Tuesday, July 31, 2012

Menghafal Al Qur'an : Anak vs Ibunya

Anak saya sejak kelas 1 SD sudah mulai menghafal Al Qur’an. Target dari sekolahnya cukup “fantastis” yaitu hafal 18 juz :-)

Sayangnya, proses mengulangnya kurang diperhatikan. Setelah naik kelas, fokus adalah di hafalan kelas itu, dan hafalan kelas sebelumnya tidak diulang. Selain itu, ada target-target yang tidak tercapai, sehingga ada surat-surat tertentu yang terlewat. Jadi anak saya statusnya “sudah pernah menghafal Al Qur’an sampai 18 juz", tapi sayang sedikit sekali yang masih dia hafal.

Sekarang dia masuk SMP, dan kabarnya sekolahnya lebih disiplin untuk program hafalan Al Qur’an ini. Targetnya 1 tahun 4 juz J Artinya 1 semester 2 juz. Bila 1 semester efektif 4 bulan, artinya per bulan ½ juz atau 10 halaman. Bila dalam 1 bulan efektif 20 hari, artinya ½ halaman per hari :-)

Dalam rangka mendukung program tersebut, kemarin anak saya menemani anak saya menghafal Al Qur’an. Dia menghafal Surat Huud ayat 1. Saya bacakan ke dia 1 kali, dia manggut-manggut. Saya bacakan kedua kali, dia mulai mengikuti. Setelah itu dia bilang, “OK, Mama, ayat berikutnya.” Weleh, hanya 2 kali baca dia sudah ingat? Dia bilang, “Itu ayatnya gampang Mama.” Subhanallah.

Betapa anak-anak cepat sekali menghafal. Mungkin memang dia terbantu juga karena sudah banyak ayat yang mirip. Tapi tetap saja buat saya itu “fenomenal” :-)

Dibandingkan dengan saya yang sekarang sedang “berjuang” menghafal juz 28. Wah, satu baris itu bisa 10 kali lebih saya baca, dan kadang masih belum “nempel” juga J. Kalau saya sedang menghafal di satu ruangan dengan anak saya yang sedang bermain. Sambil saya menghafal (yang nggak hafal-hafal itu), anak saya yang ikut mendengar bisa hafal duluan :-)

Tapiii, yang sulit pada anak-anak adalah semangat dan konsistensi. Ini yang perlu kita terus dorong kepada mereka. Kalau kita semangat ada, kemampuan yang sudah kedodoran. Apa lagi kalau lalu semangat hilang, kacau balau semuanya.

Dan satu lagi point-nya, yakinlah, kalau kita sudah mulai menghafal, nanti akan makin banyak kemudahan. Karena ada ayat berulang, banyak kata berulang, yang kita tinggal “mix-n-match”, tantangannya adalah jangan salah “mix-n-match” :-)

Kesimpulannya, siapa pun, kapan pun, segeralah menghafal Al Qur’an. Sebenarnya lebih cepat lebih baik, karena otak masih “segar”. Tapi tidak ada kata terlambat. Dengan modal semangat dan keyakinan, serta senantiasa memohon bantuan Allah, insya Allah tidak ada yang tidak mungkin :-)

No comments: