Thursday, June 9, 2011

Muslimah Cantik dan Wangi?

Dalam dua puluh tahun terakhir, perempuan berjilbab sudah semakin banyak di Indonesia. Pengguna jilbab datang dari berbagai kalangan dengan berbagai tingkat pemahaman tentang Islam.

Saya bukan akan mengkritik mereka yang menggunakan model jilbab A, B, C, atau D ;-)

Walaupun bagi saya jilbab itu memiliki ketentuan yang cukup ketat, saya termasuk orang yang menghargai setiap perkembangan yang dicapai seseorang. Berjilbab sudah merupakan satu langkah yang sangat berat. Bagaimana tidak, sesuatu yang sebenarnya indah, dan naluri manusia adalah menampilkan keindahan, harus ditutup. Bahwa masih ada yang modelnya beraneka ragam, itu adalah bagian dari tahapan masing-masing orang. Mari kita doakan, agar Allah senantiasa memberikan bimbingan untuk lebih baik lagi.

Bagaimana dengan yang pakai jilbab lalu dibuka lagi? Walaupun menurut saya jilbab itu wajib, namun kita tidak perlu merendahkan mereka yang sudah pakai jilbab lalu membukanya lagi. Bagaimana pun, dalam tahapan kehidupannya, mereka pernah berjilbab, mari kita doakan supaya Allah memberikan petunjuk agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar.

Nah, saya mau bahas tentang meluruskan niat bagi muslimah ketika akan berbusana ke luar rumah. Namun, seperti juga pembahasan tentang kualifikasi jilbab, ini adalah tahapan yang cukup “advance”, sehingga masih cukup sulit untuk dilakukan.

Pada dasarnya, muslimah hanya boleh berhias ketika di dalam rumah, yaitu untuk suaminya. Maka ketika ke luar rumah, muslimah seharusnya menutup semaksimal mungkin dirinya, inilah sebenarnya hakikat hijab dan jilbab, sebagai penutup.

Muslimah seharusnya tidak keluar rumah untuk tampil menarik, cantik, apa lagi wangi. Salah satu hadits malah menyatakan agar muslimah keluar rumah dengan kain yang seburuk mungkin yang biasa digunakan oleh para budak. Sedemikian ekstrimnya. Dalam artikel satu dan dua tentang penggunaan parfum bagi muslimah berikut, ada penjelasan dan referensi tentang hukum penggunaan wewangian bagi perempuan di luar rumah, yang ternyata sangat dahsyat.

Jika kita sudah berjilbab, namun masih ada laki-laki yang memuji, menoleh, terlebih lagi jika melihat dengan terpukau, artinya jilbab kita masih perlu diperbaiki. Targetnya adalah tidak ada lagi laki-laki yang menoleh pada kita :-) Hehehe, ekstrimis beraksi :-)

Maka, saya agak sedih, ketika membaca iklan-iklan jilbab, busana muslimah, dan kosmetika muslimah, yang mengajak “muslimah untuk tampil cantik dan anggun", dan sejenisnya. Rasanya jadi bertentangan dengan hakikat berpenampilan muslimah di luar rumah yang sebenarnya.

Namun, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, ini adalah tahap lanjut. Bagaimanapun, tampil cantik adalah naluri perempuan. Perlu latihan dan pengendalian diri, agar naluri tersebut kita gunakan hanya di waktu dan lokasi yang tepat, yaitu di dalam rumah. Semoga Allah memberikan kemudahan dan petunjuk-Nya.

No comments: