Kabarnya, Rasulullah dan para sahabat, jika telah berlalu bulan Ramadhan, maka 6 bulan setelah Ramadhan adalah bulan pelestarian amal-amal Ramadhan tersebut. Dan 6 bulan setelah itu adalah persiapan untuk ke Ramadhan berikutnya.
Coba kita hitung ya, berarti persiapan Ramadhan itu dimulai sejak kapan ya?
Coba kita cek berdasarkan bulan Hijriyah yaaa..
Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah.
Maka, persiapan Ramadhan dimulai sejak Rabiul Awal. Yaitu sejak bulan Maulud. Dan waktu pelestarian amalan Ramadhan berlangsung sampai bulan Safar. Subhanallah.
Di kantor saya, Alhamdulillah bazaar Ramadhan yang tahun-tahun sebelumnya dilakukan di bulan Ramadhan, digeser waktunya menjadi sebelum Ramadhan. Maka ini mendukung karyawan untuk mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan dan urusan untuk Ramadhan sebelum Ramadhan, agar dapat lebih berfokus pada ibadah di bulan Ramadhan.
Sekarang, yang juga penting adalah rencana untuk bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini tidak berlalu begitu saja, tetapi menghasilkan kualitas ibadah terbaik yang pernah kita lakukan. Waktu Ramadhan yang sangat singkat, dengan limpahan peluang pahala yang begitu besar, akan sangat sayang bila tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Seperti juga di pekerjaan, di sekolah, dalam beribadah pun kita perlu punya target. Berdasarkan target itu kita bisa menyusun rencana, mengalokasikan waktu dan sumber daya, agar target tercapai, bahkan kita dapat melebihi target.
Misalnya, kita menargetkan untuk meng-khatam-kan Al Qur’an 1 kali dalam bulan Ramadhan kali ini. Maka jika Al Qur’an terdiri atas 30 juz dan Ramadhan ada 30 hari, jadwal baca Al Qur’an adalah 1 juz per hari. 1 juz mungkin akan terasa cukup berat jika dibaca sekaligus dalam satu waktu. Maka kita bagi, misalnya setelah subuh ½ juz, menjelang maghrib ½ juz. Insya Allah bisa tercapai.
Kita bisa juga menargetkan untuk memberikan buka puasa untuk masjid. Sejak sebelum Ramadhan kita sebaiknya sudah mulai merencanakan apa yang akan kita berikan, bagaimana menyiapkannya, berapa banyak, dan berapa perkiraan biayanya.
Atau misalnya, kita bisa menargetkan untuk menambah hafalan Al Qur’an. Mirip seperti target membaca Al Qur’an, kita pilih dahulu suratnya, kita bagi surat tersebut menjadi hafalan harian. Sehari satu ayat, seperti program Ustadz Yusuf Mansyur.
Yang lain, jika kita berencana membelikan bingkisan lebaran baik untuk keluarga kita sendiri, ayah ibu, adik kakak, tetangga, karyawan, teman, dan lain-lain, juga sebaiknya disiapkan sejak sebelum lebaran. Gunakan cara yang sepraktis mungkin. Belanja online seperti hobi saya, misalnya :-)
Terakhir, jika memungkinkan, sebaiknya Ramadhan tidak usah mudik. Silaturrahim memang dianjurkan dalam Islam, tetapi tidak ada ketentuan bahwa silaturrahim dilakukan di Idul Fitri. 10 hari terakhir Ramadhan merupakan hari-hari yang sangat tinggi nilainya, dengan adanya lailatul qadr di dalamnya. Jika kita melakukan satu ibadah di saat itu, maka seolah-olah kita melakukan ibadah tersebut selama 83 tahun tanpa terputus. Subhanallah. Bahkan kita pun belum tentu dapat mencapai usia 83 tahun. Apa lagi menggunakan seluruh usia tersebut untuk beribadah. Sungguh sangat sayang jika di waktu ini kita sedang sibuk dengan aktivitas yang sebenarnya bisa kita tunda ke hari lain.
Yuk, kita buat rencana untuk Ramadhan 1432 kali ini ya.. Semoga Ramadhan kali ini menjadi yang terbaik selama ini yaa.. Aamiin.. :-)
2 comments:
aamiin ya ALlah...semoga ramadhanku lebih baik lagi... makasih bunda sharingnya
Aamiin Bunda Kanaya.. Semoga Allah berikan kemudahan buat kita semua yaa..
Sama-sama Bunda, terima kasih juga sudah mampir dan kasi komentar ya :-)
Post a Comment