Copy paste dari e-mail teman. Semoga bermanfaat :-)
Otak, adalah main-system dari segala sesuatu yang kita kerjakan. Termasuk menghafal. Menghafal apa saja.
Otak, adalah main-system dari segala sesuatu yang kita kerjakan. Termasuk menghafal. Menghafal apa saja.
Masih normalkah otak Anda?
Sebuah pertanyaan yang sedikit menyesatkan jika Anda
hanya membacanya sekilas. Silahkan Anda baca lagi… Sudah Anda baca lagi? kalau
belum, silahkan baca lagi dan rasakan bedanya. Silahkan…
OK, terimakasih karena Anda telah membacanya lagi,
artinya otak anda memang masih normal karena mau menuruti perintah saya. Hehe.
Bagaimana melatih otak yang baik?
Selama ini, yang tanpa sadar kita latih dengan
terus-menerus hanyalah otak bagian kiri (baca: otak kiri). Banyak dari kita
yang tak memanfaatkan otak bagian kanan (baca: otak kanan) untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Mengapa demikian? Ya, karena kita-kita semua skolah di
Indonesia. Dengan gemblengan pendidikan yang serba (otak) kiri, tak dapat
dielakkan bahwa mayoritas orang lebih kuat otak kirinya. Hanya segelintir orang
yang kuat otak kanannya.
Sudah menjadi nasib orang kanan sebagai golongan
minoritas. Repotnya, alur pikiran golongan minoritas yang sangat spasial,
intuitif, difus (menyebar), dan lateral (tidak runut), jelas-jelas tidak
nyambung dengan alur pikiran golongan mayoritas. Kesannya terlarang. Ujung-ujungnya,
golongan minoritas sering dicap “gila” oleh golongan mayoritas. Saya sering
dicap gila, dan saya bangga dengan label ‘gila’ yang mereka sematkan pada saya.
(btw, orang sukses itu kan memang minoritas ya) J
Tahu sendirilah, dalam aspek apapun, apabila seseorang
tidak sependapat dengan kelompok mayoritas, tentulah orang itu akan dianggap
gila. Lihat saja, orang yang memutuskan secara intuitif, melakukan secara
menyebar, dan merumuskan dengan tidak runut, pastilah ia langsung dituding gila
oleh lingkungan sekitarnya. Minimal itu ia alami sekali seumur hidup. Kalau
saya? Sudah berkali-kali. Menurut saya sih, justru mereka yang gila.
Peganglah baik-baik kutipan religi berikut;
Mulailah dengan yang kanan.
Ada ‘tangan kanan’, ‘langkah kanan’, ‘golongan kanan’,
‘sebelah kanan’. Satu lagi agak maksa: ‘otak kanan’.
Tidak mau ketinggalan burung garuda pun menoleh ke kanan,
tidak ke kiri ataupun ke depan. Jarum jam juga bergerak ke kanan.
Malah dalam bahasa inggris, kebetulan kata ‘kanan’ dan
kata ‘benar’ diterjemahkan menjadi ‘right’. Maka bolehlah saya berasumsi bahwa
kanan hampir selalu benar. Right?
Lebih lanjut, dalam bahasa inggris kebetulan pula kata
‘kiri’ dan kata ‘ketinggalan’ diterjemahkan menjadi ‘left’. Maka bolehlah saya
berasumsi bahwa kiri itu hampir selalu ketinggalan.
Omong-omong, sadarkah Anda akan rambu-rambu di jalan raya
yang bertuliskan, “Gunakan lajur kanan untuk mendahului.”
Rupa-rupanya untuk menuju sebuah destination of kesuksesan (halah), perintah tersebut juga berlaku seratus persen. Beneran!
Tepatnya, gunakan otak sebelah kanan untuk mendahului yang lain. Demikianlah, otak sebelah kanan dapat dikatakan sebagai tiket untuk berada di posisi yang terdepan.
Rupa-rupanya untuk menuju sebuah destination of kesuksesan (halah), perintah tersebut juga berlaku seratus persen. Beneran!
Tepatnya, gunakan otak sebelah kanan untuk mendahului yang lain. Demikianlah, otak sebelah kanan dapat dikatakan sebagai tiket untuk berada di posisi yang terdepan.
Kendati demikian, keduanya (baik kiri dan kanan) tetap
bekerja beriringan dan saling dukung.
Perumpamaan yang paling tepat adalah seperti sepasang mata anda. Bukankah kedua-duanya berkedip bersama, melirik bersama, menangis bersama, bahkan tidur bersama? Padahal keduanya tidak pernah menatap satu sama lain.
Perumpamaan yang paling tepat adalah seperti sepasang mata anda. Bukankah kedua-duanya berkedip bersama, melirik bersama, menangis bersama, bahkan tidur bersama? Padahal keduanya tidak pernah menatap satu sama lain.
Seandainya mampu memaksimalkan kedua bagian otak (-baik
kiri maupun kanan-), di sanalah sesungguhnya brain-storm anda mencapai
kemampuan dengan daya yang untouchable.
Al Qur’an
Hafal al-quran, merupakan salah satu cita-cita bagi
setiap muslim yang mengerti akan keutamaan dan keistimewaan seorang
ahlul-qur’an. Mereka berlomba-lomba berjuang menguras tenaga dan pikiran,
menyisihkan sebagian besar waktunya untuk al-qur’an.
Ada di antara mereka yang merelakan kepergian (kata
orang) indahnya masa-masa sekolah. Ada juga di antara mereka yang pergi jauh
mengasingkan diri dari sebagian besar kenikmatan dunia. Totalitas mereka tak
perlu dipertanyakan. Zuhud dan militan.
Tak sedikit dari mereka yang mengalami masa-masa pahit,
masa di mana kejenuhan dan kebosanan melanda-menerjang dengan derasnya. Yang
mampu bersabar melewati masa pahit itulah yang akan tetap melenggang meneruskan
perjuangan hingga akhir. Namun tak sedikit pula yang memutuskan untuk menyerah.
Berhenti di tengah-tengah perjalanan dan membelot dari azzam awal yang telah
ditanamkannya.
Sebagian dari mereka yang membelot bergumam,
“Ah, aku memang tidak secerdas dia yang mampu menghafal
dengan baik…”
“Aku memang tidak berbakat dalam dunia qur’an…”
“Ternyata menghafal itu membosankan…”
“Ternyata tak semudah yang kubayangkan…”
Dan gumaman-gumaman lainnya.. Kata-kata khas seorang
pecundang. Ketahuilah, bahwa saya dulu juga pernah mengucapkan kata-kata
serupa. Dulu saya sempat menjadi pecundang. Toh, itu dulu. Sekarang masa-masa
pahit itu sudah berlalu (sebagian -ehehe).
Menghafal Al Qur’an
Menghafal al-qur’an membutuhkan motivasi tingkat tinggi.
Motivasi yang mampu mendorong keinginan untuk terus melanjutkan pahit-manis
perjuangan.
Apa motivasi Anda dalam menghafal?
Sebuah pertanyaan dasar yang harus Anda pertanyakan pada diri Anda sendiri.
Sebuah pertanyaan dasar yang harus Anda pertanyakan pada diri Anda sendiri.
Motivasi utama harus Anda miliki, kemudian diikuti oleh
motivasi-motivasi kecil lain yang bergiliran mengantri untuk terus menjadi
penyemangat anda dalam menyelesaikan ayat demi ayat.
Telah banyak saya jumpai artikel-artikel yang mengajarkan
cara-cara menghafal dengan baik, namun dari sekian banyak itu tak satupun yang
menurut saya efisien.
Membaca satu ayat hingga beberapa puluh kali, diulang dan
diulang, dilanjutkan pada ayat berikutnya dan diulang lagi dari awal. Bagi saya
itu terlalu ‘membosankan’, terlalu menyita waktu.
Sebelum membahas lebih lanjut, saya akan berbicara
sedikit tentang fitur-fitur yang tertanam dalam memori utama yang kita gunakan
dalam menghafal; OTAK.
Dalam menghafal, otak adalah system utama. Untuk
menghasilkan hafalan yang mantab dan kuat serta daya serap yang tinggi, otak
anda harus memenuhi spesifikasi pada tingkat tertentu.
Ibarat sebuah komputer yang memiliki spesifikasi tertentu
untuk dapat mengoperasikan program tertentu. Perlu ada upgrade hardware semisal
processor, RAM, mainboard dan lainnya untuk bisa menjalankan program/aplikasi
yang membutuhkan spesifikasi tinggi.
Bersyukurlah anda, karena anda bukanlah sebuah komputer
yang perlu ganti organ untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Yang perlu
anda lakukan hanyalah MELATIH OTAK anda. Kemampuan sebenarnya yang selama ini
dimiliki otak anda masih bersemayam, masih tertidur. Dan yang dihasilkan-pun
kurang maksimal.
Otak juga perlu dilatih sebagaimana organ-organ tubuh
lainnya untuk dapat mencapai kemampuan terbaik.
Lihatlah para pemain bola, dengan akurasi tendangan jarak
jauhnya, dengan kekuatan nafasnya, dengan keahlian driblingnya. Mereka
berlatih, mereka tekun mengulangi tendangan, berlari mengitari lapangan, gocek
kanan-kiri.
