Friday, September 7, 2012

Menjaga Pasca Ramadhan



Tips tetap menjaga semangat ibadah pasca Ramadhan :
1.     Mendekatkan diri dengan Al Qur'an
2.     Meneruskan dengan puasa sunnah
3.     Melatih kebersamaan ibadah dengan meramaikan masjid
4.     Menumbuhkan kepedulian sosial

Lanjutkan kebiasaan selama Ramadhan : shalat tahajjud, dhuha, dan tadarus Al Qur’an.

Jika kita hanya bersemangat ketika Ramadhan karena termotivasi dengan pahala yang banyak, lalu semangat kita menurun setelah Ramadhan karena tidak ada lagi keutamaan yang dijanjikan, maka kita perlu mengevaluasi diri, apakah kita “hitung-hitungan” dengan Allah?

Mari kita kuatkan diri lagi, mari kita saling mengingatkan lagi.

Dalam pepatah Arab dikatakan, bahwa mereka yang cerdas adalah mereka yang bisa menguasai hawa nafsunya.

Jika baru saja dua pekan Syawal lalu amalan kita sudah sedemikian jauh bedanya dengan Ramadhan, maka mungkin kita perlu khawatir, bahwa kita tidak mendapatkan lailatul qadar di Ramadhan lalu, atau lebih buruk lagi, amalan Ramadhan kita tidak diterima Allah SWT.

Namun, tidak ada kata terlambat, mari bangkitkan kembali.

Yang paling prioritas adalah melanjutkan membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah petunjuk, yang kita harus fahami, bukan sekedar dibaca dalam Bahasa Arab yang tidak kita mengerti, bukan sekedar dengan terjemahan yang belum mendalam. Sempatkan untuk belajar tafsir Al Qur’an, agar kita memahami arti yang lebih dalam, menyingkap maknanya.

Jika kita sudah terbiasa membaca Al Qur’an, sehari saja kita tidak membaca Al Qur’an, maka akan terasa pengaruhnya pada hati kita. Maka, kalau perlu, kita paksakan.

Berikutnya, tanamkan terus nuansa takut bermaksiat, setakut kita bermaksiat di bulan Ramadhan, karena takut membatalkan puasa.

Ketika puasa memang kita dapat lebih fokus beribadah, karena memang dengan puasa, secara fisik aliran darah lebih lambat, sehingga hawa nafsu lebih mudah dikendalikan. Karena itu pula pemuda yang sudah ingin menikah namun belum mampu, disarankan untuk berpuasa.

Membawa anak-anak ke masjid sebenarnya bagian dari pendidikan. Namun ada kalanya anak-anak yang terlalu kecil bisa mengganggu konsentrasi jamaah lain di masjid. Maka jika kita punya anak kecil, sebaiknya kita mengalah dengan tidak perlu ke masjid setiap hari, sehingga tetap ada kesempatan mendidik anak ke masjid, namun juga tidak terlalu mengganggu jamaah yang lain. Dan selama di masjid, usahakan agar anak dapat dikondisikan untuk tenang.

Jika kita memiliki bacaar Al Qur’an rutin, pastikan ada dalilnya pada hadits yang shahih, misalnya membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at. Jika kita mengulang untuk menjaga hafalan, maka dibolehkan.

Mempelajari tafsir Al Qur’an sebaiknya dengan guru, agar memperoleh pemahaman yang tepat. Sekarang banyak sekali kajian tafsir di Jakarta, dan ada juga di TVRI setiap Minggu pagi menjelang subuh, sekitar jam 4 pagi.

No comments: