Friday, July 27, 2012

Kemudahan Menghafal Al Qur'an (7 - Selesai)


Pertanyaan kedua:
Apakah larangan mendengarkan murottal sambil melakukan aktifitas yang lain bersifat mutlak? Misalnya sambil memasak atau bersih-bersih kita dengarkan murottal agar telinga kita terbiasa dengan Al Qur’an, bukannya tidak menghargai, dan daripada kita mendengarkan yang lain-lain. Apakah keharaman ini, berarti tidak boleh sama sekali?

Jawaban:

Mungkin jika tujuannya supaya terbiasa, saya katakan, jika engkau sedang mengerjakan sesuatu di rumah, memasak, bersih-bersih, atau kesibukan yang lain dan engkau diam, Maka dengan ini engkau bisa mengambil manfaat dan ada faedahnya. Tapi jika engkau duduk bersama teman-temanmu, dan kalian ngobrol. Engkau berbicara, dia berbicara, yang lain juga berbicara, bagaimana engkau akan terbiasa? Tidak.Ini tidak benar. Ini adalah berpaling dari peringatan Allah. Saya katakan jika engkau beraktifitas, ada kesibukan, seperti menjahit, menulis, atau apa saja yang engkau kerjakan, sambil mendengan murottal, maka ini tidak ada masalah. Yang penting jangan berbicara. Jika engkau menidurkan anakmu, dan menyimak murottal, tidak ada masalah. Tapi jika ada pembicaraan diantara sekelompok orang yang sedang duduk-duduk, sambil ngobrol, sambil memutar murottal, ini tidak boleh. Pilihannya, mendengarkan pembicaraan, atau mendengarkan Al Qur’an. ini satu perkataan. tidak ada perdebatan di dalamnya. Juga mungkin supaya engkau terbiasa dengan Al Qur’an, ketika di mobil, engkau memutar murottal Al Qur’an,tapi engkau harus wajibkan pada semuanya : ”Sekarang kita ingin mendengarkan Al Qur’an, kita diam dan jangan berbicara”. Ini boleh. Adapun selain itu, maka tidak boleh. Atau engkau memakai earphone pada telinga ketika di jalan, tetapi yang penting engkau tidak disibukkan dengan pembicaraan yang lainnya.

Pertanyaan ketiga:
Siapa yang dimaksud dengan Ahlul Qur’an?

Jawaban:

Makna Ahlul Qur’an adalah mereka yang senantiasa menghafalnya, membacanya, dan mempelajarinya.

Jadi maksud Ahlul Qur’an adalah mereka yang senantiasa menjaga Al Qur’an, memberikan Al Qur’an waktu untuk Al Qur’an. Ahlul Qur’an bukanlah orang yang memberikan Al Qur’an waktu sisanya. Tidak mungkin engkau menjadi Ahlul Qur’an, jika engkau memberikan waktu untuk Al Qur’an hanya setengah jam dalam sehari. Ahlul Qur’an adalah mereka yang memberikan kepada Al Qur’an mayoritas waktunya. Waktu yang banyak. Engkau menyibukkan diri dengan Al Qur’an.

Imam Syatibi rahimahulllah mengatakan, “Dan Kitabullah adalah sebaik-baik teman, dan mengulangnya menambah keindahan didalamnya. Maka wahai para Qori’ yang berpegang teguh kepadanya, yang memuliakannya di segala kondisi, selamat dan bahagia buat kedua orang tuamu dengan pakaian cahaya berupa mahkota dan perhiasan. Maka bagaimana balasan bagi orangnya sendiri?! Mereka itulah keluarga Allah dan barisan malaikat” 

Keluarga Allah dan barisan para malaikat, meraka adalah orang-orang yang sibuk dengan Al Qur’an. Merekabelajar Al Qur’an, mereka mengajarkan Al Qur’an.

(Acara diakhiri dengan pembacaan Al Qur’an oleh putra pertama dari Syekh Syadi yang bernama Mu’min yang berusia lima tahun, dan penyerahan bantuan untuk Palestina yang terkumpul dari hadirin).

(Selesai)

No comments: