Tuesday, September 25, 2012

Menuju Kebebasan dari Bank Non Syariah



Saya termasuk hobi punya macam-macam rekening bank, seperti saya pernah kisahkan di sini.

Setelah muncul bank syariah, saya pun segera beralih ke bank syariah, antara lain BSM dan CIMB Niaga Syariah.

Namun, selama ini saya masih belum sepenuhnya meninggalkan bank non syariah. Ada sebagian ulama yang memang masih membolehkan untuk memiliki rekening di bank non syariah, asalkan hanya untuk mengambil manfaatnya, bukan memiliki tabungan yang besar, dan tentu saja tidak boleh mengambil bunganya. Namun ada sebagian ulama yang menyarankan untuk meninggalkan sepenuhnya bank non syariah, karena sesedikit apapun tabungan kita di sana, tetap ada kontribusi pada sistem ribawi tersebut.

Dan saya lebih setuju dengan pandangan ulama yang menyarankan untuk meninggalkan sepenuhnya bank non syariah. Namun, sampai beberapa bulan terakhir, saya masih memiliki 3 rekening bank non syariah, dengan tiga pertimbangan.

Pertama, awalnya, masih banyak fasilitas di bank non syariah yang belum bisa disediakan oleh bank syariah. Walaupun dengan berjalannya waktu, sekarang hampir seluruh fasilitas di bank non syariah sudah bisa disediakan oleh bank syariah. Tapi ingat, masih ada kata “hampir”.

Kedua, berkaitan dengan kemudahan transfer dengan bank sejenis. Salah satu yang membuat saya suka punya rekening bermacam-macam bank, adalah saya bisa membantu teman yang ingin transfer ke bank A, tetapi hanya punya rekening di bank B, sedangkan saya punya kedua-duanya. Maka teman saya tinggal transfer ke rekening saya di bank B, saya akan bantu dia untuk transfer ke bank A. Selain itu, orang tua saya juga sering ada kebutuhan untuk transfer ke saya, dan mereka masih menggunakan rekening bank non syariah. Dan satu lagi, untuk toko online saya, saya ingin menyediakan aneka rekening untuk kemudahan customer.

Ketiga, khusus untuk kartu kredit. Tadinya saya masih menyimpan satu kartu kredit bank internasional, dengan alasan kemudahan jika ke luar negeri, dan menambah limit kalau-kalau ada keperluan mendadak.

Untuk faktor kedua, sekarang sudah tidak lagi menjadi masalah. Transfer antar bank sudah sangat mudah dilakukan, baik melalui ATM, mobile banking, ataupun internet banking. Bahkan antara Mandiri dan BCA yang selama ini seperti “tidak pernah bersatu”, akhirnya sudah bisa saling transfer online. Maka sebenarnya faktor kedua sudah bisa diabaikan.

Dan untuk faktor ketiga, sepertinya juga sudah tidak relevan. Kartu kredit mana pun tetap bisa digunakan di luar negeri. Dan melihat trend kehidupan saya dalam 10 tahun terakhir, sepertinya sangat jarang saya pergi ke luar negeri, hehehe.. Untuk menambah limit, sepertinya saya harus pasrah, dan mencukupkan diri dengan limit yang saya miliki sekarang dengan dua kartu kredit syariah.

Maka, bulan September ini saya membuat gebrakan baru, menutup dua rekening saya, yaitu satu rekening tabungan di bank BUMN besar non syariah, serta satu rekening kartu kredit di bank internasional. Alhamdulillah :-)

Tapiiiii, saya masih menyimpan rekening bank besar non syariah. Hanya karena satu alasan, yaitu hanya internet banking di bank ini yang bisa membayar tagihan telepon Starone saya J Sebenarnya, bank ini sudah membuka cabang syariah, tetapi dari hasil penyelidikan saya, fasilitasnya tidak selengkap bank non syariah-nya. Bahkan rekeningnya belum bisa menggunakan internet banking.. Ooo tidaak.. :-)
 
Rencananya, saya akan buka rekening syariah bank ini, sambil tetap memiliki rekening non syariah-nya, sambil terus memantau jika fasilitas bank syariahnya sudah selengkap yang non syariah. Baru saat itu saya tutup rekening non syariah-nya.

Atauuuu, kalau ada internet banking dari bank syariah lain yang bisa digunakan untuk membayar Starone, saya akan buka rekening ini juga. Karena saya paling anti kalau harus bayar ke ATM, apa lagi ke gerai :-D
Semoga saya bisa segera terbebas dari bank non syariah.

No comments: