Dalam tuntunan dzikir, seringkali ada dzikir yang diulang 100x.
Cara yang paling tepat tentunya menggunakan tasbih, atau hitungan tangan, atau counter, seperti yang dipakai oleh kondektur kereta api itu looowh :-)
Dengan target dzikir yang cukup banyak, padahal kita cukup punya banyak aktivitas, maka ada kalanya kita perlu bersiasat agar bisa memiliki waktu dzikir di antara kesibukan itu. Misalnya kita sambil mengerjakan sesuatu, sambil menyetir, atau sambil menunggu antrian di ATM, bank, dokter, atau bahkan di rapat, di lift, di mall, dsb.
Selain dalam rangka mencapai target dzikir tersebut, membiasakan dzikir di sebanyak mungkin waktu luang insya Allah sangat bermanfaat. Baik untuk pengendalian diri, maupun terus mengingat Allah di manapun kita berada.
Jika kita bergantung dengan tasbih, counter, ataupun dengan hitungan tangan, maka agak sulit juga untuk menyelipkan dzikir di antara kesibukan.
Tips yang bisa dicoba adalah dengan menetapkan waktu untuk melakukan dzikir tersebut.
Jadi, awalnya, di waktu yang luang, kita coba lakukan dzikir tersebut dengan kecepatan normal, dengan alat hitung tasbih, hitungan tangan, atau counter, lalu kita catat waktunya. Misalnya 6 menit, atau 8 menit.
Bisa juga lebih simpel lagi, walaupun akurasinya lebih rendah. Yaitu kita coba hitung dalam 1 menit, kita bisa mendapatkan berapa hitungan. Misalnya 1 menit 20 hitungan, maka total untuk 100 hitungan, kita perlu 5 menit.
Selanjutnya, kita dapat menggunakan waktu tersebut sebagai patokan membaca dzikir tersebut. Maka ketika di keramaian, kita cukup melihat jam, misalnya dzikir dimulai jam 10.45, dan waktu yang diperlukan adalah 5 menit, maka jam 10.51, jumlah dzikir yang direncanakan akan tercapai.
Tentunya, dengan cara ini jumlah dzikir tidak tepat betul, untuk amannya, boleh ditambahkan 1 atau 2 menit :-)
Contohnya, untuk Istighfar 100x : 8 menit
Yuk, kita perbanyak dzikir, mudah kok :-)
2 comments:
Subhanallah, saya jadi ingat cari yang sama untuk menghitung denyut nadi, syukran... sy termasuk yang sering dzikir sambil jln jln
@AyahnyaAshla,
O iya, betul sekali Pak.. Metodenya mirip dengan penghitungan denyut nadi.. Yang biasanya dihitung dalam 10 detik, lalu dikalikan 6 untuk mendapatkan jumlah denyut per menit ya Pak..
Semoga Allah mudahkan Bapak untuk senantiasa berdzikir dan semakin mendekatkan diri pada-Nya.. Aamiin..
Post a Comment