Monday, June 11, 2012

Tidak Ada Acara Ulang Tahun dalam Kebiasaan Islam


Dari kecil kebanyakan dari kita sudah terbiasa merayakan ulang tahun. Dengan ucapan selamat, perayaan, pesta, memotong kue, serta memberikan hadiah.  Dan mengucapkan selamat ulang tahun menjadi bentuk penghormatan, tanda persahabatan, dan tanda kasih sayang.

Jika kita mempelajari kembali kebiasaan Islam, maka ulang tahun bukanlah sesuatu yang istimewa. Tidak ada perayaan ulang tahun dalam Islam.Dan, yang (mungkin) lebih mengejutkan lagi, ternyata perayaan ulang tahun itu ada sejak zaman sebelum Rasulullah, dan dituliskan di Injil, yaitu dalam Injil Kejadian, Matius, dan Markus. Salah satu pembahasan tentang hal ini bisa dilihat di link berikut  :

Kalau memang kebiasaan ini sudah ada sejak zaman sebelum Rasulullah, dan Rasulullah tidak melakukannya, maka sudah cukup jelas bahwa kita seharusnya juga tidak melakukannya. 

Saya coba tanya ke ustadz salafi, tegas-tegas menyatakan, tidak perlu mengucapkan selamat. Termasuk tasyabuh (menyerupai) orang Nasrani, tidak dicontohkan oleh Rasulullah. 

Berikut beberapa tulisan yang juga secara tegas menyatakan hal tersebut :

Lalu bagaimana kita menyikapi nya? Untuk kita sendiri dan keluarga, yang berada dalam kendali kita, pelan-pelan kita geser kebiasaan ini supaya ulang tahun menjadi hari biasa-biasa saja. Yang terpenting adalah mengingat usia, dan melakukan persiapan sesuai usia tersebut, sebagai bagian dari pendidikan yang dicontohkan Rasulullah, seperti perintah shalat di usia 7 tahun, mulai dihukum jika tidak shalat di usia 10 tahun. 

Untuk keluarga besar, apa lagi jika ulang tahun sudah menjadi tradisi dan bagian dari kebiasaan yang dianggap penting, memang sulit bagi kita untuk “melepaskan diri”, yang bisa dilakukan adalah sedapat mungkin mengarahkan agar menuju ke rasa bersyukur dan mengingatkan untuk memanfaatkan umur. 

Untuk teman, sepertinya di sini yang kita bisa sedikit lebih tegas. Tidak perlu mengucapkan selamat ulang tahun. Hehehe, gimana, sulit kah? 

Saya coba membuat tulisan berikut, yang mungkin bisa dikirimkan ke teman yang ulang tahun. Saya sendiri belum coba, dan belum tahu bagaimana tanggapan teman tersebut :-) Ada yang mau coba? Nanti tolong di-share reaksinya yaa :-)

==

Temanku yang baik,
Bukan aku tidak ingat bahwa hari ini sangat berarti buatmu
Bukan aku tidak ingin menyenangkan hatimu
Dengan ucapan yang biasa kau terima di hari ini

Namun,
Itu bukan kebiasaan kita
Itu tidak dicontohkan oleh idola kita, Rasulullah tercinta kita

Aku doakan agar kau senantiasa berada dalam ridha-Nya
Senantiasa dalam petunjuk dan bimbingannya
Sungguh tiada yang lebih penting, selain mempersiapkan diri menghadap-Nya
Semoga usia yang tersisa dapat kaumanfaatkan setiap detiknya
Untuk selalu mendekat pada-Nya

Dan, tidak akan lagi kukirimkan ucapan ini kepadamu
Di tanggal ini di tahun depan dan seterusnya
Karena yang penting, doaku bersamamu
Tanpa perlu ada penetapan waktu tertentu

==

Atauuuu, bisa juga kita sampaikan prinsip ini di waktu yang bukan ulang tahun teman kita itu.. Walaupun mungkin akan terasa aneh ya.. Tiba-tiba, tidak ada angin, tidak ada hujan, membicarakan ulang tahun, hehehe..

Atauuu bisa juga versi agak singkat :

Dalam Islam, hari ini sebenarnya sama dengan hari lain, walaupun untukmu terasa khusus. Semoga Allah senantiasa bersamamu di setiap langkahmu. Semoga waktu yang tersisa dapat kaumanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Hehehe, terlalu "keras" ngga yah?

Sementara itu dulu, semoga bermanfaat :-)

No comments: