Hari ini ada sharing yang sangat inspiratif dari Ibu Betti Alisjahbana, tentang wanita, karir, dan balance-life.
Mohon maaf materinya nanti “belang-belang” Bahasa Indonesia dan Inggris, dan cukup panjang, selamat menikmati J
Penjelasan diawali dengan definisi leader, yang sangat menarik :
If your actions inspire others to dream more, learn more, do more, become more, you are a leader.
Maka inti utama dari leader adalah kemampuan mempengaruhi, atau influential power.
Selanjutnya, Leader DNA, yang terdiri atas 5 aspek :
1. Drive and passion, harus dimiliki dan akan menular ke seluruh bawahannya.
2. Desire to lead, diwujudkan dalam bentuk inisiatif, berani mengambil resiko, mengambil tanggung jawab. Jika terjadi kegagalan, cari cara supaya berhasil.
3. Integrity, konsistensi antara kata dan perbuatan, serta mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
4. Self confidence, dalam bentuk keberanian mengambil keputusan dari banyak alternatif. Seringkali orang tidak berani mengambil keputusan, karena dengan demikian, dia tidak bisa salah. Dan keputusan sering kali bukan antara salah atau benar, selalu ada plus minus dari berbagai pilihan. Dan self confidence ini juga menular ke bawahan.
5. Intelligence
6. Job relevant knowledge.
Peran pimpinan, adalah pada 5 hal berikut :
Create vision, build teams, allocate tasks (sesuai kekuatan tim), develop people (development penting untuk loyalitas), dan motivate followers (dengan kemampuan yang sama, mereka yang termotivasi akan lebih produktif).
Dari buku Helen Fisher, dijelaskan beberapa faktor yang menyebabkan wanita merupakan “source of lesadership talent” :
- extremely good with words
- read non verbal cue
- emotional sensitivity, karena untuk dapat mempengaruhi orang, perlu mengetahui situasi emosinya.
- empathy
- patience
- ability to do and think simultaneously
- long term planning
- networking n negotiating
- cooperating, consensus, egalitarian teams
Dari studi yang dilakukan oleh McKinsey, perjalanan karir wanita dalam perusahaan, adalah sebagai berikut:
- 53% diterima di perusahaan di awal perekrutan
- 37% mencapai tingkat middle management
- 26% sampai pada level VP dan senior management
- 14% sampai pada tingkat eksekutif
- 3% sampai menjadi CEO
Dari sisi bisnis, konsumsi wanita adalah “terbesar di dunia”, sebesar 12 T USD, 2 kali dari belanja Negara China. Selain dari belanja untuk wanita itu sendiri, termasuk di dalamnya juga belanja untuk rumah tangga, serta belanja perusahaan di mana sebagian besar pimpinan Purchasing adalah wanita.
Maka untuk bisnis, wanita adalah potensi besar, wanita adalah pengambil keputusan, maka perusahaan jika akan mengambil pasar tersebut perlu memahami bagaimana cara wanita berpikir dan mengambil keputusan.
Berdasarkan penelitian, perusahaan dengan Direksi yang salah satunya wanita, menunjukkan kinerja yang lebih baik, dari sisi profit, rate of return, dan turn over management.
Untuk bisnis saat ini, ketika kesuksesan bisnis ditentukan oleh tingkat inovasi perusahaan, maka diperlukan karyawan yang kreatif, yang akan efektif jika dijalankan dengan kepemimpinan yang bersifat egaliter. Hal ini sangat sesuai dengan tipikal pimpinan wanita.
Maka keputusan untuk mempekerjakan wanita ataupun menciptakan produk bagi wanita, bukan semata-mata bagian dari kebaikan hati atau program emansipasi, tetapi hal tersebut adalah “a good business decision”.
Dengan segala potensi yang dimiliki wanita, pada akhirnya wanita seringkali tidak dapat mencapai karir secara maksimal, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi :
Pertama adalah faktor budaya. Antara lain anggapan bahwa jika istri terlalu sukses, maka “kasihan suaminya”, akibatnya istri cenderung “mengerem karirnya sendiri”.
Kedua, dari sisi organisasi, seringkali ada pembedaan penugasan dengan pertimbangan “kasihan dia perempuan”, tanpa memastikan dahulu apakan karyawati tersebut bersedia diberikan penugasan. Selain itu, organisasi sering kurang fleksibel, sehingga menyulitkan bagi wanita terutama yang baru melahirkan atau memiliki anak kecil, yang akhirnya berhenti bekerja.
Ibu Betti menyampaikan bahwa di IBM diimplementasikan sistem yang membuat karyawan dapat bekerja dari mana saja. Pengukuran dilakukan pada hasil. Kedatangan karyawan diperlukan jika ada rapat koordinasi.
Ketiga, dari individu wanita itu sendiri yang tidak memiliki cita-cita sehingga tidak melakukan persiapan untuk pengembangan karirnya sendiri.
6 tips untuk meningkatkan potensi wanita :
-cari mentor/coach, yang akan dapat mempromosikan kita
-meningkatkan visibility, yaitu keberanian untuk tampil
-develop effective network
-balance work home
-take smart risk
Life balance, yaitu manajemen secara efektif antara pekerjaan dengan hal-hal lain di luar pekerjaan yang terdiri atas keluarga dan teman, kehidupan spiritual, rekreasi, serta kesehatan.
Life balance sangat penting baik bagi individu maupun organisasi.
Penting bagi individu, karena jika terjadi keseimbangan, karyawan akan bahagia, sehat, dan dapat meningkatkan kinerjanya.
Penting juga bagi organisasi, karena jika ada ketidakseimbangan, makin banyak karyawan yang stress dan sakit, biaya kesehatan meningkat, absen meningkat, dan kinerja menurun.
Tanda-tanda imbalance : B-A-T-T-Y (bitter angry totally tired yucky)
Indikasinya adalah :
-tired depressed anxious tense
-performansi menurun
-personal relations suffering, karena menjadi lebih mudah tersinggung
Langkah kunci untuk menjaga balance :
-charity of value, purpose in life, tentukan apa yang kita inginkan, apa yang membuat kita bahagia. Sehingga pengertian balance antar orang bisa berbeda
-realistic goal and expectations
-temukenali hambatan yang menghalangi
-set prioritas, dengan menggunakan matriks penting vs urgen (Stephen Covey)
Beberapa hal yang perlu diingat :
-now is about time to take time to make time
-tetap sediakan waktu untuk fun
-cari pekerjaan yang kita sukai agar kita menikmati pekerjaan
-berikan hadiah jika ada pencapaian baik kecil maupun besar, bila perlu puji dan hadiahi diri sendiri, dengan hadiah yang kita sukai
Sesi Tanya Jawab :
Bagaimana cara mengatur waktu?
Mengatur waktu adalah tantangan tersendiri. Yang utama, Sabtu Minggu untuk keluarga, makan malam bersama keluarga. Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan anak-anak. Tetap jaga komunikasi, dan tetap ada ketika dibutuhkan. Delegasikan pekerjaan yang dapat didelegasikan, rekrut asisten rumah tangga yang baik.
Jalin kerja sama yang baik dengan suami. Tanggung jawab keluarga dibagi dua, yang lain mengambil alih jika yang satu sedang tidak dapat melakukan. Komunikasi sangat penting, dan segala keputusan besar harus diambil bersama.
Bagaimana gaya kepemimpinan Ibu?
Ibu Betti menerapkan situational leadership, yaitu kepemimpinan sesuai kebutuhan.
Jika bawahan sudah memiliki kemampuan dan motivasi yang baik, delegasikan tugas-tugas.
Jika bawahan memiliki semangat tetapi belum memiliki cukup kemampuan, berikan arahan.
Jika kemampuan tinggi namun motivasi rendah, banyak mendengar, bangun semangat, jadilah “shoulder to cry on”.
Secara umum yang diterapkan adalah tidak ada jarak agar orang mudah berkomunikasi terutama bad news, tidak angker.
Bagaimana menghadapi atasan dengan life balance berbeda, sehingga tuntutan atasan lebih tinggi dari yang dapat kita berikan?
Kita dapat meng-coach atasan. Tanyakan, komunikasikan, agar terjadi pengertian. Cari apa yang dianggap penting untuk atasan.
Misalnya, atasan memberi tugas di akhir waktu jam kerja, ketika kita sudah akan pulang. Tanyakan, jika sudah diselesaikan besok pagi, apakah dapat menjadi masalah?
Yang terpenting adalah kita memiliki konsistensi, dapat menyelesaikan tugas sesuai target. Lama kelamaan atasan akan memberikan kepercayaan.
Jawaban dari Ibu Hesti, jika sudah di rumah, sampai dengan anak-anak tidur, “No Blackberry”. Ketika anak sudah tidur, baru jawab blackberry dan siapkan materinya jika memang urgen.
Pada dasarnya atasan menginginkan kesuksesan, tugas kita adalah mendukung atasan agar ia bisa sukses.
Bagaimana mensiasati penilaian fisik bukan ke isi kepala?
Secara natural, orang memiliki banyak pilihan, dan orang akan melihat dahulu dari penampilan, dan hal itu sangat tergantung pada diri kita sendiri.
Ada yang mengatakan, sebelum 17 tahun, kecantikan adalah given. Namun setelah 17 tahun, kecantikan adalah bagaimana kita mengupayakannya, dengan cara memilih makanan yang baik, memperkuat kekuatan kita, serta yang terutama adalah meningkatkan pengetahuan dengan berbagai bacaan.
Dalam beberapa kasus, wanita seringkali terlalu detail, memiliki pandangan berbeda, sehingga tidak sejalan dengan tim yang didominasi oleh pria, bagaimana mengatasinya?
Kesuksesan financial ditentukan 15% dari pengetahuan dan 85% dari people skill.
Salah satu dari people skill adalah kemampuan bekerja sama, dan orang senang bekerja sama dengan kita. Hal ini perlu dilatih. Karena bagaimanapun, maksud yang baik harus disampaikan dengan baik, agar hasilnya efektif.
Dalam pekerjaan, apakah kita lebih baik mengerjakan sesuatu yang kita sukai atau mencoba hal baru yang akan lebih meningkatkan karir?
Jika kita mengerjakan yang kita sukai, kita bekerja sesuai kekuatan, maka seperti berenang mengikuti arus, akan terasa sangat mudah.
Dalam perkembangan karirnya, Ibu Betti pada awalnya menjalani apa adanya, sampai ketika akan mendekati posisi puncak, beliau mulai merencanakan, dan mencari mentor. Dari mentor tersebut direkomendasikan 3 hal yang perlu beliau lengkapi yaitu memiliki pengalaman internasional, pengalaman menjalankan bisnis services, serta menambah berat badan agar menambah kewibawaan. Khusus untuk rekomendasi kedua, beliau kerjakan dan hal tersebut bukan merupakan area kekuatan beliau. Dalam fase ini, diperlukan kerja ekstra keras, kerja 4 kali yang lain yang memang memiliki kekuatan dalam bidang tersebut.
Maka, kita harus tentukan sendiri, apakah kita akan bekerja hal yang disukai atau tidak. Jika ada alasan tertentu kita mengerjakan yang tidak kita sukai, memang diperlukan ekstra kerja keras.
Namun pada dasarnya, pilihan ada di tangan kita.
Bagaimana menghadapi kalangan menengah ke bawah, dengan berbagai keterbatasan mereka?
Hal ini juga merupakan salah satu people skill. Kita harus dapat berkomunikasi dengan orang yang lebih tinggi, sejajar, ataupun lebih rendah.
Ibu Betti pernah membantu anak jalanan, yang pada akhirnya diperlukan komunikasi juga dengan para ibu mereka yang ternyata berprofesi sebagai PSK dan dikhawatirkan anak-anak mereka juga akan menjadi PSK. Ibu Betti tidak menggunakan pendekatan agama, tetapi dari ngobrol-ngobrol, sampai ke soal anak, yang merupakan kesamaan dari semua ibu, akhirnya para ibu tersebut bersedia untuk beralih menjadi pedagang.
Hal seperti ini perlu untuk terus dilatih. Kuncinya adalah berpikir dari sudut pandang orang yang kita ajak bicara.
Sharing terakhir dari Ibu Dian, kebahagiaan ada pada diri kita sendiri. Ada 6 kata kunci : I choose to be happy now.
Demikian, semoga menginspirasi:-)
No comments:
Post a Comment