Friday, July 29, 2011

Bersama Keluarga Menyambut dan Mengisi Ramadhan

Dari berbagai pengajian, saya coba susun tips menyambut dan mengisi bulan Ramadhan, semoga bermanfaat.

Pertama, kita tumbuhkan semangat dan rasa rindu untuk bertemu dengan bulan Ramadhan :

- Membuat hiasan-hiasan di rumah seperti suasana ulang tahun, membuat spanduk dengan tulisan “Selamat datang Ramadhan” dengan seluruh anak-anak, tentunya dengan pembagian peran sesuai kemampuan anak-anak kita.
- Menjanjikan hadiah bila anak mencapai target puasa, juga disesuaikan dengan kemampuan anak kita masing-masing.
- Bercerita kepada anak-anak tentang menyenangkannya Ramadhan, ketika berbuka, dengan makanan-makanan kesukaan mereka.
- Ceritakan tentang besarnya rahmat Allah di bulan Ramadhan, doa yang dikabulkan, lailatul qadr yang seperti amalan 1000 bulan, yang bisa didapatkan juga oleh anak-anak

Kedua, kita atur waktu agar tidak habis untuk hal-hal yang kurang prioritas di bulan Ramadhan :

- Menyiapkan berbagai keperluan lebaran sebelum Ramadhan tiba. Hal ini termasuk bingkisan untuk keluarga besar, tetangga, uang receh untuk saweran, pesanan aneka makanan dan kue lebaran.
- Mengatur waktu cuti pembantu agar tidak semua pulang secara bersamaan. Jika ada kelebihan uang, selama pembantu pulang kampung, pekerjakan pembantu pengganti. Persiapkan pemesanannya sejak sebelum Ramadhan, termasuk anggarannya.

Ketiga, meluruskan mana yang prioritas di hari Idul Fitri dan 10 hari terakhir Ramadhan :

- Mudik sebenarnya tidak harus dilakukan di Idul Fitri. Rasulullah tidak pulang ke Mekkah ketika Idul Fitri. Jika memang keluarga kita dekat, di satu kota, tak apa jika kita bersilaturrahim. Tetapi jika harus ke luar kota, menghabiskan banyak biaya, melelahkan, untuk suatu hal yang tidak prioritas. Jika memungkinkan, sampaikan juga kepada para pembantu di rumah, untuk mempertimbangkan hal ini. Boleh juga kita janjikan uang tambahan jika mereka tidak pulang di hari Idul Fitri.
- Baju lebaran sebenarnya tidak harus baru. Rasulullah menyarankan mengenakan pakaian terbaik, tetapi tidak menyatakan pakaian baru. Perlu diluruskan agar pembelian pakaian baru, sepatu baru adalah sesuai kebutuhan, bukan dijadwalkan di setiap Idul Fitri.
- Memasak kue dan aneka masakan sebenarnya juga tradisi yang agak berlebihan. Di Idul Fitri sambil bersilaturrahim ke rumah-rumah keluarga, maka masing-masing keluarga menyediakan makanan, dan kita pun jadi makan berkali-kali. Sungguh agak kontradiktif dengan prinsip Islam yang menghindarkan makan terlalu kenyang dan sikap mubazir.

Keempat, bersama-sama menyusun rencana program Ramadhan, antara lain tilawah Al Qur’an, lokasi tarawih jika tidak tarawih di rumah, lokasi I’tikaf jika berniat I’tikaf, serta detil rencana untuk pelaksanaannya.

Semoga Allah memudahkan kita mengoptimalkan setiap detik Ramadhan kali ini..

No comments: