepanjang hayat, kegiatan yang diniatkan untuk mendalami ilmu, sebagai bagian dari ibadah. Belajar seharusnya dinikmati, bukan dianggap sebagai beban.
Sementara itu dulu, semoga bermanfaat :-)
Hadits : Memperbaharui Iman
“Iman itu naik turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan Laa ilaaha ilaallah”
[H.R.Ibnu Hibban]
[H.R.Ibnu Hibban]
Tuesday, May 22, 2012
Hikmah : Takkan Pernah Gagal
Empat tipe manusia yang tidak akan pernah gagal :
Seorang pejuang yang jelas tujuannya dan berjalan pada jalurnya yang benar.
Orang yang selalu optimis dalam menjalani kehidupan.
Orang yang bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kualitas kerjanya.
Pencari ilmu yang rajin dan memiliki kecerdasan serta kegigihan.
[Musthafa as-Siba’i]
Monday, May 21, 2012
Hadits : Orang Cendekia
Abu Ya’la (Syaddad) bin ‘Aus r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang cendekia adalah orang yang mengoreksi dirinya dan mempersiapkan dirinya dan mempersiapkan amal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang bodoh adalah yang selalu menurutkan hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah”
[H.R. Tirmidzi]
(Copy Paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
“Orang yang cendekia adalah orang yang mengoreksi dirinya dan mempersiapkan dirinya dan mempersiapkan amal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang bodoh adalah yang selalu menurutkan hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah”
[H.R. Tirmidzi]
(Copy Paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
Waktu, Palestina, dan Setoran Rekaman Hafalan Al Qur'an
Saya belum sempat menulis banyak hari ini, tetapi ada tiga poin yang ingin saya sampaikan.
Pertama tentang pentingnya waktu. Waktu harus selalu dimanfaatkan untuk kebaikan. Malah ada ucapan yang menyebutkan bahwa bila waktu tidak digunakan untuk kebaikan, maka ia sedang digunakan untuk keburukan. Dalam Islam sebenarnya tidak ada istilah bersantai, beristirahat. Waktu untuk bersantai dan beristirahat adalah nanti, ketika sudah di surga-Nya, insya Allah. Wisata dalam Islam adalah jihad dan berpuasa. Berikut beberapa link tentang wisata, waktu, dan bersantai dan bersenang-senang dalam Islam :
http://www.ikadi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=702:nilai-waktu-bagi-muslim&catid=41:tafakkur&Itemid=72
http://www.hidayatullah.com/read/21656/13/03/2012/waspadai-%E2%80%9Cjebakan%E2%80%9D-waktu-luang!-.html
http://www.hidayatullah.com/read/13717/18/10/2010/waktumu-adalah-umurmu!---.html
http://kangaswad.wordpress.com/2011/12/07/bukan-orang-yang-gemar-bersenang/
http://islam-full.blogspot.com/2011/03/abi-kapankah-kita-bersantai.html
http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/06/21/agar-tamasya-tidak-membawa-murka/
http://islamqa.info/id/ref/87846
http://islamqa.info/id/ref/52845
Kedua tentang Palestina, masih berkaitan dengan waktu. Dalam tulisan sebelumnya saya pernah menceritakan tentang muslimah Palestina yang hafal 30 juz, juga seorang engineer. Saya sangat ini mempelajari, bagaimana cara mereka membagi waktu. Saya ingin mencoba mencari teman muslimah dari Palestina yang bisa berbagi bagaimana kehidupan mereka sehari-hari, tetapi sejauh ini belum ketemu. Akhirnya sumber yang mudah-mudahan bisa memberikan gambaran adalah berbagai website tentang kehidupan di Palestina, berikut link-nya, saya belum sempat membaca detil, mudah-mudahan bermanfaat :
http://georgie.ripserve.com/?p=668
http://electronicintifada.net/diaries?page=126
http://www.annainthemiddleeast.com/
Ketiga, tentang setoran Al Qur'an, juga masih berkaitan dengan waktu. Masukan dari ustadz pengajar tahfizh saya, jika kita berada dalam keterbatasan waktu untuk menyetorkan hafalan Al Qur'an, metode yang bisa dilakukan adalah setoran rekaman hafalan Al Qur'an.
Pertama tentang pentingnya waktu. Waktu harus selalu dimanfaatkan untuk kebaikan. Malah ada ucapan yang menyebutkan bahwa bila waktu tidak digunakan untuk kebaikan, maka ia sedang digunakan untuk keburukan. Dalam Islam sebenarnya tidak ada istilah bersantai, beristirahat. Waktu untuk bersantai dan beristirahat adalah nanti, ketika sudah di surga-Nya, insya Allah. Wisata dalam Islam adalah jihad dan berpuasa. Berikut beberapa link tentang wisata, waktu, dan bersantai dan bersenang-senang dalam Islam :
http://www.ikadi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=702:nilai-waktu-bagi-muslim&catid=41:tafakkur&Itemid=72
http://www.hidayatullah.com/read/21656/13/03/2012/waspadai-%E2%80%9Cjebakan%E2%80%9D-waktu-luang!-.html
http://www.hidayatullah.com/read/13717/18/10/2010/waktumu-adalah-umurmu!---.html
http://kangaswad.wordpress.com/2011/12/07/bukan-orang-yang-gemar-bersenang/
http://islam-full.blogspot.com/2011/03/abi-kapankah-kita-bersantai.html
http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/06/21/agar-tamasya-tidak-membawa-murka/
http://islamqa.info/id/ref/87846
http://islamqa.info/id/ref/52845
Kedua tentang Palestina, masih berkaitan dengan waktu. Dalam tulisan sebelumnya saya pernah menceritakan tentang muslimah Palestina yang hafal 30 juz, juga seorang engineer. Saya sangat ini mempelajari, bagaimana cara mereka membagi waktu. Saya ingin mencoba mencari teman muslimah dari Palestina yang bisa berbagi bagaimana kehidupan mereka sehari-hari, tetapi sejauh ini belum ketemu. Akhirnya sumber yang mudah-mudahan bisa memberikan gambaran adalah berbagai website tentang kehidupan di Palestina, berikut link-nya, saya belum sempat membaca detil, mudah-mudahan bermanfaat :
http://georgie.ripserve.com/?p=668
http://electronicintifada.net/diaries?page=126
http://www.annainthemiddleeast.com/
Ketiga, tentang setoran Al Qur'an, juga masih berkaitan dengan waktu. Masukan dari ustadz pengajar tahfizh saya, jika kita berada dalam keterbatasan waktu untuk menyetorkan hafalan Al Qur'an, metode yang bisa dilakukan adalah setoran rekaman hafalan Al Qur'an.
Thursday, May 10, 2012
Hadits : Shalat yang Utama
Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat pada adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengikuti undian, niscaya mereka akan mengikuti undian itu.
Seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam bercepat-cepat untuk mendatangi tempat shalat niscaya mereka akan cepat-cepat mendatanginya.
Dan seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam jama’ah Isya’ dan Shubuh niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak”
[H.R.Bukhari dan Muslim]
(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat pada adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengikuti undian, niscaya mereka akan mengikuti undian itu.
Seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam bercepat-cepat untuk mendatangi tempat shalat niscaya mereka akan cepat-cepat mendatanginya.
Dan seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam jama’ah Isya’ dan Shubuh niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak”
[H.R.Bukhari dan Muslim]
(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
Wednesday, May 9, 2012
Binatang yang Diharamkan
Ceramah Dzuhur hari ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad
Sarwat, tentang Binatang yang Diharamkan.
Mohon maaf kali ini tidak ikut sampai selesai. Mudah-mudahan
tetap bermanfaat :-)
Pada dasarnya Allah mengharamkan sesuatu dalam tiga
kategori :
1. Jika
benda tersebut najis
2. Jika
benda tersebut memabukkan
3. Jika
benda tersebut merusak atau mematikan
Dalam hal binatang yang diharamkan, terdapat pembahasan lebih
lanjut.
Pertama, binatang yang Allah haramkan, dengan disebutkan
secara eksplisit nama binatang tersebut, baik dalam Al Qur’an maupun dalam
Hadits.
Yang termasuk dalam kategori ini ada dua binatang yaitu
babi dan keledai.
Babi, disebutkan Allah 4 kali dalam Al Qur’an yaitu surat
Al Baqarah, Al Maidah, Al An’am, dan An Nahl.
Pengharaman babi pada dasarnya tidak memiliki alasan
tertentu (illat). Kalaupun kemudian ditemukan bahwa babi ternyata mengandung
cacing pita, menyebabkan banyak penyakit, atau memiliki cara hidup yang kotor,
hal-hal tersebut merupakan hikmah, bukan penyebab pengharaman. Allah hanya
ingin kita tidak makan babi. Titik.
Hal ini mirip dengan ketika Allah melarang Nabi Adam AS
untuk mendekati satu pohon (disebut Al Qur’an pohon ini, hadzihi syajarah),
juga tidak ada alasan. Satu catatan tentang nama pohon ini, penamaan khuldi
adalah nama dari syaitan, yang artinya pohon keabadian, yang disampaikan
syaitan kepada Nabi Adam dalam upaya membujuk Nabi Adam untuk mau memakan buah
tersebut.
Haramnya babi, sama dengan anjing, yaitu juga merupakan
binatang najis, dengan status najis mughaladhah, yang harus dibersihkan dengan
air 7 kali ditambah dengan tanah 1 kali.
Yang perlu diperhatikan tentang najis, kondisinya dapat
berubah jika terjadi perubahan wujud menjadi benda lain. Sebagai contoh,
bangkai yang terjadi sejak ribuan tahun, lalu berubah menjadi fosil dan
akhirnya menjadi minyak bumi. Maka bangkai yang semula najis, ketika menjadi
minyak bumi tidak lagi najis.
Contoh lain, lele yang makan benda najis, namun makanan
tersebut berubah menjadi daging lele, dan dalam ususnya tidak ada lagi benda
najis dalam bentuk aslinya, maka lele tersebut halal. Untuk memastikan dalam
perutnya tidak ada lagi benda najis, maka sebelum dikonsumsi, lele tersebut
dikarantina selama 2-3 hari di tempat yang bersih dengan makanan yang bersih.
Khamr berasal dari anggur/kurma (halal), yang dalam
proses fermentasi awalnya menjadi semacam yogurt (halal), lalu jika dilanjutkan
berubah lagi menjadi khamr (haram), lalu jika dilanjutkan lagi menjadi cuka
(halal).
(Catatan tambahan saya, dari milis halal baik enak, cuka
yang halal adalah jika proses fermentasi berasal dari anggur/kurma yang
diteruskan sampai menjadi cuka. Jika
fermentasi dilakukan dari khamr, maka termasuk kategori haram).
Vaksin meningitis, menurut Ustadz Ahmad Sarwat,
andaikatapun mengandung babi, dapat dikategorikan sudah berubah bentuknya,
sehingga bisa dikatakan tidak lagi haram.
(Catatan tambahan dari saya, perlu diklarifikasi kembali,
karena dalam pembahasan di milis halal baik enak, seluruh produk turunan dari
babi adalah haram).
Analogi yang juga bisa diterapkan untuk vaksin yang
dicurigai mengandung najis adalah transfusi darah. Darah adalah termasuk benda
najis. Sebagai contoh ekstrim, kita tidak boleh membawa labu darah PMI dalam
shalat. Namun, darah dapat ditransfusikan, dan tidak diharamkan. Maka status
najis dan haram adalah ketika dimakan. Sebagai contoh ekstrim, darah akan haram
jika diminum dari gelas misalnya.
Prinsip ini merujuk pada pemahaman madzhab Hanafi bahwa
perubahan wujud mengubah hukumnya.
Seluruh bangkai termasuk najis. Namun jika dikuliti, lalu
kulitnya disamak, berubah menjadi suci. Dalam madzhab Syafi’i, kondisi ini
dikecualikan pada dua binatang, yaitu anjing dan babi, yang walaupun disamak,
kulitnya tetap tidak berubah menjadi suci.
Binatang yang juga disebutkan sebagai haram secara
spesifik adalah keledai. Yaitu keledai peliharaan, yang digunakan untuk
dipekerjakan. Dagingnya disebut sebagai kotor.
Kategori kedua adalah bangkai, yang terdiri atas 8 jenis
(maaf hanya tercatat 7 :-)
)
1. Hewan
halal, yang disembelih bukan atas nama Allah (untuk berhala, untuk sesajen, dan
sejenisnya)
2. Hewan
mati tercekik
3. Hewan
mati terpukul
4. Hewan
jatuh
5. Hewan
ditanduk
6. Hewan
diterkam binatang buas
7. Potongan
hewan yang terlepas, sedangkan hewannya masih hidup
Khusus untuk kasus hewan diterkam binatang buas,
dikecualikan untuk hewan yang diterkam oleh binatang pemburu yang sudah dilatih
untuk berburu. Namun ada syarat khusus yaitu, binatang pemburu tersebut
dilepaskan oleh sang pemilik, dan ketika dilepas diucapkan bismillah, serta
binatang pemburu ini hanya menggigit / mencakar saja untuk mematikan, tidak
memakan sebagian dari binatang buruannya. Jika binatang pemburu menerkam binatang
buruan atas keinginannya sendiri, maka binatang buruannya termasuk kategori
bangkai.
Dihalalkan dua bangkai yaitu ikan dan belalang.
Yang dimaksud dengan ikan adalah semua binatang yang
hidup di dalam air, laut, danau, sungai, akuarium. Maka termasuk dengan udang,
ubur, anjing laut, babi laut, dll.
Dalam madzhab Syafi’i, terdapat catatan khusus untuk
hewan yang dapat hidup di air maupun di darat, yang disebut sebagai dua wujud
dalam satu tubuh. Disebutkan bahwa status sebagai hewan air “dikalahkan” oleh
status sebagai hewan darat. Maka bangkainya menjadi haram. Yang termasuk dalam
kategori ini misalnya kepiting, buaya.
Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut oleh
LPPOM MUI dengan peneliti IPB, maka dari seluruh jenis kepiting (sekitar 50 spesies),
seluruhnya adalah hewan air, karena bernafas dengan insang, yang tidak bisa
bertahan lama jika berada di darat.
Tambahan catatan dari Nunik, teman saya yang ikutan sampai selesai :
Untuk hewan buruan, harus menggunakan peluru yang tajam / runcing seperti tombak, panah, dan tidak boleh menggunakan alat yang tumpul seperti gundu, dll. (terima kasih Nunik :-) )
Tambahan catatan dari Nunik, teman saya yang ikutan sampai selesai :
Untuk hewan buruan, harus menggunakan peluru yang tajam / runcing seperti tombak, panah, dan tidak boleh menggunakan alat yang tumpul seperti gundu, dll. (terima kasih Nunik :-) )
Hikmah Pagi - Mengelola Semangat Hati
“Hati itu mempunyai saat semangat dan keengganan
Maka pergunakan sebaik-baiknya kala dorongan semangat lebih dominan
Serta beralihlah kala terjadi kebosanan dan penurunan”
[Ibnu Qayyim al Jauziyah, Kitab Al Fawaid, Bab Efisiensi Waktu]
(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
Maka pergunakan sebaik-baiknya kala dorongan semangat lebih dominan
Serta beralihlah kala terjadi kebosanan dan penurunan”
[Ibnu Qayyim al Jauziyah, Kitab Al Fawaid, Bab Efisiensi Waktu]
(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
Friday, May 4, 2012
Anak Adalah Amanah Allah
Ceramah Jum'at ini disampaikan oleh Ustadzah Aisyah Chotib, tentang pendidikan anak.
Yang terpenting harus kita ingat adalah bahwa anak adalah amanah Allah, bukan milik kita. Di akhir hayat nanti, kita akan dimintakan pertanggungjawaban. Dan karena merupakan amanah Allah, kita tidak berhak untuk memperlakukan anak sekehendak kita saja.
Ada 4 tipe anak :
- anak yang menjadi musuh, karena sering berseberangan dengan orang tua
- anak sebagai ujian, misalnya anak yang bermasalah dari sisi fisik maupun mental
- anak menjadi perhiasan dunia, membanggakan tapi hanya di dunia
- anak soleh dunia akhirat
Pendidikan anak menurut Nasikh Ulwan tentang pendidikan anak dalam Islam (tarbiyatul aulad fil islam), terdiri atas 5 bagian :
Pertama, tarbiyah bil qudwah hasanah, yaitu pendidikan dengan keteladanan yang baik, dengan contoh yang dilakukan oleh orang tua yang akan direkam oleh anak.
Tingkah laku anak pada dasarnya tidak akan jauh berbeda dari salah satu orang tuanya. Maka jika ada anak bermasalah, saatnya berintrospeksi dengan tingkah laku kita dahulu.
Oleh karena itu, salah satu dari empat kriteria memilih jodoh adalah faktor keturunan. Karena dari keturunan akan berpengaruh pada sifat baik, sifat buruk, bahkan penyakit. 3 kriteria lainnya adalah rupa, harta yang memenuhi kebutuhan untuk hari itu, serta agama.
Kedua, tarbiyah bil adatil islam, yaitu pendidikan dengan kebiasaan yang islami. Misalnya ketka makan diawali dengan membaca doa, melakukan segala sesuatu yang baik dengan tangan kanan, memulai segala sesuatu dari kanan. Dimulai dari orang tua, agar apa yang diajarkan di sekolah sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan di rumah. Ingatkan juga kepada para pengasuh, agar mengasuh anak sesuai dengan kebiasaan islami.
Ketiga, tarbiyah bin nashihah, yaitu pendidikan dengan nasihat. Perlu diperhatikan perbedaan antara memberikan nasihat dan "ngomel". Dua-duanya bertujuan baik, tetapi dapat memberikan dampak yang berbeda, karena disampaikan dengan cara yang berbeda baik dari pilihan kata, mimik muka, dan suasana hati.
Ustadzah memberikan contoh cara menasihati anak agar shalat tepat waktu.
Yang pertama disampaikan dengan lembut, mengingatkan bahwa adzan sudah berkumandang, dan mengajak anak untuk shalat. Serta disampaikan pesan agar di kemudian hari jika anak jauh dari orang tua, senantiasa ingat bahwa jika terdengar adzan, langsung shalat.
Yang kedua disampaikan dengan "ngomel", menyalahkan anak karena tidak segera shalat, memaksa anak untuk shalat, dan anak shalat dengan terpaksa.
Dari kedua cara tersebut, hasilnya akan berbeda.
Yang pertama, setiap mendengar adzan, anak akan teringat dengan pesan yang disampaikan ibunya dengan lembut itu, dan ingat untuk melaksanakan shalat.
Sedangkan yang kedua, setiap mendengar adzan, menjadi teringat ibunya yang sedang "ngomel".
Keempat, tarbiyah bil musyahadah bil muraqabah, yaitu pendidikan dengan memberikan perhatian.
Berikanlah perhatian penuh ketika anak meminta, karena itu artinya anak sedang membutuhkan perhatian kita.
Kegagalan anak dalam ujian, bisa jadi bukan karena anak tidak belajar, bukan juga karena anak, orang tua, dan guru tidak berdoa, juga bukan karena orang tua dan guru tidak cukup berusaha. Seringkali karena ada "kaitan batin" yang belum terselesaikan antara ketiga pihak tersebut, yang menjadikan doa menjadi terhalang.
Ustadzah memberikan contoh yang dilakukan di sekolah yang beliau pimpin, untuk anak kelas 6 menjelang ujian nasional, dilakukan doa bersama, yang diawali dengan saling memaafkan antara anak, orang tua, dan guru untuk membersihkan hati.
Kelima, tarbiyah bil uqubah, yaitu pendidikan dengan hukuman. Hukuman boleh diberikan, disesuaikan dengan usia dan tingkat kesalahan. Jangan menyakiti baik fisik maupun non fisik.
Yang terpenting harus kita ingat adalah bahwa anak adalah amanah Allah, bukan milik kita. Di akhir hayat nanti, kita akan dimintakan pertanggungjawaban. Dan karena merupakan amanah Allah, kita tidak berhak untuk memperlakukan anak sekehendak kita saja.
Ada 4 tipe anak :
- anak yang menjadi musuh, karena sering berseberangan dengan orang tua
- anak sebagai ujian, misalnya anak yang bermasalah dari sisi fisik maupun mental
- anak menjadi perhiasan dunia, membanggakan tapi hanya di dunia
- anak soleh dunia akhirat
Pendidikan anak menurut Nasikh Ulwan tentang pendidikan anak dalam Islam (tarbiyatul aulad fil islam), terdiri atas 5 bagian :
Pertama, tarbiyah bil qudwah hasanah, yaitu pendidikan dengan keteladanan yang baik, dengan contoh yang dilakukan oleh orang tua yang akan direkam oleh anak.
Tingkah laku anak pada dasarnya tidak akan jauh berbeda dari salah satu orang tuanya. Maka jika ada anak bermasalah, saatnya berintrospeksi dengan tingkah laku kita dahulu.
Oleh karena itu, salah satu dari empat kriteria memilih jodoh adalah faktor keturunan. Karena dari keturunan akan berpengaruh pada sifat baik, sifat buruk, bahkan penyakit. 3 kriteria lainnya adalah rupa, harta yang memenuhi kebutuhan untuk hari itu, serta agama.
Kedua, tarbiyah bil adatil islam, yaitu pendidikan dengan kebiasaan yang islami. Misalnya ketka makan diawali dengan membaca doa, melakukan segala sesuatu yang baik dengan tangan kanan, memulai segala sesuatu dari kanan. Dimulai dari orang tua, agar apa yang diajarkan di sekolah sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan di rumah. Ingatkan juga kepada para pengasuh, agar mengasuh anak sesuai dengan kebiasaan islami.
Ketiga, tarbiyah bin nashihah, yaitu pendidikan dengan nasihat. Perlu diperhatikan perbedaan antara memberikan nasihat dan "ngomel". Dua-duanya bertujuan baik, tetapi dapat memberikan dampak yang berbeda, karena disampaikan dengan cara yang berbeda baik dari pilihan kata, mimik muka, dan suasana hati.
Ustadzah memberikan contoh cara menasihati anak agar shalat tepat waktu.
Yang pertama disampaikan dengan lembut, mengingatkan bahwa adzan sudah berkumandang, dan mengajak anak untuk shalat. Serta disampaikan pesan agar di kemudian hari jika anak jauh dari orang tua, senantiasa ingat bahwa jika terdengar adzan, langsung shalat.
Yang kedua disampaikan dengan "ngomel", menyalahkan anak karena tidak segera shalat, memaksa anak untuk shalat, dan anak shalat dengan terpaksa.
Dari kedua cara tersebut, hasilnya akan berbeda.
Yang pertama, setiap mendengar adzan, anak akan teringat dengan pesan yang disampaikan ibunya dengan lembut itu, dan ingat untuk melaksanakan shalat.
Sedangkan yang kedua, setiap mendengar adzan, menjadi teringat ibunya yang sedang "ngomel".
Keempat, tarbiyah bil musyahadah bil muraqabah, yaitu pendidikan dengan memberikan perhatian.
Berikanlah perhatian penuh ketika anak meminta, karena itu artinya anak sedang membutuhkan perhatian kita.
Kegagalan anak dalam ujian, bisa jadi bukan karena anak tidak belajar, bukan juga karena anak, orang tua, dan guru tidak berdoa, juga bukan karena orang tua dan guru tidak cukup berusaha. Seringkali karena ada "kaitan batin" yang belum terselesaikan antara ketiga pihak tersebut, yang menjadikan doa menjadi terhalang.
Ustadzah memberikan contoh yang dilakukan di sekolah yang beliau pimpin, untuk anak kelas 6 menjelang ujian nasional, dilakukan doa bersama, yang diawali dengan saling memaafkan antara anak, orang tua, dan guru untuk membersihkan hati.
Kelima, tarbiyah bil uqubah, yaitu pendidikan dengan hukuman. Hukuman boleh diberikan, disesuaikan dengan usia dan tingkat kesalahan. Jangan menyakiti baik fisik maupun non fisik.
Wednesday, May 2, 2012
Hadits : Naiklah Ke Surga Bersama Bacaan Al Qur'an
Hari ini dapat sharing yang indah sekali dari Pak Ipin2 di milis hafal-quran. Subhanallah..
Saya copy paste di sini, semoga bisa menjadi motivasi untuk terus membaca dan menghafalkan Al Qur'an.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda,
"Ketika seseorang yang rajin membaca Al-Qur`an dimasukkan dalam surga, dikatakan, Bacalah dan naiklah.' Ia pun membaca sambil naik dengan setiap ayat satu tingkatan sampai akhirnya ia membaca ayat terakhir yang ada bersamanya."
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda,
"Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca."
Saya copy paste di sini, semoga bisa menjadi motivasi untuk terus membaca dan menghafalkan Al Qur'an.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah bersabda,
"Ketika seseorang yang rajin membaca Al-Qur`an dimasukkan dalam surga, dikatakan, Bacalah dan naiklah.' Ia pun membaca sambil naik dengan setiap ayat satu tingkatan sampai akhirnya ia membaca ayat terakhir yang ada bersamanya."
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda,
"Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat terakhir yang kamu baca."
Menghargai Waktu
“Kalau aku tidur siang hari, berarti aku menyia-nyiakan hak-hak rakyatku.
Kalau aku tidur dimalam hari, berarti aku menyia-nyiakan hak-hak Tuhanku.”
[Nasihat Umar Bin Khathab]
“Deadline waktumu untuk menggugah jiwamu dan lahirkan karya gemilangmu”
[Deadline Power]
(Copy paste dari email Hikmah Pagi di kantor)
Subscribe to:
Posts (Atom)