Judul di atas seringkali menjadi dilema bagi seorang ibu.
Sebenarnya mana yang paling baik? Apakah ibu bekerja? Atau di rumah membesarkan anak? Lalu jika ibu bekerja, anak dititipkan ke babysitter atau ke nenek kakeknya?
Sepertinya tidak ada satu jawaban pasti untuk hal ini.
Semua bergantung pada kondisi masing-masing. Artinya semua pilihan bisa saja menjadi pilihan yang terbaik.
Jika ibu di rumah, tidak bisa dipastikan juga anak akan baik. Ada juga anak yang ibunya di rumah, ketika balita perlu terapi wicara. Ketika besar ada yang terjerat narkoba dan pergaulan bebas. Anak ibu bekerja? Sama juga ada yang begitu.
Jika ibu bekerja, anak dititipkan ke nenek, juga tidak menjamin perkembangannya baik. Sama juga kasusnya, ada yang perlu terapi wicara karena nenek kurang telaten untuk mengajak bicara dan bermain. Dibesarkan BS, sama juga, ada yang begitu.
Ibu bekerja, ada juga yang anaknya sukses. Mandiri, dengan prestasi yang baik di sekolah, dan taat beragama. Anak ibu di rumah? Ada juga yang begitu.
Anak dibesarkan babysitter, banyak yang berkembang dengan baik, cerdas, cepat perkembangan motorik dan kognitifnya. Yang dititipkan ke nenek? Sama juga, ada juga yang begitu.
Hehehe, lalu, apa yang membedakan?
Saya sendiri belum bisa memastikan, tetapi mungkin kembali ke niat orang tua masing-masing. Apakah orang tua sudah berniat baik ketika menentukan pilihannya? Apakah orang tua telah “membingkai” pilihan hidupnya dengan niat ibadah kepada Allah SWT? Jika itu sudah dilakukan, apa pun pilihannya, insya Allah hasilnya akan baik.
Mungkin begitu ya?
No comments:
Post a Comment