Para ahli yang mulai meneliti sejak 1930-an percaya bahwa
otak kiri adalah otak rasional, yang erat kaitannya dengan IQ dan lebih
bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial/linier, mencari
perbedaan dan bergantung waktu.
Sedangkan otak kanan adalah otak emosional yang erat kaitannya
dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus,
paralel/lateral, mencari persamaan dan tak bergantung waktu.
Telah diteliti bahwa otak memiliki beberapa sel kecil
bernama neuron, yang mencapai kisaran 10 milyar sel dalam setiap otak. Dan
setiap sel neuron itu terdiri dari cabang yang tersusun rapi, dan pada tiap
cabangnya terdapat beribu-ribu cabang lagi.
Setiap detik, reaksi kimia yang terjadi dalam otak
berkisar antara 100-1 juta reaksi, subhanallah. Seandainya seluruh pekerjaan yang
dilakukan oleh seluruh perusahaan komunikasi di muka bumi dikumpulkan, lalu
kita serahkan pada otak untuk melakukan pekerjaannya, niscaya bagian dari otak
yang bentuknya tak lebih besar dari biji terong dapat melakukannya.
Kemampuan penyimpanan memori pada otak masnusia sangat
besar. Seandainya otak disuplai secara sempurna dengan informasi-informasi
sebanyak 10 informasi baru setiap detiknya, maka diperkirakan selama 60 tahun
siang-malam tanpa henti penyuplaian informasi ini tidak akan memenuhi otak.
Setiap manusia Allah anugerahkan otak dengan kapasitas
dan sensorik yang sama, tak ada alasan untuk mengatakan; “dia lebih cerdas dari
saya..”
Kalaupun pada kenyataannya menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara dia dan anda, itu tidaklah menunjukkan bahwa kemampuan otak
anda lebih rendah dibandingkan dia.
Mungkin dia mendapatkan konsumsi yang berbeda dengan anda
semenjak lahir. Mungkin dia telah menemukan bagaimana cara memaksimalkan
kemampuan kedua bagian otak. Yang perlu anda lakukan hanyalah memaksimalkan
kemampuan otak yang anda miliki. Melatihnya.
Bagaimana caranya?
Alhamdulillah Allah menunjukkan jalan pada saya bagaimana
cara memaksimalkan kedua pihak otak kiri dan kanan. Dan dengan jalan yang Allah
tunjukkan itu saya mampu menghafal 1 halaman al-qur’an hanya dalam waktu 10-15
menit.
Bangunkanlah otak kanan anda dari tidur panjangnya.
Kemudian pertemukan dan padukan keduanya agar mampu bekerja sama dengan baik.
Niscaya anda akan menjadi gila dan liar.
Akan saya ajarkan pada anda bagaimana melatih perlahan
sambil membangunkan otak kanan anda langsung melalui praktek yang akan saya
jabarkan teorinya di sini.
Langkah yang mudah dan efisien. Sebelum menerapkannya,
terlebih dahulu anda persiapkan peralatan ‘tempur’.
Hal-hal yang perlu anda persiapkan diantaranya:
Kemampuan dasar memahami kaidah-kaidah bahasa arab.
Baik saya mengerti, sebagian dari anda tidak atau belum memiliki ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa arab.Solusi alternatif-nya silahkan anda mengikuti kursus kilat tentang dasar kaidah bahasa arab. Kemampuan ini akan sangat membantu anda dalam menghafal al-qur’an yang juga berbahasa arab. Jika anda merasa malas ikut kursus-kursusan silahkan ikuti solusi alternatif lainnya yang bisa anda lihat pada peralatan ‘tempur’ berikutnya.
Baik saya mengerti, sebagian dari anda tidak atau belum memiliki ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa arab.Solusi alternatif-nya silahkan anda mengikuti kursus kilat tentang dasar kaidah bahasa arab. Kemampuan ini akan sangat membantu anda dalam menghafal al-qur’an yang juga berbahasa arab. Jika anda merasa malas ikut kursus-kursusan silahkan ikuti solusi alternatif lainnya yang bisa anda lihat pada peralatan ‘tempur’ berikutnya.
Al-qur’an terjemah.
Nah, ini merupakan salah satu solusi alternatif bagi anda yang belum memahami kaidah bahasa arab. Dengan memanfaatkan al-quran ini akan mempermudah anda dalam bervisual.
Anda akan dengan mudah membayangkan kejadian-kejadian yang sedang anda hafal. Ingatlah bahwa visualisasi (membayangkan) termasuk dalam langkah melatih sekaligus membangkitkan otak kanan.
Mudah membedakan ayat-ayat mustasyabihat (ayat yang serupa).
Mempercepat proses menghafal.
Nah, ini merupakan salah satu solusi alternatif bagi anda yang belum memahami kaidah bahasa arab. Dengan memanfaatkan al-quran ini akan mempermudah anda dalam bervisual.
Anda akan dengan mudah membayangkan kejadian-kejadian yang sedang anda hafal. Ingatlah bahwa visualisasi (membayangkan) termasuk dalam langkah melatih sekaligus membangkitkan otak kanan.
Mudah membedakan ayat-ayat mustasyabihat (ayat yang serupa).
Mempercepat proses menghafal.
Sambil membaca ayatnya sambil anda lihat pula
terjemahannya. Setelah itu padukan keduanya. Bacalah ayatnya sambil
memvisualkan kejadian yang sedang anda baca. Ulangi hanya dengan beberapa kali,
insya Allah semua akan terekam dengan mudahnya.
Bila anda masih merasa kesulitan, itu wajar. Karena anda
belum terbiasa melakukannya. Tetaplah bervisual. Biarkanlah otak kanan anda
terlatih, biarkan ia bangun dengan sendirinya.
Bila al-qur’an terjemah yang anda miliki belum mampu
membuat perkembangan terhadap hafalan anda, ada solusi lainnya. Apa itu?
Sekarang ada al-qur’an terjemah per-kata. Sebenarnya
sudah lama beredarnya, namun masih sedikit dari kita yang tahu tentang
keberadaannya.
Saya semakin terheran-heran ketika mencoba menghafal
mengunakan al-qur’an ini. Subhanallah, hanya dengan 3 sampai 5 kali membaca
ayat sepanjang 2 baris sudah mampu saya ulangi tanpa melihat. Benar-benar
menunjukkan bahwa menghafal sambil bervisual akan sangat membantu anda
mempercepat proses menghafal.
Niat yang disertai Kesungguhan.
Sudah benarkah anda dalam berniat? Bagaimana kesungguhan anda?
Semarak aroma tahun baru akan hilang hanya dalam tempo satu minggu. Jangan sampai adanya niat dan semangat kesungguhan itu hadir secepat hilangnya pula.
Sudah benarkah anda dalam berniat? Bagaimana kesungguhan anda?
Semarak aroma tahun baru akan hilang hanya dalam tempo satu minggu. Jangan sampai adanya niat dan semangat kesungguhan itu hadir secepat hilangnya pula.
Motivasi yang membangun
Seperti yang sudah saya paparkan di atas tentang perlunya sebuah motivasi.
Seperti yang sudah saya paparkan di atas tentang perlunya sebuah motivasi.
Semisal anda berkeinginan membeli sebuah tas baru, dan
sudah mempunyai dana segar untuk ditukar menjadi sebuah tas idaman. Tahanlah
keinginan anda, jadikanlah ia sebagai motivasi anda. Dana itu baru akan anda
belanjakan ketika 1 juz telah anda genggam, atau minimal satu surat telah anda
hafal.
Permisalan di atas hanyalah salah satu contoh motivasi
kecil. Dan tentunya anda mempunyai motivasi yang jauh lebih besar dalam
mengkhatamkan al-quran.
Luangkan waktu.
Dalam 1 hari ada 24 jam, bisakah anda menyisihkan seper-lima dari satu hari anda untuk fokus menghafal? Sisihkan 4 jam anda untuk alqur’an.
Dalam 1 hari ada 24 jam, bisakah anda menyisihkan seper-lima dari satu hari anda untuk fokus menghafal? Sisihkan 4 jam anda untuk alqur’an.
Buatlah jadwal khusus untuk menghafal.
Bagi anda yang sibuk dengan agenda-agenda padat dan dikejar-kejar deadline, mungkin anda bisa menyisihkan 1 dari 24 jam yang anda miliki untuk menghafal. Pastikan bahwa dalam satu jam, anda sudah menyelesaikan minimal satu halaman. Ingat tentang metode visual. Jangan sia-siakan akhir pekan anda untuk bersantai-ria.
Bagi anda yang sibuk dengan agenda-agenda padat dan dikejar-kejar deadline, mungkin anda bisa menyisihkan 1 dari 24 jam yang anda miliki untuk menghafal. Pastikan bahwa dalam satu jam, anda sudah menyelesaikan minimal satu halaman. Ingat tentang metode visual. Jangan sia-siakan akhir pekan anda untuk bersantai-ria.
Tempat serta waktu khusus.
Tentukanlah di mana anda merasa nyaman untuk bermesraan dengan ayat-ayat langit. Tentukan pula waktu-waktu di mana anda merasa nyaman sambil menyesuaikan kondisi.
Tentukanlah di mana anda merasa nyaman untuk bermesraan dengan ayat-ayat langit. Tentukan pula waktu-waktu di mana anda merasa nyaman sambil menyesuaikan kondisi.
Setelah anda menemukan waktu dan tempat yang fix,
pertahakanlah keduanya agar tetap bisa berjalan pada waktu dan tempat yang sama
utuk hari-hari selanjutnya.
Hadirnya seorang Guru.
Anda membutuhkan seorang guru dalam menghafal, orang yang akan menyimak hafalan anda dan membetulkan bacaan ketika salah.
Anda membutuhkan seorang guru dalam menghafal, orang yang akan menyimak hafalan anda dan membetulkan bacaan ketika salah.
Akan sulit bagi anda memiliki hafalan yang kuat namun tak
didampingin seorang guru. Bila anda terlalu sibuk untuk mendapatkan seorang
guru atau kesulitan dalam menjumpainya, anda bisa meminta tolong seseorang
(teman, kolega) untuk menyimakkan hafalan anda pada mereka. Mereka tidak harus
seorang hafidz/ah.
Yang terpenting simakkanlah hafalan yang telah anda buat
untuk semakin memperkokoh keberadaannya dalam otak anda hingga akhirnya bisa
menancap pula di hati.
Kesimpulan Penutup
Kembangkan kreatifitas dalam menghafal. Ketika sudah
terbiasa melakukan visualisasi terhadap kejadian-kejadian yang dijelaskan dalam
al-qur’an, maka dengan otomatisnya otak kanan mulai bangun dari tidur panjang.
Selanjutnya akan anda dapati betapa indah dan nikmatnya menghafal ayat-ayat
langit.
“Mulailah dengan yang kanan..”
“Sungguh telah AKU mudahkan al-qur’an untuk dijaga
(dihafal). Adakah di antara kalian yang mau menjaganya…?”
Cukup dengan mengandalkan otak kanan, dan otak kiri-pun
ikut bekerja dengan sendirinya.
Usahakan selalu menghafal sambil bervisual dan mengingat
letak dari masing-masing ayat yang anda hafal. Maksudnya ketika anda mencoba
memejamkan mata, di sana akan terpampang deretan tulisan ayat-ayat langit yang
kemudian dapat anda baca seperti halnya membaca secara nyata sambil tetap
membayangkan kandungan dari ayat yang sedang anda baca atau hafalkan. Pada saat
itulah otak kanan dan kiri anda sedang bekerja bersama.
Jangan hanya mengandalkan otak kiri. Contoh mudahnya
adalah ketika anda melafadzkan surah Al-Fatihah, apa yang anda dapati?
Ayat-ayat itu keluar begitu saja melalui lisan anda tanpa dapat anda baca
bentuk-bentuk hurufnya di pikiran anda. Itulah otak kiri.
Masih ingatkah bagaimana dulu anda bisa hafal Al-Fatihah,
An-Naas, Al-Falaq, dan surat-surat pendek lainnya? Kemungkinan terbesarnya
adalah karena seringnya anda diperdengarkan surat-surat tersebut, entah dalam
sholat, di TPA, atau juga di sekolah. Itulah otak kiri.
Membaca satu ayat hingga beberapa puluh kali, diulang dan
diulang, dilanjutkan pada ayat berikutnya dan diulang lagi dari awal. Itulah
otak kiri.
Jika anda terus-terusan mengandalkan otak kiri dalam
menghafal, maka akan anda jumpai diri anda terjebak dalam ayat-ayat yang
serupa. Tak mampu membedakan antara ayat satu dengan yang lainnya.
Intinya, mulailah dengan otak kanan, dan follow up
melalui otak kiri. Di dalam al-qur’an terdapat sekitar 1800-an ayat-ayat
serupa, jika hanya mengandalkan otak kiri hampir dapat dipastikan bahwa anda
telah gagal.
Padukan kedua bagian otak anda, arahkan mereka agar mampu
bekerja bersama.
Tahukah anda mengapa mereka mampu menangis ketika
melantunkan al-qur’an dalam sholatnya? Karena mereka mampu memvisualkan secara
nyata ketika melantunkan ayat-ayat tentang azab dan siksa Allah. Itulah otak
kanan.
“Ah, aku memang tidak secerdas dia yang mampu menghafal qur’an
dengan baik…”
Karena dia memulai dengan yang kanan.
Rep/Red: vth
No comments:
Post a Comment