Islam Bersatu dengan Al Qur'an

Sejak dahulu umat Islam sering terpecah belah, karena berbagai alasan.

Di Indonesia sekarang, juga masih banyak sekali kelompok-kelompok Islam, yang biasanya dapat dilihat dari organisasi kemasyarakatan maupun kelompok gerakannya. Ada NU, Muhammadiyah, PKS, Hizbut Tahrir, Salafi, FPI, Jamaah Tabligh, dll. Secara umum ada juga kelompok moderat, fundamentalis, bahkan liberal.

Antar kelompok sangat cukup sering terjadi perselisihan karena berbagai perbedaan yang ada.

Dalam ceramah Dzuhur yang disampaikan oleh Ustadz Muhsinin Fauzi kemarin, perbedaan antar umat Islam sudah ada sejak dulu. Selama ada fiqih, selalu akan ada perbedaan, khilafiyah.

Sebenarnya, dengan semua perbedaan itu, umat Islam punya sangat banyak persamaan. Dan salah satu persamaan utama adalah Al Qur'an.

Dalam kaitannya dengan Al Qur'an, maka semua kelompok kurang lebih berpendapat sama. Dalam hal cara membaca yang benar, tajwid dan makhraj huruf, arti secara umum, serta menghafalkan Al Qur'an.

Beberapa orang yang saya kenal dari kalangan NU, salafi, jamaah tabligh ternyata sama-sama menghafal Al Qur'an. Ustadz tahfizh saya berasal dari kalangan NU, berbeda dengan kebanyakan ustadz saya yang lain yang biasanya dari PKS.

Berfokus kepada Al Qur'an akan sudah sangat memerlukan energi, perhatian. Jika seluruh umat Islam berfokus kepada Al Qur'an, maka insya Allah tidak ada waktu lagi untuk meributkan perbedaan.

Dan dengan seringnya berinteraksi dengan Al Qur'an, hati akan lebih lembut, sehingga lebih tidak mudah tersulut untuk berselisih.

Ayo umat Islam, dengan Al Qur'an, mari kita bersatu :-)