Tuesday, September 4, 2012

Buku : Jangan Pensiun Sebelum Baca Buku Ini



Kajian hari ini disampaikan oleh Ust. Valentino Dinsi, tentang buku beliau yang ke-15, “Jangan Pensiun Sebelum Baca Buku Ini”.
 
Kajian diawali dengan pembahasan sedikit tentang pasca Ramadhan. Syawal artinya meningkat. Maka seharusnya amalan kita di bulan Syawal terus meningkat dibandingkan dengan sebelumnya, paling tidak dibandingkan dengan sebelum Ramadhan, karena di Ramadhan kita memang intensif beribadah.

Kita perlu mengevaluasi kembali ibadah kita. Tilawah, tahajud, sedekah, puasa. Jika dapat dijaga tetap konsisten, maka itu baik. Jika turun sedikit, maka mungkin faktor “s”, yaitu faktor setan, yang memang di bulan Ramadhan dibelenggu, dan dibebaskan kembali di bulan Syawal. Sangat sayang bila ibadah kita menurun drastis apa lagi jika berhenti sama sekali.

Mari kita hidupkan terus ibadah Ramadhan kita, semoga Allah pertemukan kita lagi dengan Ramadhan berikutnya.

Dalam kajian sebelumnya dibahas kiat sukses dunia akhirat ada dua :
Pertama, gila kerja, workaholic, bekerja dengan bersungguh-sungguh, agar mencapai sukses.
Kedua, gila ibadah, ketika tiba waktunya panggilan untuk ibadah, tinggalkan semua kegiatan kerja. Allah No. 1.  Setelah selesai, segera kembali bekerja.

Ustadz Valentino Dinsi membahas tentang buku “Anak Singkong”, biografi Chairul Tanjung, dan mencoba mencari rumah lama “Bang CT” di Gang Sepur 4 No. 145 Kemayoran. Agar bisa memahami bahwa mereka yang pernah hidup dalam kesulitan, jika bersungguh-sungguh akan dapat meraih kesuksesan. Ustadz Valentino di Idul Fitri juga lalu berkunjung ke rumah Bapak Bob Sadino. Jika kita bertemu dengan orang yang sukses, maka dapat merasakan energi yang berbeda.

Kita diperintahkan untuk belajar di muka bumi. Berteman dengan orang yang berada dalam kesulitan dan kemiskinan, agar kita dapat makin bersyukur. Berteman dengan orang yang berhasil, agar kita menjadi optimis dan bersemangat. Dalam NLP (neuro linguistic programming) jika kita berjumpa dengan orang yang sukses, maka kita bisa melakukan modeling, meniru dari contoh.

Hidup pada dasarnya terus belajar. Belajar dari orang yang seluruh keluarganya hafal Al Qur’an. Ustadz Valentino pernah bertemu dengan seseorang yang seluruh anaknya cerdas dan selalu mendapatkan beasiswa sejak SD bahkan sampai memperoleh nilai TOEFL maksimum (627) dan mendapatkan beasiswa ke berbagai universitas terkemuka dunia.

Jika kita tidak mengetahui, bertanyalah pada yang ahli. Mungkin kita tidak bisa mengikuti secara sama persis, tetapi kita bisa berada di jejak yang sama.

Satu hal yang menjadi ciri orang yang sukses : pekerja keras dan bersungguh-sungguh.

Menurut Imam Syafi’i, ilmu itu hanya bisa kamu miliki, pertama degan bekerja keras, dan kemudia bersungguh-sungguh untuk meraihnya. Man jadda wajada. Carilah sumber ilmunya, cari ahlinya, dan belajarlah darinya, galilah ilmu darinya.

Pembahasan dilanjutkan dengan buku ke-15 Ustadz Valentino Dinsi, yaitu “Jangan Pensiun Sebelum Baca Buku Ini”. Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Ustadz Valentino yang pernah 2 kali pensiun yaitu pertama di usia 28 tahun dari Manager Garuda dan di usia 34 dari perusahaan swasta milik mantan menteri kehutanan.

Ustadz Valentino pernah bertemu dengan karyawan pensiun dini yang memperoleh Rp 300 juta ketika pensiun, yang menangis karena uangnya habis sama sekali setelah 1 tahun pensiun. Seorang pensiunan Pertamina dengan uang pensiun 1.5 M, juga kehabisan seluruh pensiunnya, ditambah hutang Rp 300 juta. Atau ada pensiunan yang kembali bekerja di anak perusahaan lamanya.

Ada kesalahan yang fatal dalam persiapan pensiun. Pensiun seharusnya dipersiapkan sejak seseorang pertama bekerja.

Berdasarkan pengamatan, dari seluruh pensiunan, 90% sengsara. Dari 2500 peserta pensiun dini Garuda di tahun 1999, hanya 12 orang yang sukses.

Beberapa kesalahan ketika pensiun :
- Tidak memiliki persiapan dan rencana
- Post power syndrome, bagi mereka yang pernah memiliki jabatan
- Tidak belajar dari kegagalan
- Tidak memiliki rencana keuangan

Bagaimana Anda membayangkan diri Anda 5-10 tahun yang akan datang? Akankah berada di jabatan yang sama, di rumah yang sama, dengan kendaraan yang sama?

Dalam Al Hasyr 18, Allah mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri, membuat rencana untuk kehidupan kita di dunia untuk di akhirat kita.

Seringkali kita baru menyadari segalanya di kemudian hari, dan saat itu sudah terlambat. Berbahagialah mereka yang sudah mengetahui tujuan hidupnya sejak awal. Yang memiliki pikiran terbuka dan akhirnya Alalh datangkan semua kemudahan dan keindahan. Karena nasib kita ada di tangan kita sendiri.

Steven Covey mengatakan, your main purpose in life is finding yourself, finding your voice, and then inspiring other. Dimulai dengan pasangan kita, keluarga kita.
Banyak orang yang tidak menemukan jalan hidupnya yang benar, karena jauh dari kitab Allah.

Persiapan menjelang pensiun :

Pertama, persiapan mental.

Kedua, selamatkan uang pensiun dari "para pencuri uang pensiun" (bukan inflasi, karena inflasi adalah pencuri yang tidak riil). Pencuri uang pensiun yang nyata adalah :
1.       Saudara / keluarga yang mengetahui bahwa kita pensiun dan memiliki uang banyak, dan datang meminjam uang untuk berbagai keperluan.
2.       Manager investasi, yang menjanjikan investasi yang muluk-muluk.
3.       Diri sendiri
Ketiga, tentukan gaya hidup setelah pensiun, dan perkirakan biaya per bulan yang dibutuhkan untuk itu, dan persiapkan.

Keempat, belajar tentang investasi, antara lain Time Value of Gold.
Kita harus membangun jaringan seluas-luasnya, memiliki keberanian, dan bekerja untuk belajar, agar mendapatkan lebih.

Kelima, tentukan apa yang kita inginkan setelah pensiun? Kita pensiun di usia 56. Perempuan memiliki kemungkinan hidup sampai usia 73 tahun, dan laki-laki sampai 67 tahun. Masih ada 17 / 11 tahun. Apa yang akan dilakukan? Bekerja  kembali? Menjadi pengusaha? Menghabiskan uang pensiun, stress, lalu meninggal?

Kita memerlukan persiapan. Tidak ada yang bisa meramal masa depan. Tetapi kita bisa menciptakan sesuatu sejak sekarang untuk persiapan di masa mendatang.
Ustadz Valentino menentukan bidangnya adalah dakwah dan dagang. Dakwah nilai-nilai Islam, berbagi nilai Islam bahkan di gereja dan di depan para pendeta Hindu.

Jangan pernah takut untuk mengeluarkan uang, yang penting ada manfaat dari pengeluaran uang tersebut. Jika karena keadilan, karena memang uang harus berputar, bayarlah, Allah akan kembalikan kepada kita.

Jangan pernah menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan non kantor. One piece of paper, one scratch of pen, one phone call, tetap akan ada perhitungannya. Waktu istirahat sampai jam 13, kembalilah bekerja jam 13, bukan jam 13.30. Korupsi 1 rupiah ataupun 50 juta rupiah, akan ada akibatnya. Karena tubuh kita fitrah dan suci, tidak bisa cocok dengan hal yang haram. Harta yang haram akan mencari jalan keluarnya. Bisa dalam bentuk anak yang sakit, mobil kecelakaan, dan berbagai masalah lainnya.

Bagaimana jika kita memiliki utang yang banyak? Fokuslah pada solusi, bukan pada masalah. Cari caranya supaya utang itu bisa terbayar :-)

No comments: