Tuesday, May 31, 2011

Mendadak Belajar Tahfizh

Siang ini ada pengajian akbar di kantor saya yang diisi oleh Ust. Yusuf Mansyur.

Pengajian kali ini sudah diawali dengan sebuah kejutan, yaitu adzan dzuhur yang dilantunkan oleh anak kecil, yang mengisi adzan Maghrib di Global TV. Subhanallah.

Setelah shalat dzhuhur berjamaah dan pembacaan Al Qur'an, pengajian diawali oleh Ust. Yusuf Mansyur dengan informasi bahwa jumlah santri penghafal Al Qur'an saat ini adalah 200.000 orang yang tersebar di 2.500 rumah tahfizh di seluruh Indonesia. Ust. Yusuf Mansyur menargetkan dalam 2-5 tahun mendatang Indonesia akan memiliki hafizh dan hafizhah terbanyak di seluruh dunia.

Beliau juga mengajak agar kantor kami menjadi rumah tahfizh, juga rumah kami masing-masing.

Kemudian Ust. Yusuf Mansyur mohon izin karena beliau masih dalam pemulihan setelah operasi amandel, sehingga pengajian kali itu dibawakan oleh salah seorang muridnya.

Dan murid yang tampil adalah seorang anak laki-laki, Habib yang berasal dari Bali, berusia sekitar 9 tahun, yang sudah hafal 12 juz! Subhanallah.

Dan kejutan tidak sampai di situ. Materi yang disampaikan sang anak adalah belajar langsung tahfizh surat Al Waqiah! Hehehe, kami pun dituntun untuk menghafal dengan membaca berulang-ulang 2 ayat Al Waqiah. Subhanallah. Sejuk sekali rasanya mendengarkan ayat Al Qur'an dibacakan membahana di ruangan aula kantor kami itu.

Beberapa karyawan sempat "dites" untuk membacakan sendiri dua ayat tersebut. Hehe, seru.

Kemudian, dipanggil kembali dua anak, yang ternyata saudara kandung Habib, yaitu Fahmi dan Namira. Fahmi sudah hafal 20 juz, Namira hafal 9 juz. Subhanallah.
Dan Fahmi ternyata tidak ketinggalan dalam matematika, nilainya 9.7.

Setelah itu Ust. Yusuf Mansyur kembali berbicara dan mengajak agar kantor kami menjadi pesantren besar, dengan target 1 day 1 ayat. Sehingga ketika kita pensiun, kita tidak hanya membawa karir dan uang pensiun, tapi juga hafalan Al Qur'an. Subhanallah.

Pada dasarnya segala bentuk ibadah adalah sarana untuk mendapatkan rezeki. Kullu ibadati is money, begitu kata Ust. Yusuf Mansyur.

Beliau mengisahkan bahwa beliau pernah berjumpa dengan seorang penambal ban di tahun 2008, yang hidup dalam keterbatasan, dengan penghasilan Rp 15.000 per hari. Ust. Yusuf Mansyur pun menyarankan agar membaca surah Al Waqi'ah setelah shalat Subuh dan Asar.

Di tahun 2009, penambal ban tersebut mengundang Ust. Yusuf Mansyur untuk menghadiri peresmian mini market-nya yang beromset Rp 400 juta, yang didirikan di atas tanah miliknya di dalam ruko yang juga miliknya sendiri.

Apa yang telah dilakukan oleh penambal ban tersebut? Ternyata ia mengamalkan apa yang disarankan Ust. Yusuf Mansyur, yaitu membaca Al Waqi'ah di pagi dan sore hari. Lama kelamaan karena sering membaca, ia menjadi hafal, dan akhirnya membaca Al Waqi'ah bisa sampai 20 kali dalam sehari. Subhanallah.

Maka, pada dasarnya segala bentuk ibadah akan memudahkan rezeki kita. Ke masjid, shalat berjamaah, shalat malam. Mengadulah kepada Allah, lupakan atasan kita yang senantiasa akan berganti :-)

Salah satu testimoni yang pernah juga Ust. Yusuf Mansyur terima adalah ada yang menghafalkan surat Ar Rahman sambil berharap wajahnya dibersihkan dari jerawat. Dan, doanya benar-benar dikabulkan. Subhanallah.

Kejutan terakhir, kami diminta untuk menghafalkan surat Al Mulk. Di pengajian kami dituntun untuk menghafal ayat pertama. Metodenya sangat mudah yaitu satu ayat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian yang mudah dihafal. Misalnya pada ayat pertama Al Mulk, ayat dipotong menjadi empat bagian :
1. Tabarrakalladzi
2. Biyadihil mulku
3. Wahuwa 'ala
4. Kulli syai'in qadiir
Kita bisa hafalkan dulu sepotong di pagi hari, dilanjutkan di siang hari dan sore hari, ditutup di malam hari. Maka dalam sehari kita akan hafal 1 ayat.

Dan Ust. Yusuf Mansyur menargetkan kami agar hafal 30 ayat dalam sebulan ini, dan 30 hari lagi Ust. Yusuf Mansyur akan datang lagi, kami akan diwisuda untuk Al Mulk. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan, dan target ini dapat terwujud.

Ust. Yusuf Mansyur pun mengajak, bagi yang memiliki anak usia kelas 4 SD, dapat mencoba “libur setahun sekolahnya” untuk fokus menghafal Al Qur’an, dan baru nanti lulus SD dengan mengikuti Ujian Paket A. Jika sudah kelas 6, maka bisa masuk ke SMP Daarul Qur’an, di tahun pertama fokus menghafal Al Qur’an dan belajar bahasa, di kelas 2 baru mengikuti pelajaran seperti biasa. Insya Allah akan tercipta generasi penerus yang memiliki keahlian yang juga seorang hafizh dan hafizhah. Dokter yang hafizh, insinyur yang hafizhah, ahli ekonomi yang hafizh. Subhanallah.

Aamiin.

No comments: