Pagi ini saya menerima e-mail yang bagus sekali, dari milis daarut-tauhiid@yahoogroups.com, ditulis oleh Pak Syaikhul Muqorrobin. Saya sudah minta izin beliau untuk saya copy paste ya.. Semoga bermanfaat..
==
Nasihat Kebalik
"Jadilah orang sukses tapi jangan lupakan akhirat"
"Kejarlah cita-cita yang tinggi, tapi jangan lupa Allah"
"Belajar dan bekerjalah yang giat, tapi ingat sholat"
"Bermainlah, tapi jangan lupa ngaji"
Mungkin
nasihat-nasihat seperti ini lebih familiar di telinga kita. Tapi
rasanya terbalik jika kita merujuk surat al-Qashash ayat 77..
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
"
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni'matan) duniawi..."
Yang harus dicari benar-benar itu adalah negeri akhirat, dan"sekedar" jangan dilupakan itu adalah bagian di dunia.
Tentu
bukan berarti "berlemah-lemah" dalam mengejar dunia. Namun pondasi
ruhiah dan cita-cita akhirat yang benar, akan mengantarkan seseorang
pada kesuksesan dunia yang sesungguhnya.
Mungkin tidak sedikit
kaum muslimin hebat yang mencoba menapaktilasi kesuksesan Ibnu Sina
dalam ilmu pengetahuan dan sumbangannya terhadap peradaban dengan terus
mengejar mimpinya dalam "ilmu keduniaan". Tapi mungkin mereka kurang
mencermati sejarah hidup Ibnu Sina itu sendiri, yang pada umur 9 tahun
telah selesai mengkhatamkan HAFALAN Qurannya !
Bagaimana kita mau
mengaku sebagai intelektual muslim yang menapaktilasi jejak para
ilmuwan muslim yang telah mengantarkan Islam pada kejayaannya di masa
lalu, sedangkan tapak-tapak yang kita tilasi berbeda dengan mereka.
Pemahaman syariah kita berbeda dengan pemahaman syariah mereka, tahajjud
kita berbeda dengan tahajjud mereka, hafalan Quran kita berbeda dengan
hafalan Quran mereka. Atau bahkan kita tidak paham syariah, sama sekali
tidak gemar tahajjud, dan jauh, jauuuh sekali dari hafalan quran.
Maka, tapak-tapak siapakah yang sedang kita tilasi?
Tapak-tapak orang yang sekedar tidak lupa akhirat kah?
Tapak-tapak orang yang sekedar tidak lupa sholat kah?
Tapak-tapak orang yang sekedar tidak lupa ngaji kah?
Ah,
jangan-jangan ngaji pun kita sudah lupa. Hanya tinggal sholat, yang
tidak berjamaah, yang tidak di masjid, yang tidak di awal waktu. Adapun
akhirat, entah tersimpan di bilik otak bagian mana.
Wallahul-musta'an
==
No comments:
Post a Comment